3. True Hurt

1.4K 263 39
                                    



Aku ingin bertanya satu hal padamu!

Apakah menurutmu akan jauh lebih baik

Jika kita tidak pernah saling bertemu?

.

.

.


"Kau bisa menyelamatkan keduanya, Park Jimin. Ku mohon, bagaimana pun aku Ibu mereka berdua. Jika kau membunuh Taehyung-ku, jauh lebih baik kau membunuhku sekarang juga. Aku adalah seorang pengkhianat negara yang sebenarnya"

Jimin kembali menghela napas, "Kalau begitu bagaimana caranya?"

Wanita menatap Jimin dalam, "Bagaimana caranya kau menemukan posisi Taehyung saat ini? Begitulah caranya kau menyelamatkan keduanya?"

Jimin tampak mengernyitkan dahinya, memikirkan maksud ucapan wanita itu, "Pelacak?"

Hana mengangguk, "Hancurkan pelacaknya!"

.

.

.

Beberapa orang di sana menatap Sujeong yang kini tengah memasukkan semua barang-barangnya ke dalam kardus. Mereka tahu kini gadis itu telah dipindahkan ke Blue House dan mendapat tugas penting, namun wajah mereka tak menampakkan kesenangan dengan apa yang didapatkan oleh Sujeong. Tatapan mereka tampak sendu, mereka tak iri namun malahan semakin khawatir dengan keadaan gadis itu. Mereka khawatir bahwa dengan tugas baru itu, Sujeong semakin menutup diri dengan segalanya.

Semua tahu apa yang terjadi dengan gadis itu dua tahun lalu. Mereka juga tahu bahwa lelaki bernama asli Kim Taehyung itu telah berkhianat kepada negaranya hanya untuk tetap bersama Sujeong dan mereka mengerti bahwa perjuangan cinta mereka terlalu menyakitkan hati.

"Rose?"

Seungchul memanggil gadis itu dan Sujeong perlahan berbalik, "Ada apa?"

"Jangan terlalu memaksakan dirimu! Jika tak bisa, kau harus menghubungi kami!"

Sujeong hanya menganggukkan kepalanya, ia mulai mengangkat kardus itu menatap rekan-rekannya sejenak, "Aku pergi!" ia membungkukkan tubuhnya lalu berbalik perlahan, melangkahkan dirinya pada gerbang kenyataan yang mulai meruntuh. Tempat dimana kesakitan sebenarnya berada.


__The Bridge To Dreams Chapter 3 "True Hurt"__

Gadis itu melangkahkan kakinya semakin mendekat dengan mobil yang akan mengantarkannya ke kediaman presiden, namun ketika ia hampir tiba seseorang mencekal lengannya, membuat gadis itu sontak berbalik.

Ia kini melihat Mingyu dengan napas terengah di hadapannya, "Waeyo?"

"Kau yakin dengan tugas ini? Kau bisa melakukannya?"

Sujeong mengernyitkan dahinya, "Kau meragukanku?"

Mingyu menggeleng pelan, "Aku sama sekali tak meragukan kemampuanmu, tapi-"

"Kim Mingyu! Berhenti mengkhawatirkanku!"

Mingyu menghela napas mendengar ucapan dingin Sujeong padanya. Ia menutup matanya sejenak, lalu setelah itu menarik kardus milik Sujeong, meletakkan benda itu di bawah. Sujeong hanya membiarkan lelaki itu melakukannya dan setelahnya Mingyu meletakkan tangannya di kedua bahu gadis itu.

The Bridge To Dreams [Jilid II] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang