Harimau Putih

140 7 0
                                    

Laksamana Hang Tuah kelihatan tergesa-gesa menuju ke rumah Sunan . Langkahnya dipercepatkan . Seperti ada suatu hal yang penting yang harus dibicarakan saat itu . Sesampainya dia di rumah Sunan , dia terus memberi salam lantang .

"Waalaikumsalam . Ada apa tuan hamba kemari , Tuah ? "

" Sultan menyuruh patik menjemput tuan hamba ke istana sekarang juga . Ada hal penting . "

" Apa yang terjadi , Tuah ? Sultan tidak pernah menjemput patik di pagi hari . "

" Alfonso de Alburqueque telah mari , Sunan . Dia menawarkan perjanjian . " , jawab Tuah serius . Dia duduk bersila di hadapan Saifudin.

***************

Di anjung hadapan rumah Sunan .

5 Ibnu Sina sedang asyik menikmati hidangan yang Sunan sediakan sebelum kedatangan lelaki yang tidak dikenali mereka itu . Walaupun hanya air kosong dan ubi kayu rebus , mereka amat berselera sekali , lapar kerana tidak makan sejak semalam .

" Hoi Adnan ! Kenapa ubi tu tidak kau makan hah ? " , sergah Asymawi tiba-tiba. Masih bercakap walhal mulutnya masih penuh dengan ubi .

" Aku .... Aku nda suka lah makan ubi . Aku nda pernah pun makan . " , Adnan menjawab takut-takut . Orangnya memang pendiam sedikit namun sekali bercakap keluar semua hujahnya .

" Ih nda payah la kau mau memilih sana . Makan ja la bah ih . Nanti kalau kau lapar padan muka . Orang bagi free pun nda mau . " , Anis dengan bebelannya berpisah tiada .

"Mau dengar cerita ka ? " , Azlan menyampuk. " Dulu kan kami kan miskin sampai tiada duit mau beli beras bah . Lepastu hari-hari mama saya pigi cabut tu ubi kayu di belakang rumah bikin lauk kami . Nasib baik la bapa saya dapat jadi penolong kanan Semekar . Lepastu hari-hari saya makan ayam . Tu lah saya chubby sikit . " , seloroh Azlan diselangi ketawanya yang kuat . Sememangnya perangainya yang kuat cakap itu tidak dapat dihilangkan . Tapi bagusnya orang yang begini mereka mampu memeriahkan suasana .

"Wehh , kamu dengar dulu ni . Aku terdengar orang yang sedang bercakap dengan Sunan tu sebut nama Alfonso de Alburqueque lah . " , Aiman bersuara perlahan . Takut Sunan terdengar . Nanti dituduhnya suka curi dengar perbualan orang lain.

"Hahhh ?! Alfonso de Alburqiqie ? " , Danish Fu mencelah . Dahinya dikerutkan .

"Bukanlah , pandai . Alfonso de Alburqueque . " , Azlan memperbetulkan sebutan Danish Fu yang salah .

" Wehhhh , aku pernah dengarlah nama tu . Macam familiar . " , Talhah menyampuk .

" Bodoh . Memanglah pernah dengar . Kan kita sudah belajar sejarah dulu . Patutlah sejarah PMR kau bukan A . " , Fara yang baru duduk mula bersuara . Dia sibuk memperbetulkan cas tudungnya yang sedikit senget . Sedikit ubi yang melekat di hujung bibirnya tidak dihiraukan .

  " Hmmmm Fara , kalau ya pun cuba dulu ko buang tu ubi di muka ko tu . Rimas tau . " , Q mencelah lalu ketawa terbahak-bahak .

"  Jadi maksudnya kita ni sedang berada pada tahun Melaka jatuh kann. Kan Alfonso de Alburqueque tu datang dari Portugal  tu mau serang Melaka . Angkatan tentera dia sudahlah besar . " , Alen yang memang pandai bab-bab sejarah ni mula berhujah .

" Cepat kemas . Jom pegi tanya Sunan . Macam ada yang pelik " , Syukri mengarah . Pinggan dan cawan cepat-cepat disusun bertingkat-tingkat . Wani cepat-cepat mengambil ubi yang tinggal sebiji itu sebelum disambar orang lain .

THE END ( DEAD )Where stories live. Discover now