Boss

841 75 29
                                    


Boss | Hanabi

Min Yoon Gi | Im Yoona

Vignette| Comedy - Romance | PG-15

.

.

.

Min Yoon-Gi hampir menggeram di telpon ketika mendengar permintaan maaf dari salah satu teman termasuk bawahannya-Kim Tae-Hyung. "Sialan kau, aku jadi terlambat gara-gara kau-tanpa permisi dulu-meminjam mobilku."

[Mianhe, hyung. Tadi benar-benar darurat, kalau tidak darurat seperti itu aku tidak mungkin dengan sengaja meminjam mobilmu tanpa ijin.]

"Memangnya apa yang lebih darurat dari pada meeting jam sepuluh pagi?" Tanya Yoon-Gi sambil menuruni tangga stasiun bawah tanah cepat.

[Uri Joo-Hyeon,] Suara Tae-Hyung terdengar ragu di saluran telpon. [Uri Joo-Hyeon,] Ulangnya lagi, namun terdengar enggan untuk melanjutkan.

"Wae, wae, wae? Ada apa dengan Joo-Hyeon-mu itu?" Tanya Yoon-Gi tak sabaran.

[Joo-Hyeon minta diantar ke kampus. Dia bilang hari ini ada kelas pagi.]

"MWO?" Teriak Yoon-Gi kencang. Pria itu nampak tidak perduli dengan keadaan stasiun bawah tanah yang ramai. Ia bahkan tidak perduli dengan tatapan-tatapan kesal, terkejut, atau aneh yang banyak orang sedang melayang ke arahnya. "Kau membuatku harus berlari-lari ke stasiun kereta api bawah tanah, berdesak-desakan disini. Dan kau enak-enakkan mengantar Joo-Hyeon-mu itu ke kampus. Wah... Kim Tae-Hyung, aku ini boss-mu. Astaga!"

Yoon-Gi ingin sekali menarik-narik rambutnya frustasi seperti yang sering ia lakukan jika ada masalah yang membuat kepalanya hampir pecah. Tetapi kelihatannya, pria itu masih waras untuk tidak melakukan aksi gilanya. Yoon-Gi menghembuskan napas panjang, mencoba menenangkan diri, walau sesungguhnya hal itu tidak berpengaruh sama sekali.

"Baiklah, Kim Tae-Hyung," Yoon-Gi berdesis ketika menyebut nama sahabatnya itu. "Aku memaafkanmu kali ini. Tapi, jika aku terlambat menghadiri meeting nanti. Kau akan tahu rasa nanti."

"Mianhe, hyung. Aku janji-" Yoon-Gi langsung memutuskan sambungan telpon, bahkan sebelum Tae-Hyung menyelesaikan ucapannya. Kepalanya terasa sakit dan ia tidak mau mendengar alasan menyebalkan yang pasti akan membuat telinganya berdengung.

Pria terlihat tidak sabaran menunggu kereta api bawah tanah berhenti di depannya. Dia melirik arloji-nya, pukul delapan empat lima. Ia sudah terlambat empat puluh lima menit dari jam masuk kantor. Walau pria itu adalah CEO di sebuah anak perusahaan yang bergerak dibidang desain milik Ayahnya, tetap saja terlambat adalah sesuatu yang sangat asing bagi Yoon-Gi.

Kalau bukan karena sahabatnya-yang jatuh terlalu dalam dengan pesona Bae Joo Hyeon-Yoon-Gi pasti sudah bisa oncang-oncang kaki di kantornya. Pria itu benci menggunakan trasportasi umum, alasannya sederhana, karena ia harus berbagi tempat dengan orang-orang yang tidak dikenalnya. Pria itu bisa naik taksi, tapi sekali lagi karena Kim Tae Hyung, ia menghabiskan waktu hampir satu jam untuk mencari mobilnya di besement gedung apartemen-nya seperti orang gila.

Mobil impor keluaran Italia. Ferrrari. F12 Barlinetta miliknya hilang! Yoon-Gi hampir saja menelpon teman Ayahnya yang menjabat sebagai Komisaris Jendral Polisi hanya untuk mencari mobil yang ia beli dengan jerih payahnya sendiri sebelum akhirnya sebuah pesan dari Tae-Hyung membuat jantungnya hampir berhenti berdetak. Agak sedikit lega juga sih, lebih baik mobil itu di pinjam Tae-Hyung dari pada dibawa kabur oleh perampok.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang