Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alyse menatap pantulan dirinya di cermin dengan gaun pemberian Edward, polesan make up yang sederhana tampak membuat wajahnya segar. Gaun ini benar-benar memukau. Namun ia terdiam sesaat, menatap ke seluruh tubuhnya.
Bukankahinigaun yang tadiakulihat di toko?
Ia yakin jika gaun ini yang ia lihat tadi di toko bersama Megan, gaun yang jika ia beli akan menghabiskan seluruh uang yang Edward beri kepadanya. Tak hanya gaun itu, ada beberapa gaun yang dibeli Edward untuknya. Semuanya mahal. Alyse benar-benar tidak menyangka, sudah lama ia tidak pernah membeli pakaian yang kualitasnya terbaik dan ternama. Mengingatkannya akan kehidupannya dulu, menikmati setiap kemewahan dari bangun hingga tertidur.
Dengan langkah pasti, Alyse keluar dari kamar mandi. Sebelumnya Edward sudah berkata akan menunggunya di luar, mungkin menunggu kendaraan yang akan dipakai mereka. Ia tidak tahu Edward akan menghadiri acara apa, namun yang pasti ini acara yang penting hingga membutuhkannya. Senyum tipis terukir, ia melihat Edward yang berdiri tak jauh dari pintu. Perlahan ia mendekati Edward, tapi pria itu sama sekali tidak berkutik ketika ia menyentuh pundaknya.
“Edward!” panggilnya dengan tegas.
Alyse bisa melihat raut wajah terkejut dengan tatapan kosong di wajah Edward, tak lama Edward kembali berpaling. “Kau lihat wanita tadi? Ke mana perginya?”
Kedua alis Alyse menyatu, keningnya berkerut menatap bingung dengan ucapan Edward. “Siapa? Wanita apa?”
“Tadi, wanita itu berdiri dan menyentuhku! Audreana, ke mana dia?” lagi Edward bertanya dengan kasar kepadanya.
Alyse keluar dari rumah, ia mencari di sekitar rumahnya yang tidak terlalu besar. “Tidak ada wanita sama sekali Edward, bahkan CCTV dari ponselku tidak mendeteksi ada orang selain kamu di pintu.” Alyse langsung memberikan ponsel miliknya yang terhubung langsung dengan CCTV di rumahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Edward langsung mengambil benda tersebut. Berulang kali ia menekan tombol ulang dari rekaman tersebut, ia sangat yakin kalau tadi Audreana ada bersamanya, bahkan ia bisa merasakan tangan Audreana menyentuh wajahnya.
