Selalu Berdiam Diri

853 77 7
                                    

Seorang pemuda melewati koridor sekolah tanpa mempedulikan suasana di sekitarnya di seragamnya itu ada sebuah namtag tergantung dengan bertulisan Xu Ming Hao~ orang orang menyebutnya minghao.. Pemuda berumur 16 tahun ini sama sekali tidak memiliki teman di masa hidup nya hingga berumur ke 16 ini. Tetapi anehnya walau tak memiliki teman dia begitu populer di sekolah nya ini loh btw minghao bersekolah dengan sistem asrama.. Bisa di bilang sekolah dengan menginap dan uniknya seluruh siswa di sini adalah pria dan tidak heran ke banyakan murid di sini adalah 'Yaoi' dengan alasan tidak ada murid wanita... Minghao selalu merenung diri banyak alasan kenapa minghao tidak mau bersosialisasi mungkin karena itu dia terkenal dan di juluki 'Uke misterius' karena semua siswa tidak tahu kebiasaanya sehari hari, siswa disini yang mereka tahu tentang minghao adalah selalu pergi ke perpustakaan dan berdiam diri di bukit belakang itu lah kegiatan minghao sehari hari bahkan saat dia datang dan pulang selalu membawa buku dengan memeluk buku tersebut dan jangan lupa dia selalu menundukan kepalanya saat dia jalan. Banyak sekali siswa yang ingin berteman dengan dirinya bahkan dia lah dalam urutan nomor satu yang ingin seme kencani di sekolah nya tetapi minghao selalu berpikir dengan istilah kasar "masa bodoh" dia tidak mempedulikan hal gila itu.. Minghao juga merpukana anak tergolong pintar itu lah menyebab minghao begitu special..

#minghaopov

"Lihat lah itu uke misterius"
"Astaga dia begitu imut aku gemas sekali dengannya"
"Ingin sekali aku berkencan dengan dirinya"
"Apa kau tau media sosial yang dia pakai? Aku ingin stlaker kepadanya"

Itu lah yang selalu aku dengar di sekolah ini, sejujurnya itu hal yang sangat menggangu diriku bisa di bilang aku tak menyukainya dengan ucapan yang selalu seperti memuja diriku...

"Minghao!!!"

Sebuah teriakan yang begitu linu aku tahu itu suara siapa pasti seungkwan, dengan cepat aku melihat ke arah depan aku melihat seungkwan yang tersenyum ke arah diriku sambil melambaikan tangannya.. Aku pun berjalan menuju dirinya

"Bagaimana harimu?" Tanya dirinya dengan antusias seperti biasa
"Tidak ada yang istimewa" ucapku datar
"Hey, sampai kapan kau begitu hmm? Apa kau lelah memiliki sifat misterius ini?" Kata seungkwan.. Aku pun mualai berjalan tepat di sampingku dan merangkul bahuku dan menghiraukan pertanyaan dari dirinya
"Dengar sesekali kau harus berbicara dengan teman sekelasmu minghao? Kau selalu saja menghindari jika ada seseorang yang ingin kau ajak bicara itu tidak bagus"
Yang di katakan seungkwan barusan memang benar tetapi aku tak menyukai itu karena itu selalu membuang waktu berbicara dengan mereka selalu tak ada arah
"Kau ingin selama masa hidup mu begini? Saja? Kau terlalu cuek minghao dan saat kau sendiri kau terlalu sedih memikirkan itu ayolah minghao jangan seperti ini terus" saran seungkwan memang benar tidak maksud ku perhatian dari dirnya barusan memang benar tetapi aku tak bisa melakukan hal itu karena dalam diri dan hatiku sangat menolak.. Oh iya seungkwan adalah satu satunya temanku bukan teman tetapi sahabat yang aku punya. Aku dan seungkwan bersahabat semenjak kita kecil dan hanya dia orang yang bisa aku percayakan semua hidup diriku yang menyedihkan dan semu masalah yang aku punya ini seungkwan sangat tahu itu tetapi entah kenapa orang orang bilang menilai saya dengan menyebutkan tidak memiliki seorang teman itu perkataan yang paling aku benci, dan aku selalu meminta maaf kepada seungkwan karena hal itu
"Kau selalu mengatakan hal itu, aku lelah mendengarnya" ucapku penuh dengan nada sedih
"Hey hey ayolah maafkan aku, aku tak bermaksud membuatmu sedih" sesalnya "kwenchana" jawabku singkat dengan senyuman yang menurut seungkwan itu indah bahkan seugkwan begitu gemas melihatku seperti itu "baiklah besok libur sekolah yang begituuuu panjang dan kita terbabas dari pelajaran yang begituuu membosankan" kata seungkwan dengan lucu aku pun tertawa kecil melihat dirinya yang memang sangat lah lucu tak heran jika kaka kelas dokyeom menyukai dirinya
"Lalu apa? Kau ingin berkencan selama liburan bersama senior dokyeom?" Sindir ku membuat pipi gemuk seungkwan memerah merona sungguh dia begitu lucu aku bersukur memiliki teman se lucu seungkwan bukan hanya lucu dia juga sangat bisa menjaga rahasia kehidupanku.
"Ya ampun minghao jangan begitu kau pintar membuatku tersipu malu ahh aku jadi malu nih" ucap nya dengan nada lucu dan jangan lupa tingkahnya yang centil itu membuat aku tidak tahan menahan senyuman di wajahku
"Kau bisa saja hehe, dengar bagaimana kita jalan jalan ke pusat kota? Sudah sangat lama kita tidak pergi ke sana bukan?" Ide seungkwan bagus sudah sangat lama aku dan dia tak mengunjungi tempat itu
"Ide yang bagus, aku sudah lama tidak membeli buku di pusat kota" ucapku membuat dia tak percaya
"Buku? Sebuah buku lagi? Minghao aku bisa memastikan di sekolah ini hanya kau tahan dengan namanya buku... Kenapa kau selalu membeli buku minghao? Seharusnya kau membeli video game atau pakaian gitu? Atau mengunjungi semua restoran seperti anak pada umumnya?" Tanya seungkwan dan aku membalas tak lupa dengan senyuman
"Aku berbeda-" belum selesai aku menjawab pertanyaan dari dirinya seungkwan langsung memotong nya
"Dengan orang lain di luar sana? Aku tahu kau akan menjawab itu baiklah minghao aku harus pergi dulu jika tidak aku akan sangat sangat terlambat"
"Kau ingin bertemu dengan kekasih mu itu?" Goda ku yang berhasil membuat dia tersenyum menahan malu "kau selalu bisa menebak nya, oke sampai jumpa nanti malam minghao see ya!" "See ya! Semoga beruntung" tak lama kemudian seungkwan meninggalkan diriku sendiri.. Aku pun memasuki dorm dan menaiki lift dengan murid lain "itu minghao!" "Astaga jika kita lihat dari dekat dia sangat sangat imut" itu lah suara bisikan orang yang ada di belakang diriku. Tak lama kemudian pintu lift terbuka dan aku pun langsung keluar dari sana dan menuju kamarku dan tak lupa menutupnya.. Aku simpan semua buku milikku di meja dan tas di kursi belajar, aku menghampiri jendela dekat kasur dan membukanya suara angin pada sore hari membuat ku tenang tak lama aku memejamkan mata dan menghirup angin yang lewat jangan lupa suara mobil dan motor di jalanan yang berlalu lalang lalu suara anak kecil dan murid murid sedang bermain di lapangan membuat semua menjadi indah. Hanya ini yang bisa menghiburku dalam hal mood ku mungkin bisa terbilang aneh tetapi aku menyukainya "mama" gumamku
"Wen jun hui? Apa kau tak bohong?" Teriak seseorang yang berhasil membuyar pejaman mataku "apa kau tahu di sangat populer bahkan sekolah yang di luar kota pun mengenalnya" sambut teman nya tak kalah antusias. Percakapan mereka membuat aku tertarik untuk mendengarnya "kenapa dia bisa ber pindah ke sekolah ini? Bahkan sekolah kita adalah sebuah asrama seperti penjara bahkan tak ada ekskul basket di sini bagaimana dengan karirnya?" "ya kau benar aku tidak tahu nasib itu tapi yang jelas jika para seme di sini mendambakan minghao kita para uke akan mendambakan jun itu bagus kan?" "Tepat! Biar tahu rasa para seme bagaimana rasanya menyakiti seseorang haha" tak lama kemudian mereka pergi sambil tertawa. Aku pun memiringkan kepalauku "wen jun hui?" Gumamku "aku tak tahu dia siapa yang jelas orang itu bisa membagi keringanan diriku.. Setidaknya mereka semua akan berbicara semua hal tentang dirinya dan bukan aku" aku pun langsung menjatuhkan diriku di kasur dan melihat langit langit "wen jun hui" gumamku tak lama diriku tertidur dengan pulasnya
.
.
.
.
Aku mulai bangun dari tempat tidurku dan melihat jam sudah pukul 8 malam aku memperhatikan sekitar "seungkwan?" Ya ampun di mana anak itu.. Aku pun mencoba melihat ke arah balik tembok kasur ku "seungkwan? Sedang apa yang kau lakukan? Kenapa kau mengemasi semua barang barangmu?" Tanyaku yang melihat seungkwan mengemasi barang miliknya
"Aku akan pindah kamar minghao"
"Tetapi kenapa?"
"Katanya murid baru dari senior kita akan tidur di dorm ini jadi aku harus pindah"
"Maksudmu orang bernama wen jun hui?"
"Benar, mulai besok kau akan pergi sekamar dengan dirinya"
"Tapi bukan kah kamar senior ada di dorm berbeda?"
"Betul sekali hanya saja di sana penuh sementara di sini banyak kamar kosong... Aku pindah di kamar woozi jika ada apa apa pergi temui aku di sana arra? Dan doakan diriku semoga badanku baik baik saja kau tahu woozi sangat galak hehe ku rasa ada masalah dengan otaknya itu" ucap seugkwan membuat ku tertawa karena gaya bicara dia benar benar lucu
"Baiklah, sampai ketemu besok minghao! Jangan lupa janji kita mengerti kan?" Aku hanya menganggukan kepala ku mengerti dan tak lama seungkwan menghilang dari hadapanku.. Aku merasakan 'bad feeling' "semoga yang aku pikirkan tidak terjadi" gumamku dan kembali ke duduk di meja belajar aku pun membuka laci dan mengambil sebuah bingkai foto "mama" tak lama kemudian air mata milikku terjatuh bebas melewati pipiku

I want to keep protecting you, my first love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang