prolog

165 32 15
                                    


Seorang pemuda berhenti tepat di depan pintu rumah bercat putih dengan goresan cat tosca di bagian-bagian tertentu yang mempercantik rumah tersebut, dengan membawa sebuah bingkisan kecil di tangannya. Sebelah tangannya yg bebas lantas terulur untuk menekan bel yang berada di sebelah pintu tersebut.
.
.
Tak lama kemudian pintu pun terbuka dan keluarlah seorang gadis berambut coklat panjang yang sedang di kepang dua yang membuatnya terkesan imut. Tetapi bukannya menyapa atau sekedar bertanya siapa pemuda yang ada di depannya ini sang gadis yang dengan keadaan menangis hanya melirik sekilas pemudah itu tanpa ada niat menyapa lalu meninggalkan pemuda itu entah kemana menuju keluar gerbang rumahnya, masih lengkap dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

Sempat dibuat bingung dengan keadaan barusan namun Axel-nama pemuda tersebut tidak menampakan wajah penasaran sedikit pun, Axel pun masih mencoba menekan bel rumah tersebut dengan wajah datarnya.
Tak lama keluarlah wanita paruh baya yang terlihat masih muda -sepertinya sang pemilik rumah

"Maaf siapa ya?" Ucapnya seraya menampakan wajahnya yg bingung namun terkesan tenang.

"Saya anak dari keluarga yang baru pindah tepat di depan rumah ini tante, saya kesini untuk memberikan ini" masih dengan wajahnya yg dingin Axel berusaha menjelaskan alasan dia datang ke sini seraya tersenyum tipis lalu memberikan bingkisan tersebut.

Wanita itu pun menerima pemberian dari Axel,
"Wah tetangga baru rupanya, sebenernya ga usah repot-repot loh tapi terimakasih ya nak.."
ucapannya pun terpotong saat ingin menyebutkan nama dari pemudah didepannya

"Axel tante, nama saya Axel.. maaf lupa memperkenalkan diri" jawab Axel seperti tau apa yang di pikirkan wanita di depannya ini

"Oh ngga apa-apa, baiklah axel, mampir dulu yuk, sekedar minum teh misalnya?" Tawar Clara -nama wanita paruh baya tersebut

"Terimakasih atas tawarannya tapi saya buru-buru, saya permisi dulu tante" pamit Axel seraya tersenyum tipis.

"Baiklah kapan-kapan main ke sini ya Axel biar kenalan sama anak tante" jawab Clara sebelumnya sambil tersenyum hangat lalu menutup pintu.

Axel berjalan menjauhi pekarangan rumah tersebut menuju rumahnya yang tepat berada di depan rumah biru pastel ini. Setibanya di rumah ia langsung menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

"Apa-apaan barusan, kenalan sama anaknya? Cewek cengeng yang kabur tadi maksudnya? Typical begitu mah yang ada nyusahin aja"-batin Axel dengan wajahnya yg datar seraya menghempaskan badannya dikasur, memejamkan mata dan mencoba untuk tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Prolognya gaje ya? Hehehe

Sorry yaa.. soalnya ini cerita pertama gue di wattpad, udah lama si buat cerita tapi baru berani post di wattpad ya sekarang.
Tapi karna kepengen berbagi cerita ke kaliann so mulai sekarang gue bakal share tulisan-tulisan gue disini..

Ohh ya karna gue newbie mohon bantuan vote dan commentnya yaa!:)) biar gue tau kalian suka ga sama cerita gue hehe btw yang mau saran-saran juga bolee
.
.
.See you next chapterr!

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang