Ismisangeun Storyline ©2017
-5254word
Musim gugur 2011
Dua orang siswi tengah bersembunyi di balik dinding koridor utama. Keduanya tengah menatap seorang siswa yang melangkah pasti ke arah mereka. "Bagaimana ini," keluh Kumi.
"Cepat lakukan saja, apa kau akan menyesal seumur hidupmu," desak Akane.
Kumi menggeleng kasar. Sepertinya gadis ini menolak untuk menemui siswa yang sedang mereka intai.
"Hey, kau bodoh? Tahun ini dia akan lulus, kau ingin perasaan sepihakmu berakhir dengan tak terungkapkan?" cerocos Akane.
Kumi menundukkan kepala jemarinya mengeratkan genggamannya pada ujung rok diatas lutut yang ia kenakan. Akane melihat Kim Seokjin semakin mendekat. Dengan sengaja ia mendorong temannya itu hingga membuat Kumi menghadang jalan Seokjin.
Kumi memang terlampau pemalu jika tak dipaksa Akane. Gadis itu pasti akan terus memendam perasaannya pada Kim Seokjin. Murid kelas tiga yang kebetulan satu club teater dengan dirinya.
Seokjin terkejut melihat kedatangan Kumi secara tiba-tiba. Akane sudah hilang entah kemana begitu Kumi memalingkan pandangannya beberapa detik setelah ia di dorong Kumi.
Karena sedikit gugup Kumi menggigit kukunya sejenak. "Sunbae, bisa kita bicara?" ucap Kumi begitu saja. Seokjin menatap Kumi dengan penuh tanya. Why?
Mereka akhirnya berpindah tempat untuk biacara di atap sekolahan. Seokjin melempar tatapan tajamnya pada Kumi. Sontak hal ini membuat Kumi semakin gugup. Bibirnya gemetar saat akan bersua, pacu detak jantungnya lebih cepat dari biasanya.
"Kenapa?"
"A-k-u..."
Kumi menelan ludahnya kasar tak sanggup untuk melanjutkan kata setelah itu. Seokjin menatap jam yang tersemat di tangan kanannya. Kumi tahu ini kode "aku tak bisa berlama-lama bicara denganmu". Kumi mengumpulkan keberaniannya sejenak.
"Katakan saja sebe-"
"SUNBAE AKU MENYUKAIMU!" potong Kumi. Wajahnya perlahan mulai muncul rona merah. Air wajah Seokjin tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
"I-tu bukan berarti aku meminta berkencan dengan Sunbae, aku hanya ingin mengatakan perasaan sepihakku padamu, supaya tak berakhir dengan ter-pen-dam."
Kumi kembali memainkan kukunya karena gugup. Wajahnya terus menunduk tak berani menatap Seokjin. Sudah beberapa detik setelah Kumi mengungkapkan perasaannya tak ada reaksi dari Seokjin. Karena tak ingin lebih malu Kumi memutuskan untuk bergegas pergi meninggalkan Seokjin.
Saat berjalan menjauh Kumi terus mengeluarkan kalimat umpatan untuk menyumpahi dirinya sendiri. Entah bagaimana jika besok bertemu dengan pemuda itu lagi.
Sementara itu disisi lain Seokjin tak bergeming. "Tadi itu pernyataan cinta?" Gumamnya pelan.
-
-
Sejak hari itu, baik Kumi ataupun Seokjin mereka berdua sama-sama menghindar satu sama lain. Entah mengapa bisa terjadi, yang jelas Kumi pasti malu sedang Seokjin entah alasan apa yang membuatnya juga menghindari Kumi.
Melihat sikap Seokjin yang selalu menghindar. Gadis itu langsung menarik garis kesimpulan bahwa perasaannya hanya sepihak.
"Seokjin-sunbae tak meresponmu? Dia malah sekarang menghindarimu?" Tanya Akane. Kumi hanya mengangguk pasrah. "Mau bagaimana lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[CONTINUED] BANGTAN STORY
Fanfiction[KUMPULAN FANFICTION BTS] I'm Building the neverland for you and me Don't go anywhere, I'll take you there Stay where you stand until the end with your star BTS DREAMING DAYS