I Can Hear Your Voice

705 67 4
                                    


I Can Hear Your Voice | Hanabi

Xi Luhan - Im Yoona

Ficlet | Angst - Romance | PG-13

.

.

.

Tuesday, 3 May 2016

Luhan selalu mengatakan : "Annyeong Haseyo, Yoona-ssi." Ketika ia memasuki ruangan ini. Luhan sadar orang yang ia sapa tidak akan pernah membalas ucapannya. Karena sang pemilik ruangan 404 adalah seorang wanita cantik-anak dari pengusaha kaya raya-yang sedang terbaring koma. Im Yoona, namanya. Sudah hampir 2 tahun Yoona tertidur nyenyak dan enggan bangun. Layaknya mayat hidup, dia tidak bisa hidup tanpa bantuan alat.

Dokter Oh selalu mengatakan : "Mustahil bagi Yoona untuk sembuh." Dan Luhan tahu betul hal itu. Tapi, kenapa ia masih sempat-sempatnya menyapa Yoona, padahal ia tahu kemungkinan wanita itu tidak akan pernah bangun? Karena Xi Luhan perawatnya. Xi Luhan adalah perawat rendahan yang bekerja di rumah sakit tempat Yoona dirawat. Dan dia percaya dengan mitos tentang 'Orang yang sedang koma bisa mendengar apa yang kau ucapkan.'

Luhan tersenyum manis-walau sebenarnya itu tidak perlu, toh Yoona tidak bisa melihatnya-kemudian melangkah memasuki ruangan. Yoona menempati kamar VVIP, itulah mengapa kamar ini terlalu besar hanya untuk dirinya sendiri yang menempatinya. Menjadi anak dari pengusaha kaya raya belum tentu membuatmu bahagia.

Selama hampir 2 tahun wanita itu tertidur di sini, teman, pacar, kerabat, bahkan keluarga, tak ada satu pun dari mereka yang menjenguknya. Hanya dua pria bertubuh besar yang berdiri di depan pintu dan selalu menjaga kamar inap Yoona secara bergantian. Oh, ada satu orang lagi yang terkadang datang kemari-Lee Ahjumman-seorang wanita paru baya yang ternyata hanya seorang pembantu di rumah keluarga Im.

Wanita itu pastilah sangat kesepian. Tak jarang Luhan mengajak Yoona mengobrol ketika pria itu sedang bertugas. Dan tak jarang Luhan menyelinap ke kamar inap Yoona dengan alasan mengecek keadaannya, padahal pria itu memang ingin mengajaknya mengobrol atau tepatnya hanya Luhan-lah yang menyerocos panjang lebar.

"Bagaimana keadaanmu hari ini, Yoona-ssi?" Tanya Luhan sambil mengecek selang infus milik Yoona. "Nampaknya kau terlihat baik-baik saja," Kemudian pria itu juga mengecek selang makanan juga selang untuk saluran pembuangan Yoona dan kembali menyerocos. "Hari ini sangat indah. Kau harus melihatnya, kelopak bunga cherry blossom yang berjatuhan tertiup angin. Aku berjanji, jika kau bangun nanti, aku akan mentraktirmu ice cream dan kita akan memakannya di bawah pohon cherry blossom. Maka dari itu kau harus berjuang."

Luhan mundur selangkah, menempelkan hasil cek kesehatan Yoona hari ini lebih dekat ke arah dadanya lalu mengepalkan tangan dan berteriak : "Fighiting!"

Tanpa disangka-sangka pria itu tersentak ketika kepala salah seorang penjaga Yoona menimbul dari balik pintu. Bodyguard itu menatap Luhan heran, kemudian berdehem pelan, kentara sekali agak terganggu dengan teriakkan Luhan yang sesungguhnya untuk menyemangati Yoona. Luhan langsung membungkuk meminta maaf atas kelakuannya yang ia pikir sudah melewati batas dan bergegas keluar dari ruangan ini. Namun, sebelum pintu geser itu tertutup rapat, Luhan tersenyum dan menatap Yoona hangat.

.

.

.

Friday, 13 May 2016

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang