Part 1

30 6 2
                                    

"What happen Kak Meera?" Tanya Sean dan Queensa.

"No-nothing! Ayo sebaiknya kita cepat kembali ke hotel!" Ucapku pada Sean dan Queensa sambil memegang tangan mereka.

Aku tidak tau kenapa tiba-tiba aku jadi takut keluar dari kamar hotel! Aku tidak akan keluar sampai besok pagi mom dan dad kembali ke hotel untuk menjemput kami.

"Kak Meera, kenapa kamu mengunci kamarnya rapat sekali?" Tanya Queensa ketakutan.

"Tidak apa-apa Queensa! Sebaiknya kamu tidur, aku tau kamu lelah. Tidurlah! Sean sudah tidur." Ucapku pada Queensa sambil melihat Sean.

"Okay." Ucap Queensa.

                        ♧♧♧♧♧

Aku tidak tau siapa orang itu? Yang terpenting adalah aku harus menjaga my sibling twins.
Aku tidak boleh berpikiran hal yang aneh-aneh.

"Apa yang terjadi hari ini aku harus melupakannya! Baiklah aku akan tidur." Gumamku sendiri, sambil mematikan lampu.

knock knock... knock knock...

"Siapa itu? Mungkin mom and dad." Aku berjalan menuju pintu hotel sambil mencari kunci.

"Mom da--" Seseorang yang tidak aku kenal membungkam mulutku.

                         ♧♧♧♧♧

A hour later....

Setelah aku membuka pintu aku tidak tau apa yang telah terjadi? Kepalaku terasa sangat pusing, aku mencoba membuka mataku perlahan-lahan. Aku mendengar seseorang memanggil namaku. Yeah, Queensa and Sean my lovely sibling.

"Kak Meera, wake up...Kak Meera wake up!" Bisik Sean dan Queensa.

"Dimana ini--" Sean membungkan mulutku.

"Shut up!" Ucap Sean.

"Kita dimana?" Tanyaku pada Sean dan Queensa.

"Apa kamu tidak ingat?" Tanya Queensa.

"No, ouch my head." Ucapku sambil memegang kepalaku.

"Are you okay Kak Meera?" Tanya Sean.

"Yes, just little headache." Ucapku.

Tiba-tiba seseorang yang tidak kami kenal menghampiri.

"Oh, kau sudah bangun rupanya!" Ucap orang itu, aku tidak bisa mengenalinya karena dia memakai penutup wajah.

"Siapa kamu?" Aku berdiri sambil memegang tangan Sean dan Queensa.

"You don't know me?" Dia membuka penutup wajahnya.

"Kamu! Kamu kan yang tadi--" Aku terkejut, ternyata dia adalah orang yang memanggilku tadi pagi.

"Yups..." Ucapnya while smirking to me.

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu membawa kami kesini?" Tanya ku.

"You don't know? I'm kidnapped you!" Dia berbisik padaku.

"Harry cepat bawa anak itu! Kita akan memberitahu si bos." Seseorang datang sambil membawa pistol.

"Okay okay, go down your gun!" Ucap Harry.

"Oh ternyata Harry namamu." Ucapku.

"Shut up! Ikut denganku." Dia menarik tanganku.

"No way!" Ucapku sambil memeluk Sean dan Queensa.

Kidnapper (THREE COUNTRIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang