Aku Bukan Siapa Siapa

121 9 0
                                    

Plis banget yang baca jangan lupa votenya ditunggu tunggu loh , jadi mohon banget yang baca jangan lupa vote biar gue makin sering update buat part yang seru seru nya. Makasih :v

                       ******

"Hari ini hari minggu, tapi aku gak kemana mana, HUH menyebalkan!, ah iya, Syeril pasti ada dirumah, telfon dulu deh"

Hari ini hari yang menyebalkan, meski minggu, tak ada yang merencanakan suatu acara bersamaku hari ini, aku hanya dapat menggumam layaknya seorang yang kesepian, dan itulah faktanya.

"Hallo Syeril kuuuu"

"Iya, kenapa kamu nelpon aku?"

"Yee, kenapa si sinis banget nelfon doang! Eh ril, jalan yuuk sumpah aku bete banget di rumah sendirian, Mamah Disa sama Papa Rion lagi Kondangan di Bandung, Abang aku si Husen lagi main sama kawan seperjailannya, dan aku-------"

"Duh Safia kuu, maaf banget, aku lagi dirumah sodara di Bogor sekarang, lupa mau kabarin heheh"

'Ampun deh sahabat ko gini amat ya'
"Yaudah deh kalo gitu, mungkin aku akan kesepian dirumah tak berpenghuni ini"

"Yaaah kamu jangan baper yaaa, oh iya bi Tuti emang gk ada?"

"Yaada, tapi emang aku mau main sama pembantu? Hadeuh, yaudah lah emang udah nasib JOMBLO mah gini"
Aku tekankan kata JOMBLO pada percakapan ku.

"Ya mungkin bisa main masak masakan atau nyuci nyucian baju gitu hehe, iya JOMBLO mah bisa apa atuh, yaudah saf maaf ya"

"Iya gapapa yaudah bye"

Okesip, lagi lagi aku menghabiskan minggu dirumah, huuuuh.

Baru saja aku akan beranjak dari tempat tidurku untuk mandi, tapi telfon genggam ku yang baru kuletakan di meja belajarku berdering.

Tetaplaah engkau disiini, jangan datang lalu kau pergi, jangan anggap hatiku, jadi tempat persinggahan mu, untuk cinta seesaat

Itu nada dering telfon ku heheh

[ Pelangi - Hivi ]

Kulihat nama orang yang saat ini menghubungiku dan, apa? Bu Rina? Kenapa?
Sejak aku menjadi anggota OSIS, Bu Rina meminta nomorku begitu juga diriku yang menyimpan nomor Bu Rina, walau Bu Rina bukanlah guru mata pelajaran di kelas ku.

"Hmm hallo bu"

"Iya hallo, assalamualaikum nak, ini Bu Rina"

"Ah iya, waalaikum sallam bu, ada apa ya bu"

"Nak, kamu bisa ke rumah ibu gak nak hari ini? Ibu butuh anak OSIS untuk membantu pembuatan Proposal acara Hari Pancasila nak"

"Ooh, iya bu saya bisa ko, tapi saya gk tau rumah ibu dimana"

"Iya nanti ibu sms alamat rumah ibu ya nak, makasih ya nak"

"Iya bu siap"

"Baiklah wassalamualaikum nak"

"Waalaikim salam bu"

____________________________________

Saat ini aku sudah berada di perumahan MUTIARA, tepatnya di blok Melati, tempat yang telah di SMS in oleh Bu Rina, tapi aku belum juga menemukan rumah bernomorkan 35! Dimana ya rumah Bu Rina? Aku cukup lelah karna aku tadi naik angkutan umum jadi sudah pasti berhenti di depan perumahan.

"Loh, kamu ngapain disini?"
Dia bertanya keheranan sambil menaikan satu alis sebelah kirinya yang tebal.

"Heh, aduh maaf aku kaget, lagian nongol gitu aja si Ar-Arsyad?"
Itu Arsyad, loh ko dia disini si?
Aku sempat terbata bata memanggil namanya, karna tak percaya menemuinya disini.
Dia hanya memakai kaos putih polos yang menampakan lekukan bentuk tubuh atletisnya dan celana pendek 5 cm dibawah lutut, dan sendal jepit berwarna hitam sambil membawa kantong kresek berwarna hitam.

My Impossible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang