"Boleh kita manangisi hidup, namun yakinlah ada saatnya kita menangisi hidup karena bahagia."
Setelah peristiwa meninggal ibu nya Via, kini ia tinggal bersama Safa "mulai sekarang Via tinggal disini ya, anggap ini rumah Via, dan satu lagi panggil tante bunda yaa" ucap safa sambil mencubit lembut hidung Via. Tidak lama muncul seorang anak gadis manis menggemaskan yang berumur 6 tahun , yaps dia adalah anak satu satu nya Safa bersama suaminya Adam , hmm dia bernama (Meisya Viona Ghazzani), "bun, dari mana aja si, sya kan cari bunda dari tadi" ucap manja sya pada Safa bundanya. Dengan lembut Safa menghampiri dan menjawabnya "bunda abis jemput little princess yang bakal menjadi saudara kamu di rumah ini", dengan wajah heran dan sulit di tebak , Meisya menghampiri Via, lalu dengan wajah yang tbtb berseri dan tersenyum pada Via , seolah olah itu adalah ungkapan selamat datang di rumah kuta, tidak sulit menyatukan Meisya dengan Via. "Hai, aku Meisya, kita sekarang saudara, hehe" kata Meisya sembari memeluk Via, memang Meisya terkenal dengan sifat yang cepat akrab dan ramah kepada siapa pun.
Sudah beberapa hari Via tinggal bersama keluarga barunya, namun Via juga belum mengerti sebenarnya apa yang terjadi. Ditemani susu hangat di kamar yang Via tempati besama Meisya, Via melamun memikirkan ibu nya , hatinya berkata (ibu lagi apa ya, kok ga cari Via kesini sii) , tak lama Via keluar kamar dan menghampiri Safa yang sedang duduk di Ruang keluarga "bun, tau ga kenapa ibu belum cari Via, atau mau ga bunda anter Via ketemu ibu, Via kangen ibu" tutur Via dengan tampang sedih dan penuh rasa rindu. Tak lama setelah Via berkata , Safa memeluk Via dan berkata "Via jangan mikirin ibu , kan disini ada bunda, ada kak sya, ada ayah adam juga, mending sekarang kita nonton film sama kak sya , yuk" ajak Safa pada Via sembari berdiri dan menuju studio kecil tempat menonton film.
Via pun lupa mengenai ibunya setelah di bujuk nonton . Berbagai cara dilakukan Safa dan Adam agar via lupa masa lalunya dan memulai masa barunya dengan mereka, dari mulai sering mengajak via liburan, karena mungkin itu akan membuat via nyaman dan mengangat hal hal indah bersama mereka.
-12 tahun kemudian-
Memang beruntung sekali nasib Via saat ini hidup berkecukupan, keluarga yang menyayanginya, yaps bisa di katakan Via adalah "perempuan beruntung".
Matahari tak pernah datang terlambat, layaknya kasih ibu pada anak nya.
"Meisya Via bangun sayang, ayok sholat dulu" ucap Safa membangunkan sya dan via yang memang kamar mereka satu ruangan, karena alasann mereka takut tidur sendiri sendiri "ehhmm Sya lagi ga sholat bun" gumam Meisya yang memang sedang halangan , "iya bun iya , ini Via udah bangun kok" kata Via yang masih terlihat malas. Setelah keluarga tersebut sholat berjamaah kini Meisya dan Via sibuk untuk pergi sekolah , Safa menyiapkan sarapan dan Adam sudah berangkat kerja, karena ada meeting.Sekarang putri putri safa menuruni satu persatu anak tangga, "pagi bunda" sapa Meisya pada bundanya sembari mencium pipi sang bunda sekilas, di lanjut oleh Via "pagi bundaku tersayaang, tercantik, dan tercinta" ucapan itu persis seperti yang Via katakan pada alm ibu nya . Safa hanya bisa tersenyum bahagia melihat kedua anak gadisnya tumbuh sehat dan cantik, "makan dulu nasi goreng nya dong kak" tegur Safa pada Sya karena asik memain kan handphone mulu. Sarapan berjalan begitu damai dan sangat terasa penuh rasa sayang, walaupun Via bukan anak kandung, tapi tak terlihat sedikitpun perbandingan rasa sayang safa kepada Meisya ataupun Via.
Sambil mengecup tangan sang bunda meisya dan via pun berpamitan pergi "assalamualikum bun". Safa hanya melihat kepergian anak anak nya dan tersenyum bahagia .
#Sekolah
Meisya dan Via memang satu sekolah , mereka sekolah di Sma 16 Jakarta, Meisya sekarang kelas 12 jurusan ips dan Via kelas 11 ipa, memang meisya tak sepandai via, tapi bukan berarti jurusan ips gak pandai juga yaaa.
"Kak sya, nanti baliknya tungguin yaa" ucap via, yang tak lama meisya menjawab "yaellah biasa juga gue tungguin vi" sembari berjalan menuju kelasnya.-kelas via-
"Pagi curutku hehe" celoteh via pada teman sebangkunya bernama gibran , di kelas via memang di anjurkan agar cewe sebangku dengan cowo. "Helleh gua bukan curut vi 😑" ungkap gibran yang kesal namun sudah terbiasa akan tingkah laku via. Tak lama datang 2 orang menuju depan bangku via duduk sekarang, dan benar saja mereka teman dekat via dan candra yaitu kinan dan devan, "pagi marmutku , pagi cebongku" salam pagi yang rutin via ucapkan pada 3 temannya , marmutku sebutan untuk kinan dan cebongku untuk devan.
Pembelajaran pun berlangsung lancar. Kini jam sudah menunjukan waktu nya untuk pulang sekolahMeisya yang kesal menunggu Via yang tak kunjung datang , akhirnya sya mengirim pesan singkat pada via
(Sya: vi lu dimanna si, kaka udah di depan gerbang nih, lama amat.) read
Saat via buru buru untuk pulang, via tak sengaja melihat sosok cowok tampan yang sekarang ada di depan ruang koperasi sekolah . "Gila itu sokap dah, ganteng banget, kayanya anak baru , semoga satu kelas sama gue" gumam via sembari ingin mengambil potret cowok itu yang tampak santai cool dan keche, namun semuanya buyar karena hp via bergetar , benar saja itu telf dari sya. Akhirnya via bergegas dan tidak jadi memotret cowo itu.
Gimana yakkk ngaco pasti , parah hihi
Suka suka gw aja deh yaaa
Jangan lupa Vomment nya tq , amal sebelum anu yekkan 😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY GIRL
FanfictionSebuah kisah seorang gadis yang begitu kuat melewati banyak beban dan kesedihan dalam hidupnya, yaitu yang bernama Viani Putri Deandra, namun kesedihannya hilang ketika ia di angkat menjadi keluarga berkecukupan yang membuat dia akhirnya seperti pri...