Chapter 4 : Who Are You?

259 31 11
                                    

PLAAKKKK...

Tamparan keras mendarat di pipi Mark yang tampan, dia terkejut karena Soo Hyun yang selama ini lemah lembut berani menamparnya, well, dia tahu kalau tindakannya mencium gadis itu di depan banyak orang adalah salah, tapi dia tidak menyangka akan dihadiahi tamparan oleh gadis itu. Tanpa dia sadari, gadis yang diciumnya itu bukanlah Soo Hyun tapi saudara kembarnya.

"Beraninya kau menciumku? Kau pikir siapa dirimu? Apa kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah Putri Mahkota Kerajaan Shin Jeong." seru Hye Ri dengan marah, yang disambut dengan tawa oleh semua orang kecuali Mark dan Young Jae.

"Kau? Putri Mahkota Shin Jeong? Hahahaha...Sejak kapan kau jadi Putri Mahkota Shin Jeong? Jangan buat kami tertawa Soo Hyun. Jika kau Putri Mahkota maka aku adalah Yang Mulia Baginda Raja." seru seorang pria berbadan besar yang tadi membawanya kemari.

Sementara Hye Ri hanya bisa bengong mendengar pria itu memanggilnya.

"Jaga ucapanmu! Jika Ayahku mendengarnya, kau pasti akan langsung dihukum pancung." seru Princess Shin Hye Ri dengan marah sambil menatap tajam ke arah pria itu, tapi mendadak dia menyadari satu hal.

"Kau bilang apa? Soo Hyun? Siapa itu Soo Hyun? Dan tempat apa ini?" tanya Hye Ri dengan polosnya seraya melemparkan pandangannya ke sekeliling mansion ini.

Ketiga bersaudara Choi hanya bisa menatapnya dengan bingung. Sikap Soo Hyun sangat aneh, dia seolah tidak mengenali dirinya sendiri.

"Soo Hyun-ah, aku tahu aku salah karena tiba-tiba menciummu. Aku benar-benar minta maaf, aku tidak bisa mengendalikan perasaanku. Tapi apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Kenapa sikapmu sangat aneh? Kenapa seolah-olah kau tidak mengenali dirimu sendiri? Apa telah terjadi sesuatu?" tanya Mark lembut, seolah menyelidikinya.

"Hyung, kurasa memang telah terjadi sesuatu. Mungkin kepalanya terbentur atau apa, itu sebabnya dia tidak mengenali dirinya sendiri dan juga kita." ujar Young Jae pelan.

"Benar. Yang terjadi adalah kalian telah salah mengenali orang. Sekarang tolong antarkan aku kembali ke Istana jika kalian tidak keberatan. Aku ingin pulang." jawab Hye Ri, merasa lebih baik jika dia kembali ke Istana sekarang.

Lagi-lagi kalimatnya hanya disambut dengan tawa.

"Soo Hyun-ah, tapi ini adalah rumahmu. Kau tinggal di sini sejak kau kecil karena orang tuamu adalah kepala pelayan di rumah kami. Kau ini sebenarnya kenapa? Kenapa selalu menyebut soal Istana? Apa kau tahu jika ada orang lain yang mendengarnya mereka pasti akan menangkapmu karena kurang ajar." ujar BamBam sambil cekikikan.

Princess Shin Hye Ri diam dan berpikir, dia sadar apa pun yang diucapkannya mereka tidak akan percaya.

"Aku tidak mengerti ada apa sebenarnya? Kenapa mereka selalu memanggilku Soo Hyun? Siapa itu Soo Hyun? Kenapa mereka sampai bisa salah mengenali orang? Jika mereka salah mengenali aku sebagai Soo Hyun, lalu di mana Soo Hyun yang asli?" ujar Hye Ri dalam hati dengan bingung.

"Baiklah, untuk sementara aku ikuti saja permainan mereka, mungkin dengan begitu aku bisa mencari tahu ada apa sebenarnya? Siapa Soo Hyun dan benarkah dia mirip denganku? Dan di mana dia berada sekarang? Well, Shin Hye Ri, anggap saja ini hiburan sebelum kau menikah. Oke, aku akan tetap di sini sementara sambil mencari tahu yang sebenarnya." batin Hye Ri memutuskan.

"Baiklah, sekarang apa pun yang kukatakan kalian juga tidak akan percaya kan? Terserah kalian saja, tapi jangan sampai kelak kalian menyesal andai mengetahui kebenarannya." jawab Hye Ri dengan tegas dan angkuh.

Well, memang seperti itulah sikap seorang Putri kan? Mark hanya diam memandang dengan heran seraya menatap Young Jae.

"Young Jae-ah, bawa semua barang Soo Hyun ke kamar tamu. Sampai masalahnya jelas, kita tidak bisa membiarkannya tidur di kamar belakang. Aku tidak mau mereka menyakitinya lagi. Dan kau, BamBam, tolong panggil Dokter Keluarga kemari. Kurasa sesuatu telah terjadi pada Soo Hyun sehingga dia jadi aneh seperti ini. Dan Kepala pelayan Jung, Anda tidak keberatan kan jika Soo Hyun kupindahkan ke kamar tamu? Kita semua lihat sendiri jika kondisinya sedang tidak baik." ujar Mark memberi perintah.

"Terserah Anda saja, Tuan Muda!" jawab ayah angkat Soo Hyun patuh.

"Ne Hyung, akan segera kubereskan barang-barangnya." jawab Young Jae lalu segera meluncur pergi.

"Akan kuminta Dokternya segera kemari." lanjut BamBam lalu bergegas pergi.

"Aku akan mengantarmu ke kamar tamu. Kurasa kau sudah lelah karena seharian menghilang. Ayo!" sahut Mark ramah, mencoba menggenggam tangan Soo Hyun tapi gadis itu menghempaskannya.

"Aku bisa jalan sendiri. Kau jalanlah lebih dulu, aku akan mengikutimu dari belakang." jawabnya ketus.

Mark hanya menarik napas pasrah lalu berjalan di depan gadis itu dan mengarahkannya ke kamar tamu.

"Untuk sementara kau tinggal di kamar ini. Sampai aku menemukan sesuatu yang bisa menjerat mereka, kurasa di sini lebih aman untukmu. Maaf Soo Hyun, hanya ini yang bisa kulakukan untuk melindungimu. Aku tahu aku tidak berguna, tapi jika kau sendiri tidak mau memberitahuku yang sebenarnya, aku tidak tahu bagaimana caranya aku bisa melindungimu." ujarnya lirih dan menyesal, membuat Hye Ri tersentuh.

Dari caranya bicara dan sorot mata Mark, Hye Ri bisa melihat bahwa pria itu menaruh perasaan yang dalam pada gadis yang dipanggilnya Soo Hyun itu.

"Kau mencintai gadis itu kan? Gadis yang bernama Soo Hyun itu, kau mencintainya kan?" tanya Hye Ri tiba-tiba.

Mark terkejut mendengar pertanyaan gadis itu, dia bertanya seolah sedang membicarakan orang lain.

"Kenapa kau bicara seolah sedang membicarakan orang lain?" tanya Mark bingung.

"Sudah kubilang kalau aku bukan Soo Hyun, tapi kalian tidak percaya padaku. Terserah saja. Satu yang pasti, jika kau memang mencintai gadis itu, kelak jika dia kembali kau harus katakan padanya." Jawab Hye Ri jujur dan tulus.

"Kurasa kau memang memerlukan seorang dokter untuk memeriksamu." Mark mengalihkan pembicaraan.

"Tapi aku tidak sakit." bantah Hye Ri.

"Aku tahu. Sudah malam. Tidurlah!" jawab Mark canggung lalu berjalan ke arah pintu.

Tapi sebelum dia menutupnya, dia berkata lagi "Maafkan aku telah lancang menciummu." ujarnya dengan gugup lalu menutup pintunya perlahan. Hye Ri merasakan jantungnya berdetak kencang setiap mengingat ciuman itu.

"Kau sudah mencuri ciuman pertamaku. Suatu hari nanti kau harus membayarnya padaku." batin Hye Ri seraya memegangi bibirnya. Tidak berapa lama kemudian, terdengar suara ketukan di pintu.

"Soo Hyun-ah, aku datang membawakan barangmu." ujar seorang pria lain. Dengan enggan Hye Ri melangkah ke arah pintu dan membukanya.

Dia melihat pria yang tadi dipanggil Young Jae berdiri seraya membawa dua buah koper yang terlihat kusam. Hye Ri menatapnya curiga.

"Itu barangnya?" tanyanya ragu. Young Jae mengangguk lalu segera membawanya masuk dan meletakkannya di sudut ruangan.

"Aku tahu kau lelah, Istirahatlah! Dokternya akan datang besok pagi." dengan kalimat itu diapun melangkah pergi.

Hye Ri menutup pintu kamar itu dan menguncinya. Dengan rasa penasaran, dia mulai membongkar koper Soo Hyun. Dia membongkar dan terus membongkar hingga akhirnya dia menemukan foto seorang gadis yang sebaya dengannya.

Dia terkejut bukan kepalang, apalagi saat melihat Kartu Pengenal gadis itu, wajah yang terpampang di foto Kartu Pengenal itu PERSIS SEKALI dengan wajahnya, bagaikan pinang dibelah dua. Hye Ri mencengkeram foto itu dengan tangan gemetar.

To be continued...

Twin Princess - GOT7 VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang