CAN’T WE?
By : Desy aka Dedes
Supported by : @chanbaekmeme
Rated T (bisa berubah sewaktu-waktu)
Genre : Romance, Comedy, Sad
Yaoi! Boy x Boy!
ChanBaek!
Support CHANBAEK as GAY!
Mohon maaf jika ada kesamaan nama dan alur cerita. Author hanyalah manusia biasa yang tak luput dari yang namanya ‘kesalahan’.
Typo everywhere!
Jika suka silahkan dibaca dan tinggalkan jejak berupa follow, favorite, and review. Kalo tidak suka silahkan pergi saja dan jangan meninggalkan jejak apapun (
Sangat menerima semua kritik dan saran ( tentunya dalam bahasa yang baik dan sopan (
HAPPY READING (
.
.
Preview Chap~
“A-apa yang kau lakukan?” Baekhyun bertanya gugup ketika punggungnya sudah menyentuh dinding.
“Menurutmu?” Chanyeol tersenyum licik sembari menaikkan satu alisnya.
“Menyingkir!” Baekhyun mendorong dada Chanyeol.
“Tidak!” Chanyeol malah menaruh tangan kanannyab di pipi kiri Baekhyun sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang kecil Baekhyun.
“Sial!” Baekhyun mengumpat kecil ketika jarak antara tubuh mereka semakin menyempit.
“Kau harus mendapat balasan dariku pendek!”
Dan detik itu juga kelas menjadi ricuh ...
CHAPTER 2
.
.
Baekhyun membelalakkan matanya ketika bibir Chanyeol mendarat di bibirnya. Chanyeol hanya menempelkan bibirnya sambil memejamkan matanya. Sedangkan Baekhyun yang mulai tersadar dengan apa yang sedang terjadi mulai bereaksi dengan mendorong-dorong dada Chanyeol agar ciuman mereka terlepas. Dipukul-pukul dada Chanyeol tetapi Chanyeol malah menghentikan pukulan Baekhyun dengan mencengkram pergelangan tangan Baekhyun lalu membawa tangan Baekhyun pada lehernya.
Baekhyun menurunkan tangannya dari leher Chanyeol lalu kembali memukul dada Chanyeol dan berusaha mendorongnya.
“Wah sudah kuduga mereka memang memiliki hubungan khusus selama ini. Lihatlah mereka selalu saja terlihat seperti musuh tetapi kenyataannya mereka memang memiliki hubungan” bisik salah seorang siswi pada temannya.
“Chanyeol menciumnya bukan berarti mereka mempunyai hubungan khusus. Kau tahu kalau Chanyeol memang brengsek. Bisa saja dia mencium Baekhyun hanya untuk mempermainkan Baekhyun” balas teman dari siswi tadi.
“Benar juga” siswi itu membenarkan perkataan temannya.
Baekhyun mendorong dada Chanyeol dengan sekuat tenaga dan itu membuat tautan mereka terlepas.
“Apa yang kau lakukan brengsek!” Baekhyun berkata dengan tatapan penuh amarah.
“Menciummu” Chanyeol menatap Baekhyun dengan intens.
“Brengsek!” Baekhyun mendorong tubuh Chanyeol lalu ia berniat untuk pergi tetapi baru saja ia berjalan dua langkah tubuhnya kembali tertarik ke belakang lalu terhempas ke dinding.
“Akh!” Baekhyun mengerang kesakitan.
Chanyeol terus menatapnya intens..
“Apa kau gila?!” Baekhyun berteriak.
“YA! Aku gila karena kau!” Chanyeol sedikit berteriak.
“Chanyeol ayo kita hentikan permainan ini. Aku akan menghapus foto itu. Ayo akhiri semua ini!” jawab Baekhyun dengan frustasi.
Chanyeol tidak menjawab perkataan Baekhyun tetapi malah semakin menatap Baekhyun semakin dalam. Baekhyun tidak tahu apa maksud dari tatapan itu, tapi ia hanya merasa Chanyeol kerasukan setan.
“Baek.. Jadilah pacarku” Chanyeol berkata lalu tanpa memberi jeda untuk Baekhyun mencerna perkataannya ia mempertemukan kembali bibir mereka.
Chanyeol menciumnya (lagi) tetapi tidak seperti sebelumnya yang hanya sekedar menempelkan. Kali ini Chanyeol dengan berani melumat bibir Baekhyun. Ditariknya pinggang kecil Baekhyun dengan tangan kirinya lalu tangan kanan Chanyeol bergerak untuk menurunkan cengkraman Baekhyun di dadanya. Baekhyun yang awalnya memberontak kini mulai memejamkan matanya dan membalas ciuman Chanyeol.
Satu menit berlalu dan Baekhyun mulai merasa pasokan udaranya mulai menipis. Didorongnya dada Chanyeol dan tautan merekapun terlepas.
Baekhyun langsung memalingkan wajahnya karena malu. Chanyeol yang melihat itu lalu tersenyum kecil.
“Aku anggap kau menerima pernyataan cintaku” ucap Chanyeol mengecup pipi kiri Baekhyun.
Baekhyun yang mendengar itu langsung menoleh dan menatap Chanyeol dengan ekspresi tidak terima.
“Aku tidak pernah mengatakan aku menerima pernyataan cintamu” Baekhyun mengelak.
“Tapi kau membalas ciumanku” Chanyeol menjawab enteng lalu tersenyum penuh kemenangan.
“Sialan!” Baekhyun pergi meninggalkan Chanyeol yang tertawa penuh kemenangan.
“BYUN BAEK! CIUMANMU SUNGGUH MENGGAIRAHKAN! KAU MILIKKU BAEBY!” Chanyeol berteriak pada Baekhyun yang berjalan meninggalkannya sambil menutup kedua telinganya seakan-akan ia tidak ingin mendengarkan semua perkataannya.
“Huh kurasa akan sulit untuk mendapatkan si kerdil ini” Chanyeol menghela nafas berat lalu kembali pada tempat duduknya kemudian diikuti oleh Jongin dan Jongdae.
“Hush Hush! Pergilah sebelum Chanyeol yang mengusirmu dengan sumpah serapahnya” Jongin menyuruh semua teman-temannya untuk membubarkan diri.
“Diamlah kau hitam! Tidak usah kau suruh juga kami akan pergi” jawab seorang siswi ketus pergi untuk duduk kembali ke kursinya di ikuti siswa dan siswi yang lain.
“Aish! Sialan! Seharusnya aku langsung memukul kepalamu tadi” Jongin melayangkan tangannya seolah-olah akan memukul siswi tadi.
“Hei Chanyeol apa kau serius menyukai si kerdil itu?” Jongdae mengambil duduk di samping Chanyeol.
Chanyeol diam tidak menjawab pertanyaan Jongdae.
“Huh sudah kuduga kau hanya bermain-main” Jongdae menebak.
“Mungkin lebih tepatnya memberi pembalasan” Jongin datang membenarkan tebakan Jongdae lalu duduk di bangku yang ada di depan Chanyeol.
“Entahlah, aku juga tidak tahu apakah aku menyukai si kerdil itu atau hanya memberinya pembalasan” Chanyeol menjawab dengan tatapan kosong ke depan.
“Huh.. kau sungguh rumit Park” Jongin membalik badannya ke depan.
....
...
..
“Aaarrrrrrrrghhh” Baekhyun berteriak kencang sambil menjambaki rambutnya sendiri saat ia sudah berada di dalam toilet.
“Bodoh! Bibir bodoh! Bibir sialan! Aaaaaa!!!!!” Baekhyun kembali berteriak sambil memukul bibirnya.
“Apa yang harus kulakukan? Bagaimana aku harus menghadapinya nanti?” Baekhyun mulai panik.
“Luhan? Ya Luhan pasti bisa menolongku” Baekhyun teringat Luhan, lalu ia merogoh ponselnya di kantung baju tapi tidak ada. Kemudian ia kembali merogoh kantung celananya dan tetap tidak ada. Sialan..
“Brengsek! Aku meningglkan ponselku di atas meja” Baekhyun menjambaki rambutnya frustasi.
“Tenang.. kau harus tenang terlebih dahulu Baek. Huuftt... tenang” Baekhyun mulai menenangkan dirinya.
....
...
..
.
“Baiklah aku telah menyampaikan materi tentang intepretasi jadi tugas kalian adalah akan mengintepretasikan sebuah film dan buat dalam bentuk Mr. Power Point. Jadi cari pasanganmu untuk tugas kali ini. Berpasangan! Ingat, jadi maksimal 2 orang” Guru Lee menyuruh memilih pasangan.
“Baik” jawab seluruh isi kelas.
“Hei Jongdae ayo berpasangan denganku” Jongin mengajak.
“Baiklah” Jongdae mengiyakan ajakan Jongin.
Suasana kelas menjadi ricuh karena mereka sibuk mencari teman untuk dijadikan pasangan kelompok.
Tiba-tiba ...
“Tok Tok” suara ketukan pintu berbunyi.
“Maaf saya baru saja kembali dari toilet. Apakah saya boleh langsung bergabung di kelas pak?” Baekhyun bertanya sopan.
“Kau ini! Cepat masuk dan cari pasangan untuk tugas yang kuberika tadi. Tanyalah pada teman-temanmu” Guru lee meyuruh Baekhyun masuk.
“Terima kasih” Baekhyun terlebih dahulu membungkuk lalu sedikit berlari ke arah kursinya sambil menundukkan wajahnya.
“Lu! Ada tugas apa?” Baekhyun bertanya pada Luhan yang duduk di sampingnya.
“Guru Lee menyuruh kita untuk menginterpretasikan sebuah film. Dan kita harus mencari pasangan” jelas Luhan.
“Baiklah.. kau jadi pasanganku kalau begitu” Baekhyun tersenyum.
“Maaf Baek aku sudah berpasangan dengan Kyungsoo” jawab Luhan dengan ekspresi merasa bersalah.
“Kenapa kau meninggalkanku??” Baekhyun mempoutkan bibirnya.
“Maaf kupikir kau tidak akan kembali ke kelas karena kejadian tadi sangat memalukan. Tapi ternyata kau tidak malu hehe” Luhan sedikit tertawa kecil diakhir penjelasannya.
“Aish, lalu aku berpasangan dengan siapa?” Baekhyun memalingkan wajahnya ke samping mencari-cari siapa tahu ada temannya yang belum mendapatkan pasangan.
“Hei, Baek” Chanyeol datang menghampiri Baekhyun. Sekarang ia tepat berada di samping kanan Baekhyun sambil tersenyum.
Baekhyun yang menyadari itu langsung mengalihkan wajahnya ke depan dan berpura-pura tidak melihat kehadiran Chanyeol.
Chanyeol yang merasa di abaikan langsung menepuk pundak Luhan pelan dari belakang Baekhyun lalu memberi Luhan isyarat untuk menyingkir. Luhan tentu saja menolaknya karena ia juga sangat membenci Chanyeol.
“Hanya 5 menit” Chanyeol berkata tanpa suara, hanya gerakan mulut saja. Dan Luhan mengerti itu kemudian berpikir sejenak lalu pergi ke depan menuju Guru Lee untuk izin ke toilet.
Sebelum benar-benar keluar Luhan kembali menoleh ke arah Chanyeol dan menunjuk-nunjuk jamnya seakan-akan ia berkata kalau ia benar-benar akan menghitung 5 menit. Dan Chanyeol menjawabnya dengan sebuah anggukan pasti.
Chanyeol berjalan menuju kursi Luhan dengan pelan lalu duduk di samping Baekhyun.
“Ayo berpasangan denganku” Chanyeol mengintip wajah Baekhyun yang sedang asik mencatat karena tadi ia sempat tertinggal pelajaran.
“Tidak” jawab Baekhyun tanpa melihat ke arah Chanyeol.
“Tapi kau tidak akan mendapat pasangan. Dan nilaimu untuk materi ini akan kosong. Dan ibumu akan kembali dipanggil oleh ayahku” Chanyeol berkata sambil tersenyum penuh kemenangan.
Baekhyun menoleh dan menatap Chanyeol dengan tatapan amarah.
“Hei jangan menatapku seperti itu. Kau membuatku jadi ingin memelukmu. Kau tahu, saat kau marah kau malah terlihat semakin menggemaskan” Chanyeol mengedipkan matanya sebelah dan Baekhyun langsung bereaksi jijik.
“Menyingkirlah” Baekhyun menjawab singkat lalu kembali melanjutkan acara mencatatnya yang tertunda tadi.
“Ayolah, pikirkan baik-baik. Kau tidak akan rugi jika berpasangan denganku. Kau hanya perlu menulikan nama kita berdua pada selembar kertas kecil lalu memberinya pada Guru Lee dan nilaimu akan terjamin. Kau tahu siapa aku bukan?” Chanyeol mulai menyombongkan diri.
Baekhyun mengernyitkan alisnya lalu menoleh ke arah Chanyeol.
‘Benar juga kata si brengsek ini. Haha,, nilaiku akan terjamin jika aku berpasangan dengannya’ batin Baekhyun.
‘Tapi apa kata Luhan dan yang lainnya jika aku mau berpasangan dengan si brengsek ini?’ batin Baekhyun mulai memberi reaksi kontra.
‘Aish! Aku tidak perduli. Yang terpenting nilaiku terjamin, dan ibu tidak akan dipanggil oleh tua bangka itu (Ayah Chanyeol)’ batin Baekhyun menetapkan pilihannya.
Lama ditatap tanpa satu katapun oleh Baekhyun membuat Chanyeol sedikit canggung atau malu lebih tepatnya.
“Ekhem.. apa kau mau?” Chanyeol kembali memastikan.
“Baiklah” jawab Baekhyun singkat lalu melanjutkan kembali mencatat.
Chanyeol langsung memeluk Baekhyun dari samping.
“Terima kasih. Kau membuat keputusan yang benar, kau tidak akan menyesal” ucap Chanyeol sambil tersenyum lebar.
Baekhyun menatapnya jijik.
“Menyingkir!” Baekhyun berucap ketus lalu melepaskan pelukan Chanyeol dengan kasar.
“Baik aku akan menyingkir sekarang” ucap Chanyeol lalu mengedipkan sebelah matanya (lagi) lalu pergi meninggalkan Baekhyun dengan ekspresi jijiknya.
“Brengsek” ucap Baekhyun pelan lalu melanjutkan kegiatan mencatatnya yang tertunda untuk beberapa kali.
1 menit kemudian Luhan datang.
“Hei, apa yang dikatakan si brengsek tadi padamu? Apa dia kembali mengancammu? Ah sudah ku duga dia memang terlahir untuk menjadi orang brengsek” Luhan mengatakan itu sambil menoleh ke arah Chanyeol dan menatapnya tajam.
“Tidak, dia tidak mengancamku” Baekhyun menjawab tanpa menoleh dan tetap melanjutkan acara menulisnya.
“Hah? Apa kau bilang?” Luhan langsung menoleh.
“Aku bilang dia tidak mengancamku atau semacam itu” Baekhyun menjawab pelan seolah-olah itu adalah hal yang wajar.
“Lalu?” Luhan kembali bertanya.
“Hmm,, hanya obrolan kecil antara teman satu kelompok” Baekhyun menoleh lalu tersenyum canggung pada Luhan.
“Kau aneh, kau menyukai si brengsek itu?” Luhan langsung menebak.
“Tidak! Tentu saja tidak! Apa kau bercanda? Aku? Menyukai si brengsek itu? Hah! Itu tidak mungkin” Baekhyun berkata cepat seolah-olah sedang menyembunyikan sesuatu.
“Lalu? Kenapa kau panik?” Luhan menatapnya penuh curiga.
“Hmm,, tadi dia mengajakku untuk berpasangan dengannya untuk tugas Guru Lee” Baekhyun berkata hati-hati.
Luhan diam.
“Sudahlah tidak apa. Daripada kau tidak mendapat pasangan” Luhan sebenarnya tidak rela jika sahabatnya ini berpasangan dengan Chanyeol. Tapi mau bagaimana lagi, tersisa mereka berdua saja yang belum mendapat pasangan.
“Huh kupikir kau akan marah” Baekhyun bernafas lega. Untung saja Luhan tidak marah.
“Tidak apa, jangan jatuh cinta pada si brengsek itu. Jangan tergoda olehnya. Jangan terpedaya olehnya seperti tadi. Kau tahu aku sangat terkejut saat melihatmu membalas ciumannya. Sebenarnya apa yang kau pikirkan tadi sampai kau membalas ciumannya” Luhan berceloteh dengan wajah kesal tapi menggemaskan.
“Sialan kau! Kenapa kau mengingatkan kejadian itu. Hampir saja aku melupakan itu. Sialan” Baekhyun mengumpat kesal. Padahal hampir saja ia melupakan kejadian memalukan itu tetapi Luhan malah mengingatkannya lagi.
“Lagipula kau juga aneh. Kau tidak seperti biasanya seperti ini” jawab Luhan.
“Entahlah.. aku juga tidak tahu apa yang sudah kulakukan tadi. Aku seperti kehilangan akal. Ah sudahlah jangan dibahas lagi. Aku akan melupakan kejadian tadi” ucap Baekhyun lemas.
....
...
..
.
“Bu hari ini aku akan kerja kelompok di rumah temanku. Jadi aku hanya akan berganti baju. Jadi ibu tidak perlu menyiapkan makan siang untukku” Baekhyun menelfon ibunya.
“Baiklah.. ibu juga sepertinya akan pulang malam hari ini” jawab Ibu Baekhyun.
“Syukurlah, oh iya ibu ada acara apa sampai harus pulang malam?” Baekhyun bertanya.
“Ah itu.. ehmm ibu akan berkencan dengan calon ayahmu. Hihihi....” Ibu Baekhyun berbisik lalu tertawa kecil.
“Wahh!!! Kalau begitu jangan pulang” Baekhyun berkata cepat dan nyaring.
“Wah kau bahkan lebih senang ketimbang aku. Dasar kau ini. Oh ya nanti dia akan datang ke rumah untuk mengantarkan beberapa barang ibu. Nanti kau akan bertemu dengannya” jawab ibu Baekhyun.
“Benarkah? Ibu serius? Wah akhirnya aku bisa bertemu dengan calon ayahku” jawab Baekhyun dengan bersemangat.
“Iya sayang. Yasudah ibu tutup dulu. Semoga kerja kelompokmu akan menyenangkan” lalu Ibu Baekhyun memutus telfon mereka terlebih dahulu.
“AYAAYYY aku akan bertemu dengan calon ayaah. Sepertinya badanku bau. Aku harus segera pulang dan mandi” Baekhyun langsung berlari menuju rumahnya yang tak jauh dari rumah.
....
...
..
.
“Tok Tok Tok” suara pintu berbunyi.
“Wah cepat sekali calon ayah datang. Hihihi...” Baekhyun berteriak dari ruang tamu lalu berjalan sambil terkikik kecil
“Selamat si-”
.
.
-TBC-
Aw aw akhirnya terupdate juga. Gimana gimana? Masih pendek? Aneh? atau apaa?? Kasih dedes pendapat kalian untuk Chap ini. Silahkan revieewww
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't We?
RomansaKenapa dari semua pria yang ada harus ayah Chanyeol yang akan menjadi ayahku? Kenapa dari semua pria yang ada harus Chanyeol yang aku sukai? Kenapa? Kenapa hanya kami yang terluka'- Baekhyun