Maaf ceritanya gaje & typo dimana-mana ヾ(@⌒ー⌒@)ノ
-----
Jurina PovAku berjalan mendekatinya, rambutnya sebahu sama persis seperti Mayu dan warnanya hitam.
'Siapa dia?'
Aku pun memberanikan diri untuk membangunkannya.
"Permisi, kau baik-baik saja?" Tanyaku tapi tidak ada jawaban apa pun.
"Halo?" Ucapku sekali lagi yang tidak terjawab.
Aku terpaksa harus melihat wajahnya, aku mendongkakkan kepalanya.
?!
-----"Mayu?!" Ucapku setelah melihat wajahnya dengan jelas.
Kenapa dia ada disini? Bukannya aku menyuruhnya pulang?
"Mayu! Hey! Bangun!!!" Ucapku tapi tak ada jawaban apapun.
"Katanya dia tidak bisa tidur" Gumamku yang masih mengguncangkan tubuhnya.
"Hey!" Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku, sontak aku menoleh ke arahnya.
"Rena!?" Ucapku setelah melihatnya dan ternyata dia adalah Rena murid pindahan yang tadi pagi.
"Kenapa dia?" Tanyanya.
Tumben dia baik, perasaan tadi dia marah-marah sama Mayu.
"Mungkin dia kecapean, aku pulang dulu ya" Ucapku menggotong Mayu yang bergegas menuju apartement.
"Tunggu!" Rena berteriak, alhasil membuatku memberhentikan langkahku.
"Iya, ada apa?" Tanyaku yang masih menggotong Mayu.
"Nih!" Dia memberikan sesuatu seperti kabel, "gunakan ini untuknya! Kau bisa memencet tombol yang berada di kakinya, dan sambungkan ini ke listrik, maka ia akan tersadar" lanjutnya, lalu pergi menghilang dengan sangat cepat seperti hembusan angin.
Aku hanya menatapnya kabel yang diberikan Rena dengan heran,
"Kenapa dia harus mengasih ini kepadaku? Emang dia tau siapa sebenarnya Mayu itu? Itu tidak penting, sekarang aku mau pulang saja, akan kutanyakan kepada kakakku, mungkin dia mengerti" gumamku, lalu aku pergi meninggalkan tempat tersebut, menuju ke apartementku.
-----
"A-a-aku pu-pulang!" Ucapku yang sedikit mengatur nafasku."Kau pulang tel--" Ucapnya terpotong. "MAYU KENAPA JUN? KAU APAKAN DIA?" Lanjutnya berteriak.
"Tunggu dulu kak, aku jelasin nanti sekarang aku pegel nih punggungnya!" Kesalku.
"Yasudah kau ganti baju, aku yang membawanya ke sofa" ucapnya yang membantuku menurunkan Mayu.
10 menit kemudian.
Aku sudah mengganti bajuku dan sudah mandi itu pun cuma sebentar karena kakakku sudah memanggil dari tadi.
"Jun! Kau lama sekali! Ini bagaimana?" Kesal kakakku.
"Aku gak tau, bagaimana?" Ucapku gak kalah kesal.
"Ya,baiklah! Apa kau punya sesuatu untuk membantunya?" ucapnya yang membuatku ingat apa yang tadi di kasih oleh Rena,
"Oh iya, sebentar!" Ucapku lalu pergi ke kamar untuk mengambil kabel yang tadi di kasih Rena di dalam tasku.
"Ketemu" gumamku saat menemukan barang yang kucari, aku bergegas ke arah kakakku, dan menjelaskannya yang tadi di perintahkan oleh Rena.
"Coba kau pencet tombol yang ada dikakinya" Perintah kakakku.
"Eh tapi, katanya ada sesuatu yang muncul! Kau sajalah" ucapku,
"Yasudah! Lagian kau cowo jangan pegang-pegang sembarangan!" Kesalku.
Kan padahal tadi udah menggotongnya Mayu! Itukan juga udah memegangnya, huft.
-----
Author PovSakiko membalikan badannya Mayu menjadi telungkup, lalu memencet tombol yang berada dikakinya itu, tepatnya berada di mata kaki.
WUSH-
Sontak Sakiko dan Jurina terkejut saat melihat kain yang menutup punggungnya itu mental dan memperlihatkan sesuatu."Lalu kabel ini untuk apa?" Tanya Jurina dan dibalas gelengan kepala oleh Sakiko yang berarti dia 'tidak tau'.
"Coba kau ambil kepala chargeran HP kau ,Jun!" Perintah Sakiko dan diberi anggukan oleh Jurina.
Setelah mengambilnya Jurina mengasihnya kepada Sakiko, lalu Sakiko ingin memegang betis kanan Mayu, tapi tertahan.
"Kau mau ngapain?" Tanya Jurina.
"Sudah kau diam saja!" Perintah Sakiko dan membuat Jurina menjadi diam, lalu Sakiko menekan betis kanan Mayu dan keluarlah seperti sebuah sambungan dan sebuah tabung, dengan cepat Sakiko menyambungkan kabel milik Mayu dan menyambungkannya yang tadi di beri Rena lalu kepala chargeran milik Hp Jurina.
"Coba kau colokan ke listrik" Peribtah Sakiko, dan Jurina tampa berfikir panjang langsung mencoloknya ke lobang listrik, dan--
"Sudah kuduga kalau Mayu mempunyai batrai untuk tenaganya" Ucap Sakiko yang membuat Jurina binggung.
"Maksudnya apa kak?" Tanya Jurina.
"Jadi Mayu memang 'character game' tapi dirinya adalah 'Humandroid'" Ucap Sakiko yang membuat Jurina semakin kebinggungan.
"Jadi, dulu itu--"
----- see you next chapter -----
Halo halo---
Ada sedikit curcol author nih dan pertanyaan :'vJadi Author di sekolah lagi banyak kegiatan //sok sibuk :'v
Jadi author jarang ngebuat cerita lagi :'v paling kalo hari libur aja :'v
Dan FF ini dibuatnya dadakan banget :'v jadi gk maksimal, pendek :'v dan ngegantung gegara gk ada pikiran lagi, Author minta Mangaf //PlakJadi ada 3 pilihan :'v dipihan nih yak :'v
1. Updatenya tiap minggu tapi pendek
2. Slow update (tapi gak tau panjang apa pendek //plak:'v)
3. Dibikin cepet tamat :'v (anjir! Baru juga berapa part udh dibikin tamat aja lu thor// dihajar readers :'v)Sok dipilih yak :'v
14 agustus-
Thanks for Reading ^^
Don't forget Vomment 💞Vote & Comment
👇👇 👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Two Worlds
Fiksi Penggemar"Aku hanyalah character game, dan kita berdua berbeda dunia. Kita tak dapat bersatu,Jun!Maafkan aku!" -Mayu Watanabe. "Walaupun berbeda! tapi, kita pasti bisa bersatu. Keajaiban pasti datang! Aku mencintaimu, Mayu" -Matsui Jurina. ----- "Slow update...