ACAFELAS part 4

30 1 0
                                    

Zani dan Azmi hampir baku hantam saat Zani mengetahui kejadian sore itu ditaman baca yang membuat mata Nadia bengkak keesokan harinya dan jalannya menjadi sedikit pincang. Kalau saja teman-teman mereka tak melerai mungkin mereka sudah adu jotos. Rizka pun jadi korban sasaran kemarahan Zani menurutnya gara-gara Rizka Azmi jadi membentak Nadia.

Namun syukurlah semua dapat teratasi tanpa harus ada adu otot, saat hampir terjadi baku hantam tiba-tiba Nadia datang dengan sedikit pincang mencoba melerai dengan menarik Zani menjauh. Setelahnya Nadia menjelaskan dengan hati-hati bagaimana kejadian minggu sore itu. Sedangkan dengan Rizka, Nadia tak mau ambil pusing lagi jika Rizka masih ingin berteman dengannya tentu akan ia terima namun jika Rizka sudah menganggapnya musuh ya sudah lah ia juga akan terima. Namun sepertinya Rizka lebih memilih opsi sendiri ia tak lagi berteman dengan Nadia tapi juga tak memusuhinya hingga jika mereka berpapasan Rizka hanya akan melihat sekilas kearah Nadia lantas berpaling.

Hubungan Nadia dan Zani sudah memasuki bulan ke 3 namun tetap tak ada perubahan perasaan yang di rasakan oleh Nadia justru ia merasa bersalah jika harus meneruskan hubungan ini. Karena ia masih saja menyimpan rasa kagumnya pada sosok Azmi yang hingga kini masih berselisih dengannya. Hal ini membuatnya uring-uringan. Setelah berpikir semalaman Nadia pun mengambil keputusan,

"Zan aku mau ngomong nih," ujar Nadia disuatu sore ketika mereka sedang jalan bareng.

"Kenapa sayang ?"

Nadia mengutarakan keinginannya untuk mengakhiri hubungannya dengan Zani, Nadia juga bercerita tentang perasaannya yang tetap tak berubah walau sudah menjalin hubungan selama 3 bulan. Tentu saja ia tidak bilang tentang perasaannya terhadap Azmi yang menyebabkannya begitu. Nadia pun berkelit dengan mengatakan ingin fokus ke Ujian akhir semesternya, karena ia tidak ingin Zani menjadi sedih jika mengetahui kebenarannya.

Awalnya Zani menolak tapi setelah diberi pengertian oleh Nadia ia pun akhirnya mengalah dan memilih untuk melepas Nadia.

***

Entah dari mana asalnya, berita putusnya Nadia dan Zani cepat tersebar luas bagai api yang membakar jerami. Tak sedikit dari teman-teman Nadia dan Zani yang mencoba mengorek informasi tentang kandasnya hubungan mereka. Namun hasilnya nihil tak sedikitpun mereka angkat bicara perihal itu. Bahkan sahabatnya sendiri pun sangat sulit utuk mendapat penjelasan dari Nadia, ia selalu saja menghindar bila sudah menyinggung perihal putusnya hubungan ia dengan Zani.

"Kak, cerita dong sama kita, Kakak kenapa sama Bang Zani ?" Tanya Dyah untuk yang kesekian kalinya.

"Gak ada Dy, gak ada guys. Beneran deh, gak ada apa-apa." jawab Nadia untuk yang kesekian kalinya pula.

"Terus kalo gak ada apa-apa kenapa kalian putus?" Tanya Dinda.

"Setiap hubungan pasti ada akhirnya, mungkin sekarang waktunya kita udahan. Lagian kita putus baik-baik kok"

"Kita butuh alasan Nad" potong Caroline.

"Dan biarlah alasan itu jadi privasi gue" ujar Nadia kalem.

Begitu lah Nadia ia terus menutup dirinya. Butuh waktu beberapa minggu untuknya agar benar-benar bisa tetap berdiri saat masalah yang melibatkan hatinya tersebut terus bergulir, dan masih dibutuhkan beberapa minggu lagi untuk tetap tersenyum saat Azmi masih berselisih paham dengannya.

Sedangkan satu pasang mata lagi yang sering memperhatikan Nadia juga tengah bimbang terkadang ia menyiratkan rasa senang karena ia memiliki kesempatan untuk mendapatkan Nadia, namun terkadang juga menyiratkan perasaan sedih melihat orang yang dia taksir jadi berwajah muram begitu.

ACAFELAS(Amazing Class at Four Eleventh Science)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang