Aku Mengetahuinya !

83 9 0
                                    

Bisakah kau pikirkan apa yang akan terjadi jika kau menganggap hal yang paling sulit adalah mudah? Tidak bagiku, sulit mendapatkan hal yang diinginkan banyak orang, mudah saja jika didunia ini hanya akulah wanita satu satunya. DAN ITU MUSTAHIL.

____________________________________

Ini hari Rabu? Berarti jadwal nya untuk Pramuka! Ah tidak, ini sangat membosankan. Upacara dibawah teriknya panas matahari, memang sangat panas tapi setidaknya dapat melatih fisik ku? Baiklah lupakan saja.

"Pulang sekolah abis pramuka jalan yuk ril, saf, do"
Dia Fakhri, teman sekelas ku yang sudah dekat denganku, Syeril, dan si Aldo sejak kelas X.

"Yakaliii kamu gila fakh?" Jawab Aldo spontan. Anak cowo juga menggunakan bahasa aku kamu, itu udah biasa.

"Ayo aja si tapi bayarin aku yaaa fakh" sahut Syeril.

"Gausahlaaa, aku capek banget soalnya, lagian kita mau pulang jam berapa kalo pramuka aja pulangnya jam 5 sore?" Tentu saja aku menolak, Pramuka itu melelahkan, ditambah Jalan? WTF!

"Ayo dooong saf, kalo kamu capek mulu kapan kamu gk capeknya"
Hiraukan si Fakhri, kalian pun gk akan ngerti kata kata dia, tapi disisi lain dia adalah orang yang bijak akan kata kata.
"Udah doong gak usah maksa maksa si Safia, dia gk mau yaudah" Aldo termasuk cowok idaman para wanita juga si, karna dia emang ganteng dan dia pinter juga.

"Tau nih Fakhri maksa maksa aja!"

"Dih ril diem aja si kamu!"

^^^

Duduk dibangku bawah pohon mangga yang tinggi dan rindang, adalah suasana yang membuat siapapun ingin tetap disana, tapi apalah daya bagi siswa yang mendengar bel masuk agar segera memasuki ruang kelas.

"Dah bel tuh, mending masuk daripada debat gk ada ujung nya, udah intinya kita gak jalan dulu hari ini oke"
Aldo lah yang paling tidak ingin tertinggal pelajaran, dasar anak pintar.

"Eeeeh Arsyad, kamu kelas mana? Kamu udah punya pacar belum? Eh foto yuuuk"
Kulihat seorang cowok yang sedang dilingkari para wanita yang sepertinya mereka adalah Fans dari cowok itu.

"Ah iya iya, saya kelas XI-3, gk ada pacar si, iya boleh foto nanti ya, saya mau masuk kelas soalnya oke"
Siapa cowo ganteng itu? Sepertinya dia ramah, dan baik.

"Liat deh tuh didepan Koperasi, anak baru aja udah dikerubutin kayak gitu sama cewek cewek, mau nya apa si tu orang, mentang mentang ganteng, Aldo juga ganteng ko walau udah gak dikerubutin kayak dulu ya do"
Mulutnya Fakhri memang sangat menyayat hati si Aldo.

------
Aldo juga dulu sama seperti cowok itu, dia juga memiliki banyak fans sampai sekarang juga masih walau mungkin sebagian fans nya beralih ke cowok itu, tapi bukan heran, karna Aldo termasuk cowok cuek si.

"Terus?" Aldo sangat cuek.- untung dia ganteng.
"Iiiiih jangan ngomongin cowok pujaan hati deh hehehe, Arsyad emang pantes kalii di gituin, dia baik, jago basket, ganteng pulaaaa"
Baiklah aku tau kalau Syeril menyukai cowok itu. Tapi,
Hah? Arsyad? Tadinya aku ingin langsung ke tempat duduk ku karna posisinya saat itu kami sudah memasuki kelas, tapi nama itu membuat ku yang sudah memegang kursi, keluar kelas dan mengintip ke arah Koperasi. Tapi dia udah gk ada, untung aku sempat melihat wajahnya, jadi aku dapat mengingat.

"Eh saf, kamu ngapain ngintip ngintip? Jangan bilang kamu juga naksir ya sama si Arsyad itu"
Fakhri syirik aja si kalo suka sama Arsyad mah bilang aja siii.

Aku langsung berbalik karna usaha ku untuk melihatnya sia sia, dan segera menuju ke tempat duduk ku.

"Ril, yang tadi itu si Arsyad?"

Tentu saja aku bicara pada Syeril dengan berbisik, jika saja kalian tau, satu orang mendengar, seluruh sekolah akan tau. Atau lebih tepatnya, aku tidak menyukai Yasmin, karna mulutnya itu adalah senjata nya untuk comel keorang orang. Menceritakan hal yang tak pantas diceritakan, dan aku benci orang seperti itu. Ditambah lagi, dia itu sangat kecentilan, sok cantik, dan sok berkuasa.
Bukan aku ingin menjelek jelekan dia dan mengungkapkan aku sangat membencinya. Tapi itulah faktanya.

"Iya itu yang namanya Arsyad, ganteng kan, dia yang gendong kamu loooh waktu kamu pingsan"

"Iya si dia ganteng tapi aku gk nyangka kalo Arsyad itu dia, yang nganterin aku pulang"

"Hah? Nganterin kamu pulang? Kapan? Ko kamu gk kasih tau aku siiii ih"

"Iya jadi waktu itu________"

"Aduuuuh ngegosip di kelas yaaa, bisik bisik segala"

Jika bukan teman sekelas mungkin si Yasmin sudah ku tendang sampai ke Arab. Jangan deh kejauhan kasihan orang tuanya nanti nyariin, ke Papua aja deh.

Semua arah tertuju pada ku dan Syeril karna saat itu Yasmin berteriak dan menghadap pada kami. Bagaimana tidak, meja tempat dudukku ada di belakang si Yasmin. Menyebalkan!

"Eeeh kamu gk sadar diri ya min, kamu juga tukang gosip, malah ratunya gosip, iiih yachiiin"
Akhirnya Fakhri berguna untuk menyindir si Yasmin. Makasih Fakhri the best dah. Tentu aja satu kelas tertawa begitu keras.

"Eeh diem aja si kamu, gausah ikut campur" jika saja kalian melihat ekspresi dari si Yasmin, dia merasa malu, terlihat dari warna pipinya yang mulai memerah.

"Ya emang saya bukan es campur, lagian saya punya mulut, fungsi mulut buat apa? Tau ga kamu? Buat apa hayooo"

Semua kelas tertawa termasuk Aldo, walau hanya sedikit, mungkin saat itu dia hanya fokus pada buku paket Bahasa Inggris, padahal gk ada tugas.
Kecuali tentunya si Yasmin dan teman sepercentilan dia yang duduk sebangku sama dia, eh gk deh, si Yuni juga ketawa dikit kok. Wkwk :v

Akhirnya si Yasmin menutup mulut dengan diam, makasih lagi Fakhri.

_______

Sudah bel pulang dan waktunya menuju lapangan untuk melaksanakan kegiatan Pramuka.
"Misi misi maaf maaf permisi yaaa"
Itu Arsyad? Dia bawa apa? Kotak besar bersampul kertas kado bergambar batik berada ditangan Arsyad saat itu.

**

"Eeh si Arsyad kan mau ngasih kado itu ke Bu Rina tau....."

"Hah iya? Buat apaan? Emang Bu Rina ultah?"

"Aturan buat aku aja kan aku ultahnya tinggal seminggu lagi"

"Aduh ganteng banget ya kalo lagi lari gitu, rambutnya badai"

Sekiranya begitu yang dibicarakan para fans wanitanya Arsyad.
Ya benar, rambut Arsyad itu lurus terurai dan berwarna kecoklatan, saat dia berlari.... baiklah tak udah dibahas.
Matanya sangat indah dan tajam.
Postur tubuhnya juga sangat indah, maksud ku tubuhnya ideal, dan kulitnya yang putih saat itu bercahaya dibawah teriknya matahari. Sepertinya aku terlalu memujinya, tapi itulah faktanya.

-----------

"Assalamualaikum wr.wb. anak anak yang ibu cintai, silahkan kalian baris yang teratur untuk memulai kegiatan pramuka kita siang ini, ayook baris yang benar"
Kebiasaan bu Rina adalah mengucap salam terlebih dahulu apapun kegiatannya. Ya itu baru guru panutan siswa.
Tbtb

"Happy birthday Bu Rina, happy birthday Bu Rina, happy birthday, happy birthday, happy birthday Bu Rinaaa"

Suara itu terdengar dari belakang barisan siswa laki laki dan ya, itu adalah Arsyad si tampan.

"Subhanallah kalian yang mempersiap kan ini? Terimakasih nak Alhamdulillah ibu punya murid macam kamu nak Arsyad, dan kalian juga anak anak terima kasih banyak" ucapan itu keluar dari mulut Bu Rina dengan ekspresi Bu Rina senang dan bahagia.

Apakah Arsyad mempersiap kan itu semua? Tapi kan dia murid baru, cepat sekali dia mengenal guru guru apalagi Bu Rina yang sudah sejak lama mengajar di sekolah ku.

Sungguh aku ingin mengenal nya

*dont stop read and rate*

Oh iya, Arsyad tau ulang tahunnya Bu Rina karna dia tetangga nya Bu Rina yaa.
  

My Impossible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang