"Dongeng tidak selamanya Indah, benarkan?" ujar Soo Hyun tiba-tiba pada Putra Mahkota saat Putra Mahkota mengunjunginya malam itu.
Mereka berdua duduk di beranda kamar Soo Hyun seraya memandang bintang.
"Aku baru menyadari kalau tidak semua dongeng memiliki akhir yang indah seperti dongeng Cinderella atau Snow White atau mungkin dongeng Aurora, The Sleeping Beauty. Faktanya, ada sebuah dongeng yang berakhir tragis." lanjut Soo Hyun dengan sedih. Jae Bum memandangnya dengan bingung.
"Kenapa kau tiba-tiba bicara soal dongeng? Aku kemari ingin melihat keadaanmu. Apa kau baik-baik saja? Apa kau sedang demam? Hanya itu yang ingin kuketahui." jawab Jae Bum lembut dan khawatir.
"Putra Mahkota, tidakkah menurut Anda, Anda terlalu perhatian padaku? Orang-orang mungkin akan salah paham pada kita." ujar Soo Hyun dengan cemas.
"Aku tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang-orang." jawab Jae Bum tegas.
"Tapi saya peduli, Yang Mulia!" jawab Soo Hyun, singkat tapi tegas, menatap tajam mata Jae Bum.
"Kita tidak bisa memuaskan semua orang kan? Jadi untuk apa peduli apa kata mereka?" Jae Bum bersikeras tidak peduli.
"Terima kasih sudah menolong saya. Tinggal di sini bersama Anda, rasanya bagaikan hidup di dunia dongeng yang sangat indah." Soo Hyun terdiam sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Saya tidak tahu kebaikan apa yang sudah saya lakukan di kehidupan sebelumnya sehingga pantas mendapatkan semua kebahagiaan ini, tapi saya sangat berterima kasih pada Anda tulus dari dalam hati saya." Lagi, dia terdiam sejenak seraya menatap mata Jae Bum dengan berkaca-kaca.
"Saya mungkin tidak tahu bagaimana caranya membalas semua kebaikan Anda, tapi jika ada sesuatu yang Anda inginkan dari saya, katakan saja. Walau saya tidak memiliki apa pun yang bisa saya berikan." ujar Soo Hyun tulus.
"Aku tidak meminta kau membalasnya. Lagipula kenapa kata-katamu terlihat seperti ucapan selamat tinggal untukku?" ujar Jae Bum bingung.
"Saya rasa Putri Duyung memang sudah saatnya kembali ke tempat seharusnya dia berasal." Lagi, Soo Hyun kembali terdiam. Mendadak hatinya terasa perih.
"Tidak peduli walau dia sudah menukarkan ekor dengan kaki, tapi sebelum semua terlambat dan dia berubah menjadi buih, bukankah seharusnya dia kembali? Pangeran tidak akan pernah bisa jadi miliknya tidak peduli apa pun yang dia lakukan. Kembali ke tempat masing-masing adalah pilihan yang terbaik." Lanjut Soo Hyun dengan setetes airmata membasahi pipinya.
"Kau...Kau...ingin pergi dari sini? Kau ingin meninggalkan aku?" tanya Jae Bum sakit, dia memegang pundak gadis itu, memandangnya tajam. Mendadak hatinya menjadi sakit saat mendengar ucapan gadis itu yang seolah ingin meninggalkannya.
"KAU TIDAK BOLEH PERGI! KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN PERGI!" seru Jae Bum emosional seraya menarik Soo Hyun dan memeluknya erat.
"Yang Mulia, tolong lepaskan saya!" pinta Soo Hyun sambil menangis. Tapi Jae Bum menggeleng keras.
"TIDAK! Kau tidak boleh pergi dariku, Soo Hyun! AKU MENCINTAIMU! Aku tidak mau kehilanganmu." serunya tercekat, airmata mengalir turun di mata Jae Bum.
Dia sangat takut kehilangan gadis itu. Soo Hyun tersentak.
Dia tahu Putra Mahkota memiliki perasaan yang khusus padanya. Dia mendengarnya pagi ini saat dia berpura-pura tertidur sewaktu Pangeran menciumnya.
Tapi dia tidak pernah menyangka akan mendengarnya saat dia sedang tersadar seperti sekarang.
"Saya hanya seorang pelayan hina. Bermimpi pun saya tidak berani, Yang Mulia." Ujar Soo Hyun sadar diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Princess - GOT7 Version
FanfictionNOTE : PRIVATE !!! HANYA UNTUK FOLLOWERS !!! Versi Remake dari "The Twin Princess". For all Ahgase in Indonesia. Adegan yang mungkin TERHAPUS di versi asli, mungkin bisa kalian temukan di sini. TWIN PRINCESS in KOREAN VERSION !!! Sinopsis : Bagaiman...