8

244 25 5
                                    


Maaf ceritanya gaje & typo dimana-mana (@⌒ー⌒@)

-----
Jurina terus berjalan hingga ada bayangan yang lewat dibelakangnya.

Ia menoleh 'apa itu?' Batinnya.

Lalu ia menoleh ke depan yang melihat Rena sudah tidak ada di depannya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya seseorang yang membuat Jurina menoleh ke arahnya.

----- Jurina Pov

'Gawat kenapa dia bisa tiba-tiba berada di belakangku?' Sekarang aku sangat binggung ingin memberi alasan apa?

"Hey? Apa yang kau lakukan sekarang?" Ucapnya. Ya! yang bertanya itu adalah Rena, orang yang sedang kuikuti sedari tadi.

"Ehmm.." Aku berfikir sejenak. "Hanya jalan-jalan biasa" entah apa yang ku ucapkan, hanya itu alasan yang terlintas dipikiranku.

"Jalan-jalan? Kenapa bisa ke tempat seperti ini? Jujur! Kau mengikutiku?"

'Ok! Misi gagal, dan sekarang aku ketahuan! Ck!' Batin geram dengannya.

"Kau sendiri! Sedang apa disini?" Tanyaku yang mengalihkan tebakannya.

"Aku ingin mengambil barang ketinggalan disana" Ucapnya yang sambil menunjuk ke arah ruang yang gelap.

"Oh, ya sudah.. Aku ingin pulang dulu, bye!" Ucapku membalikan badan, dan ingin beranjak meninggalkannya.

Tapi, langkah ku terhenti saat Rena meneriakiku.

"Jurina!"
"Berhentilah menguntitku!"
"Jika kau ingin tahu jauh lagi tentang Mayu kau bisa tanya dengan wanita yang kutemui tadi! Kau melihatnya kan? Namanya Kashiwagi Yuki!" Ucapnya berturut-turut hingga aku membalikan badanku dan menatapnya.

"Maksudmu?" Tanyaku yang masih tak mengerti.

"Temuilah Yuki-san! Dia yang membantuku semenjak ibuku dan kakakmu sedang bekerja sama!" Ucapnya.

"Sekarang tugasmu dan aku yang menelitinya, hingga ia bisa kembali ke asalnya" Lanjutnya lalu berjalan mendahuluiku.

"Jika kau masih ingin mengetahui lebih, datanglah ke sini! Tepatnya di ruangan tadi.. Temui aku dan Yuki-san besok sepulang sekolah!" Ucapnya lalu meninggalkanku.

-----
Aku berjalan lemas menuju Apartement, dan masih memikirkan ucapan-ucapan yang dikeluarkan dari mulu Rena tadi.

'Sekarang tugasmu dan aku yang menelitinya'

"Tugas yang harus ke kerjakan? Seperti apa itu? Aku masih tidak bisa mengerti" Gumamku yang sedang menaiki tangga menuju kamar Apartement.

Saat ingin memencet kode sandi tiba-tiba saja pintu sudah terbuka dan terlihat Mayu dengan wajah yang terlihat sedih.

"Jun!" Panggilnya dan memelukku.
"Ada apa?" Tanyaku lalu membalas pelukannya.

"Kemana saja kau?"
"Hanya jalan-jalan?" Aku tersenyum.
"Ada apa?" Tanyaku lagi.

"Nee-san..." Raut wajah Mayu berubah menjadi sedih.

"Kenapa? Nee-san kenapa?"

"Dia seperti sedang menangis di kamar, tidak tau kenapa? Pintunya dikunci... Mungkin kau bisa menenangkannya" jelasnya, aku menaikan satu alisku.

'Menangis?tak biasanya begitu... Apa ada sesuatu yang terjadi?'

Aku menuju kamar dan mengetuk pintunya.

"Nee-san?" Panggilku, namun tak ada suara.

Berkali-kali aku memanggil dan mengetuk pintunya, tapi nihil.. Tak ada sama sekali jawaban darinya.

Hingga aku mengingat aku punya duplikat kunci kamar ini. Segera ku ambil kuncinya dan membuka pintunya.

CKLEK---

Setelah membuka pintunya, ku lihat Sakiko yang sedang memeluk lututnya dan terduduk di lantai.

"Nee-san?" Panggilku.

Isakan tangis...

Hanya itu yang keluar dari suaranya.

"Kau kenapa?" Aku mendekati tubuhnya, dan Mayu dia memilih untuk meninggalkan kami.

"Jun..." Lirihnya.
"Ya?kenapa?" Lagi-lagi aku bertanya.
"Oka-san..." Aku minta penjelasannya lebih jelas lagi.

"Ia sedang sakit sekarang... Dan besok dia akan pergi ke London, untuk pengobatannya..." Ucapnya yang disertai isakan.

Aku menutup mulut dengan telapak tangan,

Sungguh... Aku tak percaya, bila Oka-san mempunyai penyakit yang memberatkan.

"Dengan siapa dia ke London?" Tanyaku, dengan mata yang mulai berbinar.

"Marika" aku terkejut dengan nama itu, masih tidak yakin dengan ucapannya.

"Nee-san? Kenapa harus sama dia?" Dia diam, dan menundukan kepalanya.

"Aku terpaksa..." Ucapnya dengan pelan dan bergetar.

"Kau tahu bagaimana sifat Marika! Kenapa kau membiarkannya?, sebaiknya kau pergi temani Oka-san!"

"TIDAK BISA,JUN! BERAPA KALI AKU HARUS MENGUCAPKAN ITU!!!" Sakiko terlihat kesal, matanya menjadi merah dan sedikit bengkak.

"Kenapa?" Sakiko menarik nafas dan membuangnya dengan keras, untuk meredahkan amarahnya.

"Sepertinya sudah saat aku memberitahumu, Jun" Sakiko berjalan keluar kamar dan menuju dimana Mayuyu yang sedang terduduk di sofa.

"Maksudmu?" Tanyaku.

----- see you next chapter -----

Yow~ my Silent Readers, jangan lupa tinggalkan jejak ❤️.

Sangkyuu~~ see you again

-----
3 Desember-

Thanks for Reading ^^
Don't forget Vomment 💞

Vote & Comment
👇👇     👇👇👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Of Two WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang