7

173 21 0
                                    

Maaf ceritanya gaje & typo dimana-mana (@⌒ー⌒@)

-----
Di Apartemen-

Mayuyu mendekati Jurina yang sedang berdiri di balkon dan membawa secangkir teh hangat untuknya.

"Jun, nih diminum dulu!" Ucap Mayu yang memberikannya dan berharap Jun menerimanya.

"Makasih" ucap Jurina, Mayu sedikit lega karna Jurina tak berbicara dengan ketus.

Tak ada pembicaraan apapun di antara mereka, hanya ada suara mobil-mobil yang berjalan dan angin malam yang bertiup kencang. Sampai akhirnya Jurina membuka ke heningan.

"May?" Panggilnya.
"Apa?" Tanyanya Mayu yang pandangan tetap lurus ke depan.

"Ada hubungan apa kau dengan Rena?" Tanya Jurina yang terlihat serius dan membuat Mayu membalikan badannya menghadap Jurina tapi tak berani menatapnya.

"Apa kau berbohong dengan semuanya? Kau ingat semuanya kan?" Lanjutnya yang membuat Mayuyu kini berani menatap wajah Jurina yang mungkin terlihat kecewa padanya.

"Jun? Kau--" ucap Mayu terpotong saat tangan Mayu yang langsung di genggam oleh Jurina dengan sangat keras.

"Jawab May! Dan jangan berbohong!" Ucap Jurina yang masih menggenggam tangan Mayu.

"Ti-ti-Tidak seperti itu, aku tidak berbohong padamu! Iya, Dahulu saat bertemu denganmu aku memang lupa dengan semuanya, tapi saat aku melihat Rena aku menjadi ingat, tak semua hanya beberapa, tapi setelah itu di halte aku tak sadarkan diri.. Tapi sebelum habis (batrai) aku melihat langkah kaki.. Tapi entah siapa dia?" ucap Mayu yang gugup dan ketakut dengan Jurina yang siap memarahinya dan pandangan kekecewaannya.

"Kau tak perlu takut! Aku hanya ingin kau jujur padaku, apa lagi yang kau sembunyikan? Bisakah kau menceritakan ke padaku dengan jujur? Jangan kau sembunyi-sembunyikan! Siapa orang itu? Yang mendatangimu?" Jurina saat ini berbicara sedikit lebih lembut dan genggamannya pun menjadi lembut.

Mayu hanya diam, Jurina hanya menghela nafas dan membuangnya melewati mulutnya dengan kasar.

"Hah..Baiklah, jika kau tak mau cerita--" Jurina mengangkat tangannya, dan membuat Mayu ketakutan, mungkin saat ini ia pikir Jurina akan menamparnya dengan keras, Tapi--

"akan ada waktunya kau menceritakannya, sekarang kau masuk ke dalam ya? Disini telalu dingin" Ucap Jurina saat meletakan tangannya di atas kepalanya yang mengelus-eluskan rambut Mayu dengan lembut.

Rasa ketakutan Mayu saat ini sudah mereda, ia sangka Jurina akan bersikap kasar, tapi dia percaya Jurina tidak akan marah sampai melewati batas apalagi terhadap perempuan.

"Maafkan aku tidak bisa menjelaskannya.. Oyasumi,Jun" ucap Mayu, Jurina tersenyum.

"Maafkan aku juga tadi sudah kasar, Oyasumi, May" Lalu Mayu masuk ke dalam entah apa yang dilakukan karna ia tak bisa tidur.

Sedangkan Jurina hanya menatap langit-langit malam yang di penuhi bintang.

Sebenarnya Jurina hanya menebak bahwa yang mendatangi Mayu saat itu adalah Rena, tapi ia juga belum bisa memastikannya.

"Argh.. Mayu tak ingin memberi tahu! Terpaksa aku harus melakukan ini! Siapa kau sebenarnya, Ren?" Gumamnya, yang sedang memikirkan Rena,

"Besok, aku akan mengikutinya, dan ini pertama kalinya aku menjadi penguntit... Apa tidak apa-apa aku mengikutinya?" Ucap Jurina yang masih ragu untuk menjalankannya.

"Biarkanlah, besok! Aku harus mengikutinya, aku tak bisa langsung menyerah begitu saja! Semua tak ingin memberi tahu, Mayu... Bahkan kakakku sendiri tidak mau! Ck! Menyebalkan!" Ucap Jurina lalu masuk ke dalam meninggalkan balkom Apartementnya.

Love Of Two WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang