Tiga

136 13 3
                                    

Setelah tiga hari lamanya jatuh sakit akibat ospek. Pada hari ke-empat, aku mengikuti kembali kegiatan sekolah.

********Pukul 07:00 Am

Setibanya di parkir sekolah. Seperti biasa, aku mengirimkan pesan kepada Ibu terlebih dahulu. Untuk menginformasikan bahwa aku telah sampai di sekolah.

Setelah itu, aku berjalan kearah lorong sekolah. Dalam perjalanan melewati kelas-kelas, aku sempat melirik kearah mading yang terletak di lobi.

"Ada apa sih tu ramai-ramai?" Ujarku dalam hati melihat mading yang dikerumuni Siwa-siswi berseragam putih dongker. Maklum kami siswa baru, jadi masih menggunakan seragam SMP. Dengan rasa penasaran aku mendekati mading tersebut.

"Permisi." Ucapanku kepada orang-orang yang mengerumuni mading, meminta jalan untuk melihat isi mading. Namun tidak ada yang memberikanku jalan. Aku hanya mampu mengutuk diri, ketika ucapanku dihiraukan. "Parah ni orang!" Ucapku dalam hati. Kulirik kearah kursi panjang yang berada di lobi. "Kosong." Ujarku kembali dalam hati. Setelah melihat kursi tersebut kosong. Lalu aku berjalan menuju kursi, duduk menanti informasi yang mereka lihat di mading setelah sepi.

Lima menit kemudian kerumunan dimading mulai sepi. Aku beranjak dari tempat duduk melangkah menuju mading.

"Pemberitahuan kepada siswa-siswi baru tahun ajaran 2012/2013.
Kegiatan : Ujian tertulis
Pukul : 07:30-08:30
Ruangan 1. Facebook
Ruangan 2. Twitter
Ruangan 3. Line."

Papan pengumuman agenda kegiatan hari ini. "Cuma lihat begini aja? Kek lihat artis aja orang ni!" Mengutuk diri lagi setelah melihat isi mading.

"Ruangan dua di mana ya?" Tanyaku dalam hati. Sambil memutar bola mata, melihat ruangan sekolah yang sangat banyak.  Maklum siswa yang sekolah disini ribuan, begitu juga dengan ruannganya. Dilantai pertama saja dua-puluh-ruangan. Ada ruangan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tata usaha, kantor guru, uks, perpustakaan, dan selebihnya lokal belajar dan labor komputer. Diilantai dua ada dua-puluh-ruangan juga. Satu ruangan BK dan selebihnya lokal  sama labor komputer.

"Mana ya?" Tanya bingung di dalam hati melawati satu-persatu ruang di lantai pertama. "Apa di lantai dua ya?" Sambil bergegas menaiki anak tangga.

Teng...teng...teng Bel tanda masuk berbunyi.

"Aduh dimana ruangannya ni? Dengan rasa cemas yang memburu mencari satu-persatu ruangan ujian.

"Huhhh" menghelakan nafas panjang setelah menemui ruangan ujian.

Krreekkk... Pintu kubuka.

"Mati aku!" Ucapanku dalam hati ketika melihat Guru yang sedang duduk di kursi paling depan. "Maaf pak saya terlambat." Semua mata tertuju tajam kearahku.

"Baru hari pertama sudah terlambat kamu!" Jawabannya sambil berdiri dari tempat yang ia duduk.

"Saya tadi kebingungan pak, pas cari ruangan." Alasanku menjawab ucapannya. Suasana hening saat itu. Tidak ada seorangpun yang berbicara. Padahal ruangan sangat ramai.

"Ini contoh-contoh siswa yang tidak akan bertahan lama disekolah ini!" Ucapannya kearah seluruh siswa-siswi yang berada di ruangan. "Sekarang aja udah nampak tabiatnya!" Memutar bola matannya melirik ke arahku kembali. "Udah duduk kamu situ." Sambil menunjuk ke arah kursi yang kosong di barisan terakhir.

Setelah semuanya selesai, kami memulai ujian.

"Ujian tertulis ini ada tiga-puluh-satu-soal. Sepuluh soal Tkj, sepuluh soal Rpl, sepuluh soal Mm, dan satu soal menggambar Animasi. Penjelasan Guru tersebut sebelum kami memulai ujian.

Sekolah ini memiliki empat jurusan. Pertama Animasi, kedua Rekayasa perangkat lunak(RPL), Ketiga Teknik komputer dan jaringan(TKJ), Keempat Multi media(MM).

"Waktu yang kami berikan untuk menjawab soal-soal ini hanya enam-puluh-menit. Saya harap Anda semua bisa menjawab semua soal dengan waktu yang kami berikan." Akhir penjelasannya untuk memulai ujian.

******* Satu-jam-berlalu

Teng...teng..teng Bel berbunyi kembali tanda berakhirnya ujian.

"Okee ujian sudah berakhir." Ucap Guru pengawas tersebut. "Lembar jawaban semuanya tarok di atas soal, letakkan di sudut kanan meja masing-masing. Menjelaskan kepada kami semua. "Silahkan meningalkan kelas." Ucapnya mempersilakan kami keluar ruangan ujian.

Untung saja dengan waktu yang diberikan aku mampu menjawab semua soal tepat waktu. Meskipun gambar pemandangan yang aku buat tadi tidak ada bentuknya. Maklum aku tidak ada kemampuan dalam menggambar.

"Ehhh kau gambar apa tadi?" Pembicaraan dua orang laki-laki, ditengah perjalanan kami menuruni anak tangga.

"Aku tadi gambar tiga-naga." Jawabannya melirik kearah temannya.

"Hebat kau yaa." Puji temannya seiring gerakan tangan menepuk bahunya.

"Sayangnya naga yang aku gambar belum netas." Hahahaha tawanya sambil menoleh kembali kearah temanya. Akupun menahan tawa agar tidak ketahuan menguping pembicaraan mereka. Meskipun sangat sulit untuk dilakukan.

"Taik lah kau. Aku serius ni njirr!" Ucapnya kesal melihat tingkah temanya.

"Hahah... iyaa aku serius. Ngk percaya kali kau! Aku tadi ngk tau mau gambar apa, jadi kugambar aja bulat-bulat kek telor. Terus aku tulis di atas Naga. Dibawanya aku tulis. Tunggu netas telor naganya pak" Sambil cengengesan menjelaskan.

Tertawa pecahlah mereka berdua. Hingga akupun tidak tahan menahan tawa lagi.

Bersambung....

Jangan lupa keriti dan sarannya ya guys!!!

Love you all😉

Tidak Seindah MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang