Chap 1

206 14 7
                                    

CAN’T WE?
By : Desy aka Dedes
Supported by : @chanbaek.light
Rated T (bisa berubah sewaktu-waktu)
Genre : Romance, Comedy, Sad
Yaoi! Boy x Boy!
ChanBaek!
Support CHANBAEK as GAY!
Mohon maaf jika ada kesamaan nama dan alur cerita. Author hanyalah manusia biasa yang tak luput dari yang namanya ‘kesalahan’.
Typo everywhere!
Jika suka silahkan dibaca dan tinggalkan jejak berupa follow, favorite, and review. Kalo tidak suka silahkan pergi saja dan jangan meninggalkan jejak apapun (
Sangat menerima semua kritik dan saran ( tentunya dalam bahasa yang baik dan sopan (
HAPPY READING (
.
.
CHAPTER 1
Terlihat 2 siswa yang sedang sibuk entah sedang berbuat apa. Salah satu dari mereka yang diketahui bernama Xi Luhan sedang memakaikan eyeliner pada temannya yang sedang memejamkan mata itu.
“Huuuff.. Huufff” Luhan meniup-niup agar eyeliner itu cepat kering karena ia sedang menggunakan eyeliner tipe liquid.
“Lu.. sudah kering belum? Aku mau membuka mataku” teman Luhan yang menjadi objek percobaan memastikan kalau eyeliner yang ada dikelopak matanya sudah kering atau belum.
“Hmm.. tunggu sebentar lagi. Aku yakin kau akan terlihat semakin menawan. Hahaha” Luhan tertawa optimis..
“Cepatlah” Baekhyun mengeluh.
“Aish cerewet. Tunggu sebentar lagi” Luhan berkata sadis.
“Baekhyun! Baekhyun!” teriak salah satu siswa dari arah pintu kelas.
Baekhyun mendengar teriakan itu tapi ia malas untuk menjawabnya.
“Baekhyun!!!!!!” teriak siswa itu lagi dari pintu kelas.
“Aish! Berisik! Kemari bodoh! Kenapa kau terus berteriak” Baekhyun menjawab sambil memejamkan matanya.
Siswa itu akhirnya berlari mendekati Baekhyun.
“Gawat Baek! Si kapten basket bodoh itu sudah mencoret-coret lokermu. Lokermu jadi kotor dan terlihat ehemm.. sedikit mesum” jawab siswa itu dengan hati-hati.
“APA!” Baekhyun langsung membuka matanya dan berlari kencang menuju lokernya.
“Sialan! Awas saja kalau kutangkap kau brengsek!” Baekhyun berlari sembari mengumpat.
Sesampainya ia disana sudah terlihat banyak siswa dan siswi yang mengerubungi lokernya sambil berbisik-bisik.
“Wah mereka kembali bermasalah.. lihatlah loker milik Baekhyun. Apa dia sudah melakukan kesalahan sampai Chanyeol berbuat seperti ini” bisik seorang siswi pada temannya.
“Aish kau salah. Sekalipun Baekhyun tidak melakukan kesalahan Chanyeol akan tetap bersikap seperti ini. Dia itu kan suka berbuat sesukanya sendiri” balas temannya.
Baekhyun langsung menerobos kerumunan itu dan melihat keadaan pintu lokernnya yang sudah kotor karena banyak coretan dan gambar-gambar aneh.
“Kemana perginya si brengsek Park itu?” Baekhyun berteriak dan menatap garang semua siswa dan siswi yang ada disana.
“Kurasa dia ada di kantin” jawab seorang siswi dengan hati-hati.
Baekhyun langsung berlari menuju kantin tempat Chanyeol berada.
“PARK CHANYEOL! BRENGSEK!” Baekhyun menghampiri  Chanyeol yang tengah asik bersenda gurau bersama teman-temannya.
“Oh hai” Chanyeol tersenyum seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
“APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN LOKERKU BRENGSEK?” Baekhyun bertanya dengan suara pelan tetapi wajahnya sangat menunjukkan kalau ia sedang menahan emosi.
“Hmm.. aku hanya sedikit bermain” Chanyeol menjawab dengan tenang tidak lupa dengan senyuman bodohnya.
Baekhyun langsung menarik kerah baju Chanyeol dengan wajah yang mengeras.
“BERSIHKAN SEKARANG JUGA! KAU MENGGAMBAR PENIS BUSUKMU DISANA BRENGSEK! MENJIJIKAN!” Baekhyun berteriak persis di depan wajah Chanyeol sambil menjinjit karena perbedaan tinggi mereka kemudian menghempaskan kerah baju Chanyeol yang tadi sempat ia tarik.
“TIDAK MAU” jawab Chanyeol ketus lalu meninggalkan Baekhyun yang masih mematung.
Baekhyun yang semakin emosi kemudian berbalik badan lalu mengambil minuman yang terletak di meja kantin yang berada di samping kirinya lalu berjalan mendekati Chanyeol yang berada di beberapa langkah di depannya.
Kemudian ...
“Arghh!! Sial!” Chanyeol berteriak kemudian membalik badannya lalu ia menemukan Baekhyun yang sudah tersenyum licik.
“Itu baru balasan kecil dariku brengsek! Tunggu pembalasanku selanjutnya!” Baekhyun berjalan meninggalkan Chanyeol yang masih membeku dengan seragamnya yang basah karena minuman yang Baekhyun siram tadi.
“Kerdil sialan! Awas saja kau!” Chanyeol menggeram kesal kemudian meninggalkan kantin diikuti oleh beberapa temannya tadi.
...
..
.
“Apa yang terjadi sebenarnya? Apa yang kau lakukan padanya? Apa kau memukulnya?” Luhan bertanya beruntun.
“Huh.. aku hanya menyiramnya dengan minuman” jawab Baekhyun sembari menarik sedikit kursinya lalu duduk.
“Aish kenapa tidak kau pukul saja wajahnya! Aish aku benar-benar membenci si brengsek itu” jawab Luhan kesal.
“Aku baru saja selesai dari masa hukumanku Lu. Aku akan membalasnya lagi, aku akan mencari waktu yang tepat” jawab Baekhyun dengan wajah penuh dendam.
...
..
.
Jam pulang pun tiba ...
“Chanyeol ayo pulang bersamaku. Kau akan menginap di apartmenku bukan malam ini?” tawar Sehun.
“Aku akan pulang malam ini untuk mengambil beberapa barangku. Besok saja aku menginap di apartmenmu” jawab Chanyeol sembari mengemasi barang-barangnya yang ada di atas mejanya.
“Baiklah.. aku pulang duluan ya” Sehun berpamitan lebih dulu.
“Hngg” Chanyeol menjawab seadanya.
“Chanyeol ayo pulang bersama-sama. Aku sedang membawa mobil baruku” goda seorang gadis.
“Pergilah..jangan ganggu aku. Kau tahu apa jawabanku” jawab Chanyeol dingin lalu pergi meninggalkan gadis itu yang masih berdiri ditempatnya dengan wajah kesal.
...
“Aku pulang!” ucap Chanyeol tidak niat ketika membuka pintu rumahnya.
Chanyeol disambut oleh seorang maid yang sudah cukup tua.
“Tuan muda.. apa tuan muda menginginkan sesuatu?” tanya maid dengan sopan.
“Tidak.. aku hanya akan menginap untuk malam ini saja dan mengambil beberapa barangku yang tertinggal” jawab Chanyeol lalu berjalan meninggalkan maid dan menaiki tangga menuju kamarnya yang terletak di lantai 2.
“Baik tuan muda” maid menjawab sembari menunduk lalu pergi.

Can't We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang