#3
Langkah kaki melaju ke arah Alex . Alex tengah duduk di sebuah kursi taman . Jari Alex menggeser geserkan di layar ponselnya .
"Hey!" Yupi mengejutkan Alex dengan menepuk pundaknya dari belakang . Yupi duduk disebelah Alex .
"Mau apa lo nyuruh gue kesini?""Nih!" Tangan Alex menyerahkan sebuah bingkisan berbentuk kotak . Yupi menerima ia bingung dengan tingkah Alex yang tiba tiba menyerahkan bingkisan itu .
"Apaan nih?"
"Buka aja.."
"OMG!!!!!! ALEXXX!!!!" Yupi terkejut dengan isi bingkisan itu . Ternyata sebuah Lensa kamera . Yupi tak percaya Alex memberikan ini kepadanya .
"Thank you lex.." Tambahnya ."Oke .. nah ini aku beliin buat kamu , biar kamu ga bete terus ." Ucap Alex yang sedang memperhatikan expresi wajah Yupi sangat terlihat bahagia .
"Tapi lex , ini keberatan banget bagi lo, kenapa sih lo repot repot ngasih ini ke gue?""Aku ikhlas ko , lagian itu tabungan aku ." Wajah Alex tersenyum menyeringai .
Alex menarik tangan Yupi , Alex menaiki motor yang sedari tadi terparkirkan di sisi jalan dekat taman . Alex menunjukan kode menyuruh Yupi menaiki motornya duduk di belakang . Tanpa basa basi Yupi menuruti . Di tengah perjalanan Yupi menggenggam erat bingkisan itu , seribu tanya dihati Yupi , Kemanakah Alex membawa dirinya pergi? , Mau apa dia? , Tidak biasanya dia seperti ini ..."Lex.. lo mau bawa gue kemana?" Tanya Yupi . Namun, Alex tak berucap sepatah kata pun . Ia fokus melajukan kendaraannya .
"Lex.. jawab dong! ihh bete!" Pertanyaan Yupi yang kedua , tapi apa hasilnya tetap Alex keras membisu . Ketika amarah Yupi mulai memuncak , motor Alex terhenti , motornya berhenti disebuah kedai Coffeè . Alex turun membuka helmnya ."Setelah pertanyaan kamu yang tadi gak aku jawab , nih! Ayo turun!"
"Gilaaa lo ya , gue nanya ga dijawab , GAK MAU! POKONYA GAK MAU TURUN!!!" Yupi berdencak sebal dan matanya mendelak sinis .
"Yakin kamu gabakal turun??" Alex menatap wajah yupi dengan tatapan manja . Yupi tetap tidak melihat wajah Alex , 2 detik ia memalingkan mukanya ke Alex . Yupi terdiam 2 pilihan diotaknya jika ia tidak turun ia tak bisa pulang dan hanya berdiam di sisi jalan dengan ditemani panas terik matahari , dan jika ia turun mungkin akan mengikuti Alex tanpa ditemani terik matahari . Terpaksa mau tidak mau Yupi turun menuruti ajakan Alex . Yupi berjalan di belakang Alex sangat gontai ia menengadah ke atas melihat tampang kedai Coffeè yang memang ia belum pernah kesini .
Yupi dan Alex duduk disebuah meja disudut dekat pintu , Alex menghidangkan sebuah Hot Chocolate untuk Yupi dan Ice Coffeè untuk Alex sendiri . Mereka berdua tengah menikmati minuman sendiri , terlihat dari ambang pintu seseorang yang masuk ke dalam kedai Coffeè . Yupi memperhatikan seseorang yang membelakanginya yang duduk di sudut sana . Yupi memfokuskan matanya ia curiga . Apa yang dia lihat? Yupi melihat Kay bersama wanita , Yupi memfokuskan lagi sorotan matanya , ternyata bukan Queen tapi wanita lain yang tidak Yupi kenali Yupi semakin curiga karena Kay dan wanita asing itu sangat romantis , mereka bergandengan .
"Lex , Gue izin ke wc yah!"
"Oh iya , Wc nya di sana!" Telunjuk Alex menunjukan jalan .
Yupi berjalan tepat berpapasan di meja Kay dan wanita asing itu , ponsel Yupi sudah stay on kamera , ia melakukan modus seperti menelfon seseorang ketika Yupi melintas di sisi meja Kay , *cekrek* Yupi memoto mereka berdua yang asyik berbincang lalu Yupi menuju wc .
*Dasar bicth!!! Gue baru tahu ternyata Kay ga seperti yang gue bayangin , dia playboy cap kampak! hufttt* Gerutu hati Yupi yang sedari tadi memandangi dirinya dari pantulan kaca . Lalu Yupi pun kembali mengahmpiri Alex dan langsung mengajaknya pulang .
KAMU SEDANG MEMBACA
15timewa
Teen FictionSenang , sedih , bahagia , menangis , tertawa bukti kita bisa melakukan expresi yang terus berubah dalam beberapa saat , dalam waktu cepat ataupun dalam waktu lambat . Jelas hidup itu selalu ada kekurangan , banyak rintangan , tapi percayalah Keisti...