EMPTY || Oneshoot || Hurt/Comfort || PG-13 || Kim Seok Jin (Jin BTS), Jeon Jung Kook (Jung Kook BTS), other(s) || Twt/Wattpad (@kumi95/Kumi95)
Disclaimer
This story original from author, don't be plagiat
Oneshoot by Ismisangeun Storyline ©2016
-Seoul, 2013
Suasana sendu sore itu di kota Seoul setelah hujan begitu terasa. Jalanan terlihat kosong, hanya ada tetesan embun yang tergelincir dari daun di sudut-sudut ranting pohon. Angin pun seolah kembali ke peraduannya, tak berhembus sedikitpun. Seorang pemuda berpakaian serba hitam berjalan hampa dengan menggengam sebuah bunga krisan. Aura kelabu begitu tergambar jelas di matanya.
Pemuda ini melangkah menuju dua gadis berpakaian senada -serba hitam, dan empat pemuda lain di tepi sebuah sungai. Iris mata pemuda ini membendung air mata yang ingin membuncah keluar. Suasana kepiluan semakin terasa.
Kau dimana?
Sekarang, kita hanya kenangan
Benar semua hanya menjadi kenangan sekarang. Kim Seok Jin, pemuda yang berjalan membawa krisan putih tadi berdiri sejajar dengan teman-temannya di bibir sungai ini. Sungai yang telah melenyapkan gadis yang sangat ia cintai. Bahkan jasad Choi Kumi -gadis yang Seok Jin cintai, tak ditemukan. Kecelakaan hebat menghempas bus yang Kumi tumpangi ke dalam sungai ini.
"Ku kira kau tak akan datang, Hyung."
Seok Jin masih bungkam tak berbicara sejak hari itu. Ia membuang setangkai krisan putihnya ke sungai. Jimin bisa membaca ekspresi kesedihan yang mendalam dari wajah Seok Jin. Ia memutuskan untuk tak bertanya lagi. Sesekali terdengar isakan dari dua gadis yang berada di rangkulan Yoongi -Akane, dan Tae Hyung -Sakura. Dua gadis ini adalah teman permen karet Kumi.
"Kenapa siang itu kau tak mengajakku makan? Biasanya kau makan bersama kita," isak Sakura tak bisa menyembunyikan kesedihannya yang mendalam. Akane menitikan air matanya karena sempat mengabaikan pesan Kumi siang itu. "Maafkan aku," sesal Akane.
"Kumi-ya! Kau tak mungkin meninggalkan kita seperti ini," teriak Sakura tak bisa menerima kenyataan. Bukan hanya Seok Jin, Sakura dan Akane yang tak bisa mengelak kenyataan pilu ini. Tapi juga Jeon Jung Kook adik tiri Choi Kumi.
Bahkan remaja 17 tahun ini masih meyakini sang Noona masih hidup. Jung Kook yakin Noona nya masih hidup. Benar, Jung Kook-ah Noonamu akan selalu hidup di dalam hatimu. Tak tahan dengan isakkan Akane dan Sakura yang semakin menjadi. Jung Kook memutuskan untuk beranjak pergi. Mengalami kesedihan yang mendalam Jung Kook sampai tak bisa menitikan air matanya. Sama seperti Seok Jin, Jung Kook hanya bungkam sejak kemarin. Lihat, betapa kehilangan mendalam yang sedang mereka alami saat ini. Jimin memutuskan untuk menyusul Jung Kook. Tangis Sakura dan Akane pecah, Tae Hyung dan Yoongi memutuskan untuk membawa masing-masing gadisnya pergi.
Tinggal Seok Jin sendiri di bibir sungai ini. Kali ini semilir angin berhembus pelan, sedikit menggoyangkan rambut Seok Jin. Seok Jin mendongkrakan pandangannya menatap langit. Takdir macam apa yang ia terima. Ia bahkan harus berpisah dengan Kumi tanpa mengucapkan selamat tinggal. Ini sungguh tak adil bagi Kim Seok Jin. Masih teringat jelas sesaat sebelum kecelakaan bus yang merenggut nyawa gadisnya. Kumi sempat meneleponnya untuk mengajak makan malam.
"Kau tak bisa meninggalkanku seperti ini," ucap Seok Jin.
Akhirnya pemuda itu menangis dalam diam. Cobalah menerima kenyataan pedih ini Kim Seok Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[CONTINUED] BANGTAN STORY
Fanfiction[KUMPULAN FANFICTION BTS] I'm Building the neverland for you and me Don't go anywhere, I'll take you there Stay where you stand until the end with your star BTS DREAMING DAYS