Hopeless || Jimin-Akane

98 5 0
                                    


Ismisangeun Storyline ©2016

"Cinta memang banyak bentuknya. Mungkin tak semua bisa bersatu." -Sepatu, Tulus

One-side Love

Mungkin kau -Shin Akane, akan selamanya menjadi cinta sepihakku. Bagaimana tidak? Sekian tahun aku terus menyukainya tanpa balasan apapun. Bahkan aku tahu Akane menyukai dan pernah menjadi milik sahabatku sendiri. Shin Akane hanya akan selalu melihat seorang Min Yoongi. Dan aku Park Jimin pria bodoh yang terus bertahan melihat gadis yang tak pernah melihatku.

Meski terluka aku tetap bertahan pada cinta tanpa harapan ini.

Semilir angin merobohkan kelopak mungil bunga dandelion yang sedang aku pegang. Aku menatap nasib bunga mungil ini yang sama seperti kisah cintaku. Tsah, kenapa kau jadi melankolis seperti ini Jimin-ah. Ku lirik gadis ini yang sedang termenung di tepi sungai. menatap refleksi dirinya sendiri di atas air. Aku memetik beberapa tangkai dandelion dan memberikan padanya. Akane menerima dandelion itu dan meniup kelopak mungilnya.

Akane kembali memegangi kepala dengan kedua tangannya sambil mengumpati dirinya sendiri.

"Berapa yang kau butuhkan?" tanyaku membuka mulut, mencoba membantu Akane ditengah masalah yang sedang ia hadapi. Karena ulah kakaknya gadis ini terlilit hutang oleh para renternir.

"Mwoya, aku tak akan meminjam padamu lagi. Aku sudah terlalu sering merepotkanmu," jawabnya.

"Tapi aku senang jika kau membuatku repot."

"Kau sahabat yang terlalu baik Jimin-ah."

Sahabat? Hanya itu kah pandanganmu padaku? Kata sahabat ini membuat aku berdiri di sebuah garis yang tak akan pernah bisa aku lewati Akane-ya. Kata yang membuatku terbelenggu. Gwaenchanayo, Park Jimin.

"Aku bisa melunasi semua hutangmu kemudian jadilah pacarku bukankah itu mudah?" candaku mencoba menghangatkan suasana canggung yang sedang bergulir. Pukulan ringan menimpa lenganku.

"Kau membuatku terkesan menjadi wanita murahan," ceplos Akane.

"Semurah apapun dirimu tetap paling berharga bagiku Akane-ya."

"Oke, kau sudah sangat jago modus Park Jimin, kenapa kau tak segera mengencani seorang gadis saja," jawabnya kemudian tertawa renyah.

"Aku hanya ingin mengencanimu," ceplosku sengaja. Tawa Akane langsung pudar. Kemudian memandang mataku lurus, eyes contact like this make me going crazy.

"Itu membuatku merasa jahat padamu. Kau harus membuka hatimu untuk orang lain. Kau akan selamanya menjadi sahabatku. "

"Aku sudah mencobanya tapi pintu hatiku tetap tertutup. Semakin aku mencoba menekannya kau semakin membuatku sering berdebar. Sudahlah Akane-ya, biarkan aku menikmati cinta sepihak ini."

Ku lihat Akane menundukkan kepala menatap kedua sepatunya. Sepertinya ia tertegun mendengar jawabanku. "Kau pria yang terlalu baik untukku. Aku sama sekali tak pantas, Mianhae Jimin-ah."

Ku hembuskan napas panjang menatap langit biru yang berpadu dengan permukaan iar sungai Hangang. Aku mengambil kerikil kemudian melemparnya. Membuat permukaan air tenang itu menjadi sedikit terguncang. "Gwaenchana, aku semakin merasa bodoh karena begitu menyukaimu Akane-ya."

[CONTINUED] BANGTAN STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang