2

104 21 4
                                    

■■■

Pintu kamar mandi pun terbuka dan menampakan sosok Axel yang sudah berganti baju lengkap dengan handuk yang tersampir dilehernya sambil mengeringkan rambutnya sesekali.

Axel berjalan ke arah pintu yang menghubungkan kamarnya dengan sebuah balkon dan membukanya kemudian ia pun menghirup udara malam yang menyejukkan.Udara malam selalu saja mampu membuat Axel menjadi jauh lebih tenang dan damai.

Axel berbalik menuju tempat tidurnya kemudian membanting tubuhnya ke tempat tidur, mencoba mengistirahatkan matanya sejenak namun pikirannya masih terbayang kejadian di taman tadi sore.

'perasaan gue pernah liat cewek tadi' batin Axel seraya mencoba mengingat-ingat dimana ia pernah bertemu cewek tadi.

'diliat dari model rambutnya sih mirip cewek cengeng yang kabur tadi pagi' Axel masih bergelut dengan pikirannya

Axel pun bangkit dari tempat tidur seraya mengambil gitarnya
"bodo amat dah, ga penting" gumam Axel masih dengan wajahnya datar.

Axel pun kembali duduk di kasurnya, menyandarkan kepalanya dan mulai memetik gitarnya memainkan lagu  yang terlintas di benaknya.

Your hand fits in mine

Like it's made just for me

But bear this in mind

It was meant to be

And I'm joining up the dots

With the freckles on your cheeks

And it all makes sense to me

I know you've never loved

The crinkles by your eyes when you smile

You've never loved

Your stomach or your thighs

The dimples in your back at the bottom of your spine

But I'll love them endlessly

I won't let these little things slip out of my mouth

But if I do

It's you

Oh it's you

They add up to

I'm in love with you

And all these little things...

Axel pun berhenti menyanyi dan mulai menguap,tak terasa lagu yang ia mainkan membuatnya mengantuk.

Axel berdiri menuju balkon kamarnya hendak menutup pintu tersebut namun, ketika matanya bertatapan dengan sepasang mata coklat di balkon seberang ia sempat mengurungkan niatnya.
Selama beberapa detik Axel dan gadis itu bertatapan, terlihat jelas dimata Axel bahwa gadis itu sedang menangis dikarenakan matanya yang bengkak dan memerah

Walaupun begitu entah kenapa Axel tidak bisa mengalihkan pandangannya untuk beberapa detik sampai akhirnya ia pun tersadar dengan sikapnya barusan dan cepat-cepat masuk ke kamar lalu menutup pintu dengan keras meninggalkan gadis tersebut yang berdiri keheranan.

'Kenapa tuh cewe musti nangis mulu sih'  Batin Axel sambil menggerutu dalam hati.

Axel memang paling tidak suka jika melihat perempuan menangis, Oleh sebab itu sebisa mungkin Axel menghindari interaksi dengan yang namanya perempuan.

"Emang dasarnya cengeng kali ya" Axel mendengus seraya mengendikkan bahunya yang menunjukan ia tidak peduli dengan kejadian barusan.

Axel pun mematikan lampu kamarnya dan menarik selimutnya sampai ke atas kepalanya, mencoba untuk menenangkan pikirannya lalu tertidur.

■■■

Florenta atau biasa dipanggil Flo adalah gadis yang berada di balkon yang beseberangan dengan Axel tadi. Ia sempat dibuat kaget oleh tatapan seorang cowok di seberang balkonnya yang tiba-tiba, sehingga membuatnya yang sedang terisak buru-buru menghapis air matanya.

Flo yang tadi sedang terisak sambil melamun, tiba-tiba tersadar akan tatapan tajam mata hitam pemuda disebrangnya. Flo merasa bahwa pemuda itu akan bisa membaca pikirannya, jika saja ia tidak segera menghentikan tangisnya.

Dan yang membuat Flo semakin kaget adalah suara bantingan pintu yang terdengar cukup keras setelahnya.

"Apa-apaan sih cowok itu, tiba-tiba ngeliatin sampe buat orang kaget, ga lama malah ngebanting pintu. Dasar aneh" gerutu Flo kesal dan kemudian masuk juga ke dalam kamarnya.

"tapi kok kalo dipikir-pikir kaya pernah liat dia ya?" Flo yang masih penasaran mencoba mengingat wajah cowok tadi.

Tapi apalah daya, selain mempunyai sifat yang ceroboh Flo juga merupakan gadis yang sangat pelupa, bahkan ia pernah kesal sendiri saat mencari keberadaan handphone nya yg jelas-jelas berada pada kantong bajunya sendiri.

"Dimana sihh?"kesal Flo

"Ahh gatau deh, kepala gue sakit nih kalo dipake mikir terus" sambil mencebikan bibirnya Flo pun memeluk boneka beruang kesayangannya kemudian bergegas untuk tidur.

■■■



hai hai!! gimana chapter 2nya?
semoga kalian suka yaa:))
kalo ada yang kurang atau apa gitu bisa saran aja kokk.
jangan lupa vote dan comment yah!!

see you next chapterr!!

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang