A Letter To Listen || Taehyung-Sakura

87 6 0
                                    

Ismisangeun Storyline ©2016



Dengan napas yang terengah-engah karena berlari. Taehyung melihat Sakura duduk tak berdaya di sudut ruangan. Tanpa mengulur waktu, Taehyung segera menghampiri gadis yang sangat ia cintai itu. Rumah Sakura yang benar-benar kacau. Ayah Sakura tergetak di lantai tak sadarkan diri karena di bawah pengaruh alkohol. Terdapat beberapa perabot rumah tangga yang pecah. Taehyung menduga pasti terjadi kekerasan lagi pada Sakura yang dilakukan ayahnya. Ayah Sakura memang suka main pukul pada Sakura. Entah apa yang membuat pria paruh baya itu begitu kejam pada anak kandungnya sendiri

"Sakura-ya!" Taehyung segera menarik gadis yang tengah bergetar hebat ini kedalam dekapannya.

"Aku ta-kut."

"Tak apa, aku akan melindungimu disini."

Sakura meringkuk di tubuh kekar itu, tubuhnya bergetar hebat. Dekapan yang terasa nyaman seolah bisa menjadi benteng tempatnya berlindung. Taehyung hanya bisa memeluk erat gadis ni sambil mengelus pelan rambut hitam panjang Sakura. "Lebih baik kita menyingkir dari tempat ini."

Taehyung sangat marah melihat Sakura kacau tak berdaya seperti ini. Pemuda ini sebenarnya ingin murka pada pria paruh baya yang sedang mabuk tak berdaya itu. Tapi itu akan percuma jika Taehyung melampiaskan amarahnya sekarang. Pemuda itu lebih memilih membawa Sakura segera pergi.

Sakura masih menggigil dibalik selimut tebal itu. Ia menggenggam kedua tangannya, berusaha menekan getaran hebat itu. Kekerasan yang dilakukan Ayahnya sepertinya membawa rasa trauma pada Sakura. Taehyung masuk ke kamar minimalis itu dengan membawa kotak p3k.

"Sepertinya kau mendapat banyak luka lebam," komentar Taehyung.

"Ini hanya goresan kecil."

"Aku akan perban besok kita bawa ke rumah sakit." Taehyung menarik tangan kanan Sakura.

"Jangan berlebihan, fisikku sudah terbiasa dengan luka seperti ini."

"Kau gadis keras kepala Sakura-ya."

"Tepatnya hatiku yang keras."

"Sudahlah jangan berdebat, lebih baik kau istirahat," lanjut Taehyung mengelus pelan puncak kepala Sakura. Sebenarnya Taehyung tak tega melihat kondisi Sakura yang penuh dengan luka lebam sekarang ini. Ia sendiri merasa bodoh karena tak bisa melindungi Sakura. Batinnya tersiksa dengan kondisi ini.

"Taehyung-ah," panggil Sakura sambil memperhatikan Taehyung yang tengah merawat lukanya.

"Wae?"

"Jangan katakan hal ini pada yang lain," pinta Sakura. Mungkin yang ia maksud adalah teman-temannya Jimin,Akane dan Kumi.

"Kau tenang saja," jawab Taehyung.

"Gomawoyo."

Taehyung menghentikan aktivitasnya dan menatap Sakura. Ada sebulir air mata yang tersembunyi di balik iris mata keduanya. "Aku tak akan membiarkanmu tergores seperti ini lagi."

Jangan ragu-ragu lagi, Aku akan melindungimu.

-

-

Sakura berlari tergesa-gesa mengejar bus yang akan ia tumpangi. "Khamsahamnida," ucap Sakura membungkukan badan karena sang sopir mau menunggunya sebentar. Sakura segera duduk di tempat favoritnya, bagian belakang bus di sisi kanan. Ia sesekali melirik jam jangannya kemudian menghela napas berat. Tampaknya ada yang menganggu pikirannya. Kemudian Sakura menyandarkan kepalanya yang terlihat berat di jendela bus sambil melempar pandangannya keluar.

[CONTINUED] BANGTAN STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang