PART 2
Seoul, 2017
Akane masuk ke flat Yoongi membawa dua kantong plastik besar. Akane masuk dengan mudah setelah menekan kode pintu flat kekasihnya itu. Seperti biasa Yoongi terlelap di sofa kesayangannya dengan buku berserakan serta laptop yang masih menyala. Kertas-kertas juga berserakan disana-sini. Akane hanya bisa menghela napas panjang. Gadis itu mengambil selimut untuk Yoongi. Lalu membereskan kertas dan buku yang berantakan. Setelah itu ia membongkar isi kantung plastik yang ia bawa tadi. Sepertinya isi kantong plastik itu adalah makanan berupa sayuran dan buah. Tak lupa Akane juga menyiapkan sarapan untuk Yoongi. Sembari menunggu nasi matang, Akane membereskan pakaian Yoongi yang berserakan untuk ia laundry.
Hal rutin yang selalu dilakukan Akane empat tahun belakangan ini sejak ia berkencan dengan pemuda bermarga Min itu. Ah berkencan ya? Akane merasa hubungannya bersama Yoongi jalan di tempat. Tak terlalu mesra jika disebut pasangan juga terlalu dekat jika hanya berstatus teman.
Dua jam kemudian setelah Akane selesai membereskan tempat tinggal Yoongi. Gadis itu keluar meninggalkan Yoongi yang masih terlelap. Saat akan berjalan menuju halte bus terdekat, ia melihat pasangan muda sedang berjalan berbagi payung dari rintikan salju tipis yang turun. Ia berdecak. Jangankan berbagi payung, berbicara via chat saja momen langka bagi Akane. Bahkan kencan mereka bisa dihitung dengan jari setelah sekian lama menjalin hubungan.
Akane menghela napas. "Apa selama ini dia tak pernah mencintaiku?" gumam Akane pada dirinya sendiri.
Park Jimin, akhirnya pemuda ini bisa kembali setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Dua tahun lebih cepat dari kelas umumnya. Senyum terukir karena akhirnya ia bisa menghirup udara tanah kelahiranya setelah tiga tahun tak pernah kembali. Tak lama Jimin merogoh ponsel di saku mantel yang ia kenakan.
"Taehyung-ah, aku sudah kembali," ucapnya.
Waktu menunjukkan pukul sebelas siang. Yoongi membuka mata dan langsung bangun. Seperti biasa flatnya ini sudah terlihat lebih rapi. Ia juga melihat selimut yang melekat di atas tubuhnya. Pemuda ini beranjak menuju dapur, saat membuka kulkas ia terkejut karena sudah terisi dan tertata rapi. Yoongi mengalihkan atensinya ke arah meja makan. Nasi berserta lauk yang sudah mendingin berada disana.
Yoongi tak sadar bahwa selama ini ia cukup bergantung pada Akane.
Jimin menemui Taehyung di Cherry Blossom kafe. Waktu seolah terhenti saat melihat gadis bersyal merah sedang berjalan keluar kafe.
Shin Akane. Matanya terus mengikuti gerak tubuh Akane.
"Maaf, aku terlambat," ucap Taehyung langsung duduk di depan Jimin. Namun Jimin tak bereaksi karena atensinya fokus pada langkah Akane. "Jimin-ah!"
Beberapa meter keluar dari Cherry Blossom kafe Akane menghentak kaki kanannya dalam langkah kemudian mengumpat kesal. "Aku sudah tak bisa membiarkan hubungan tak jelas seperti ini lagi."
Akane membalikkan badannya dan melangkah kembali menuju kafe Cherry Blossom. Akane ternyata menyusul Yoongi yang tengah bercengkrama dengan teman-temannya di kafe itu. Kehadiran Akane langsung menyita perhatian teman-teman Yoongi.
"Yoongi-ya, selama ini kau tak pernah bilang jika sedang berkencan dengan seorang gadis."
"Pantas saja jika kau menyembunyikan pacarmu. Dia cantik."
"Si brengsek sepertimu tak adil jika mendapatkan gadis secantik ini."
Itulah komentar-komentar yang keluar saat Akane memotong pembicaraan Yoongi dengan teman-temannya untuk bicara empat mata. Tanpa ragu Yoongi membawa Akane keluar kafe untuk bicara empat mata. Siapa sangka dari sudut yang tak terjangkau oleh keduanya Park Jimin melihat hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[CONTINUED] BANGTAN STORY
Fanfiction[KUMPULAN FANFICTION BTS] I'm Building the neverland for you and me Don't go anywhere, I'll take you there Stay where you stand until the end with your star BTS DREAMING DAYS