25

10.8K 311 12
                                    

"Din,kamu gak mau kasih mama cucu?"

"loh kok mama tiba-tiba bilang gitu? ya mau lah ma siapa yang gak mau kasih cucu ke mama?"

"tapi kok sampe sekarang gak ada tanda-tanda lagi kamu isi?"

mendengar pertanyaan itu dinda hanya tersenyum menahan perih dihatinya.

Flashback

"dinda maaf saya harus sampein ini kekamu,.."

"kenapa dok? apa ada masalah sama kandungan saya?"

""sejujurnya,benturan saat kamu jatuh berakibat fatal tidak haya pada janin kamu tapi juga pada rahim kamu din."

"maksud dokter? saya gak bakal bisa hamil ?"

"bisa,hanya saja resiko keguguran nya akan lebih besar lagi. janin kamu rentan keguguran lagi nanti nya."

dinda hanya bisa menangis tanpa suara. hati nya hancur redam mendengar penjelasan dokter tadi. ia langsung bergerak keluar dari ruangan dokter dan menghampiri bintang dengan sisa-sisa bulir air mata ia menyembunyikan semuanya sendiri. bersyukur bintang tidak ikut saat pemeriksaan karna ia bertemu dengan teman nya diluar sana.

"kamu kenapa sayang? dokter bilang apa? ada masalah?"

"gak kok gak dokter bilang kita bisa punya anak lagi tapi gak untuk waktu dekat karna rahim aku kan masih shock."

"iya iya aku paham sayang. y anggap aja kita masih dikasih waktu buat pacaran lebih lama lagi sebelum ada yg membagi hati kita nantinya untuk ngurus si kecil."

dinda hanya tertawa. tawa yang tak tulus. tawa yang dipaksakan. namun ia tidak ingin bintang menyadarinya. ia tak ingin kehilangan bintanng.

***

"dinda,hei kok bengong sih? kamu capek ya sayang? "

"ha.. iya nih ma lumayana pegel beres-beres rumah hehehe."

"yaudah mama pamit ya, yang akur sama bintang. janga berantem ya."

mama mengecup pipi dan kening dinda sebelum pergi. sepeninggalan mama,dinda tak lagi bisa membendung airmata nya yang seakan sudah mendsak untuk ditumpahkan. dinda segera berlari kekamar, menguncinya dan menghempaskan diri di lantai.

hati nya remuk redam. ia tak mengerti harus mengatakan apa kepada mama dan bintang jika suatu saat semua mengetahui keadaannya. mengingat semua itu ia hanya bisa menekuk kakinya menangis diantara lututnya. ia tak tau harus berbuat apa lagi.

***

Segini dulu ya,dan sori gue gak jadi ke jakarta karna lagi ada urusan disini. so next time kalo aku punya waktu aku pasti bakalan samperin kalian semua yang ada disana.

eh ini masih bakal berlanjut ya, tapi karna kebawa suasana hati gue juga lagi kacau jadi segini dulu. makasih buat yang masih ngikutin ini sampe sekarang. love u readers,happy reading and good night

Lo Suami Gue?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang