[BHM11] Kiss in the morning

41.1K 2.3K 59
                                    

"Sekarang kita bahas perjanjian," kata Edward.

Alyse yang masih asik terlelap di tempat tidur terusik dengan Edward yang membangunkannya, matanya yang sipit serta wajah cantiknya yang terlihat kusut tercetak jelas. Perlahan ia mengucek matanya, bangkit dari ranjang nyamannya dan menatap Edward.

"Sepagi ini ya?" tanya Alyse yang melihat langit di luar masih gelap bahkan ayam belum berbunyi untuk membangunkan masyarakat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepagi ini ya?" tanya Alyse yang melihat langit di luar masih gelap bahkan ayam belum berbunyi untuk membangunkan masyarakat.

"Aku harus kembali subuh, Alyse," kata Edward tajam. Edward mengambil tempat di kursi rias sedangkan Alyse memilih tidak bergeser sedikitpun dari ranjang. "Karena di sini aku yang menjadi 'investor' jadi semua kendali berada di tanganku."

Edward mengayunkan kakinya yang bertumpu disalah satu kakinya, mata birunya tajam menatap Alyse meskipun pencahayaan begitu minim. Tangannya sengaja dilipat di depan dada, duduknya begitu tegak dan pandangan lurus. Semakin membuat Alyse menciut di hadapan Edward.

"Tapi aku memiliki kebebasan untuk patuh atau tidak pada kendalimu," kata Alyse. Sejenak Edward terdiam dengan ucapan Alyse, melihat kediaman Edward membuat Alyse kembali bersuara. "Kau hanya berhak atas tubuhku, tidak dengan yang lain."

"Aku memang hanya kendalikan tubuhmu, tidak dengan yang lain," kata Edward santai namun membuat Alyse mengerucut karena ucapannya sendiri membuat jatuh harga dirinya. Tapi harga diri Alyse memang sudah jatuh, jadi tidak perlu dipikirkan lagi. "Aku akan mengirim surat perjanjian serta beberapa uang yang kau perlukan selama beberapa hari ke depan setelah aku tiba di mansion."

Mata Alyse melebar mendengarnya, nyawanya berkumpul di atas kepalanya. Uang yang semalam diberi Edward saja masih ada dan belum tersentuh sedikitpun dan nanti ingin diberi lagi? Oh Tuhan, seberapa kaya pria ini? Jerit Alyse dalam hati.

"Uang yang semalam sudah cukup, Ed," kata Alyse pelan.

Edward bangkit dari duduknya, ia menatap Alyse. "Begitu ya? Kalau gitu, aku akan mengirim surat perjanjian yang harus kau setujui saja."

Alyse mendengus kesal mendengar keputusan Edward dan kebodohan mulutnya. Harusnya ia menerima uang Edward dan tidak sombong menolaknya, lagi pula uang itu bisa ia beli sedikit perhiasan untuk Megan dan Christie. Tak ingin menghalangi kepergian sang Earl tanpa pamit, Alyse memilih menatap Edward dari ranjang dengan tajam, berharap dari tatapannya keluar sebuah belati yang menusuk hati sang Earl. Namun Edward berbalik, menatap Alyse sejenak lalu melangkah mendekati Alyse dengan berbungkuk.

Entah apa yang terjadi pada Edward, tangannya secara tiba-tiba menyentuh dagu Alyse agar terangkat dan menatapnya. Perlahan ia mendekatkan bibirnya dengan bibir Alyse, merasakan kekenyalan dan lembutnya bibir wanita itu dengan lembut. Edward merasa aneh, untuk masalah ciuman tentu saja ia pernah dan sangat ahli, tapi dengan bibir Alyse rasanya seperti mengarungi dunia yang baru dan sangat asing. Begitu polos dan manis. Oh ini bibir paling asing dan sangat menggoda, batinnya.

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang