Rindu Dia

1.4K 70 12
                                        

Aisyah POV

Sudah sebulan sejak kak Hasan mengirim pesan dan mengajak bertemu. Sebenarnya waktu itu aku sangat ingin bertemu, tapi aku juga tidak mau terus berharap.

Dia sudah bilang tidak tertarik dengan kisah percintaan. Cita-citanya lebih berarti dari pada cinta, lagi pula cintanya hanya untuk keluarganya saja.

Besok sudah libur, dan nanti sore aku kembali ke rumah.

"Ais, kamu di jemput sama siapa nanti?" Tanya Zahra sambil membereskan isi lemarinya.

"Mungkin, supir" jawabku tanpa menoleh ke arahnya.

Ya, moment indah jika ayah atau ibu sempat menjemputku. Mereka terlalu sibuk dengan dunia bisnis mereka. Ayah selalu pulang malam, hari kerjanya memang sampai jum'at, tapi sabtu minggu dia harus keluar kota mengurus bisnis lainnya. Sedangkan ibu sibuk di butik, pagi-malam ibu stay di butik. Dan itu setiap hari.

Jika waktu pulang begini, aku membantu ibu di butik. Kadang juga ke rumah Zahra atau sekedar jalan bareng sama teman-teman.

"Zah, bisa pinjam ponsel kamu gak?,ponselku  lowbat" ucapku sambil menghampiri Zahra.

"Ini" jawabnya sambil memberiku ponselnya bermerk iphone nya.

"Makasih"

●●●

"Akhirnyaa sampai dirumah" ucapku.

Rasanya lega berada di kamar yang ku tinggal 6 bulan ini. Aku merebahkan badanku dan mulai terlelap.

Ting Ting !!

Bunyi notifikasi ponselku mengganggu tidurku yang baru saja kumulai. Huh, siapa lagi sih yang ganggu jam segini.

Kubuka ponsel itu dan melihat notif yang masuk, ternyata WA dari, What? WA dari kak Hasan.

Aku memicingkan mataku dan mulai membaca pesan itu.

Hasan : Kamu tidak rindu denganku? Dengan suara merdu ku? Jika iya, datang di taman kota jam 4 besok. Aku harap kamu datang.

Apa ini? Dia mengajakku bertemu? Kenapa disaat aku ingin pergi dia.selalu saja mencegahnya.

AisyahAf : Baiklah, aku akan datang besok

Hasan : Terima Kasih.

Aku menutup ponselku dan melanjutkan tidur ku yang tertunda.

●●●

Besoknya, aku menepati janjiku pada kak Hasan. Aku datang di taman kota yang dia katakan kemarin.

"Mana sih?" Tanyaku sambil melihat jam tangan.

Sekarang jam 4 lewat, tapi kak Hasan belum datang, aku memainkan ponsel ku sambil menunggu kak Hasan.

Tiba-tiba ada anak kecil menghampiriku, dia tersenyum, dan memberikan bucket bunga mawar merah.

"Ini untuk kakak cantik" ucapnya memberiku bunga itu dan berlari meninggalkan ku.

Aku melihat bunga itu dan melihat ada note yang tertempel.

"Makasih sudah mau datang"

Dari kak Hasan? Terus dimana dia? Aku melihat sekitar tapi tidak mendapatkan sosok kak Hasan.

"Kemana sih dia?" Tanyaku lagi.

Aku meneguk chocomilk yang ku beli tadi.

"Maaf, aku telat." Ucap seseorang yang dari tadi ku tunggu.

"Hm? Tidak apa-apa" jawabku singkat.

Senyum itu, senyum yang selama ini membuatku tenang.

"Aku hanya ingin minta maaf, jika waktu itu aku menyinggung perasaanmu. Jujur saja Ais, aku bukan lelaki sejati. Aku tidak berani mengakui perasaanku sendiri" ucapnya memulai obrolan.

Aku masih terdiam, dan menatapnya. Tapi dia hanya memandang lurus.

"Aku tidak berani mengungkapkan perasaanku, bahwa aku juga mencintai mu. Aku mencintaimu karena allah Aisyah" lanjutnya.

"Apa kak?" Tanyaku tak percaya

"Aku mencintaimu karena Allah" ucapnya sekali lagi.

Hatiku meleleh mendengar kata-katanya. Aku sanga senang, ingin rasanya aku lompat-lompat sekarang.

"Tapi, bukan kah dalam islam pacaran itu haram kak?" Tanyaku.

"Iya, pacaran memang haram. Untuk itu, aku hanya ingin menyuruhmu menungguku. Menunggu hingga aku datang melamarmu" jawabnya.

"Kak Hasan serius?" Tanyaku.

Dia mengangguk. "Tapi, jika aku pergi meninggalkanmu. Tolong, jangan bilang aku tidak mencintaimu. Mungkin kita memang tidak di takdirkan bersama"

"Jangan bicara begitu" ucapku

"Kenapa?"

"Karena aku ingin kakak yang menjadi imamku nanti"

Dia tersenyum, sambil menghembuskan nafas berat. "Aku harus pergi. Mungkin kita tidak bisa bertemu untuk beberapa waktu. Tapi percayalah, aku tetap mencintaimu karena-Nya" ucapnya sambil berdiri

"Aku juga mencintai kakak, karena Allah. Hati-hati kak" jawabku sambil melambaikan tangan.

●●●

Halooww ini pertama kali Author Note kan ya? Hehe.. part selanjutnya ending..

Kok cepet?

Yah kan emang short story:D

Kalo mau yang panjang, baca Dear Afifah dan Finding True  Love ya.

Tinggalkan jejak(vote&komentar)

Okay sayangkuu?

Dahh

Cinta Di Atas SajadahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang