chapter 1

571 27 0
                                    

Seorang gadis tengah melamun menghadap jendela mengabaikan guru di depan yang sedang menjelaskan materi

" Malam ini malam minggu hmm" Gumam gadis bernama santi itu pada dirinya sendiri "Memang kenapa kalau hari minggu ? " tanya gadis di sebelahnya bernama dinda " aku baru putus dengan soni " AAPPAAA??? " jerit dinda hingga membuat seisi kelas menatap kearah sepasang sahabat itu

"ada apa dinda " Tanya guru" maaf pak tadi saya sedang belajar akting kan 2 minggu lagi kelas kita akan praktek " sangkal dinda " kalau begitu kamu tutup pintu kelas  dari luar " Ucap pak guru" oke pak " ucap dinda sambil keluar menutup pintu.

"Lo pak kok saya diluar gimana saya bisa masuk?  " tanya dinda dengan polosnya " kalau begitu kamu di luar saja " jawab pak guru  disambut tawa murid di dalam kelas.

Baru dinda sadari bahwa gurunya mengusir dinda dari kelas dengan cara yang halus..

Seorang dokter tengah memeriksa seorang pasien dengan teliti.  Dokteritu dengan telaten menuliskan sebuah resep " kau bisa menebus obat ini di apotik di depan praktek " ucap dokter bernama dimas itu " terima kasih dok " jawab pasien. "Lelahnya " ucap dokter sambil merenggangkan otot ototnya..

"Malam ini kau ada janji? " tanya santi kepada dinda " tidak aku free " jawab dinda "ayo jalan jalan " ajak santi "hhmm bukan ide yang buruk " jawab santi

Dinda dan santi telah pergi jalan jalan" ayo ke cafe seberang sana "ucap santi sambil menyebrang.  Ketika santi sudah sampai pinggir jalan  ternyata dinda masih di tengah jalan.  Tanya tiba tiba terdengar bunyi klakson mobil " akkkkh" teriak dinda

Dinda sedang berada dirumah sakit matanya mengerjap membiasakan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya  .suster yang berjaga segera pergi menghampiri dokter " Dok pasien diruang mawar sudah bangun" " bukankah dia pasien dokter nine?  " " tpi dokter nine sedang ada operasi " "baiklah "

Dokter dimas sedang memeriksa dinda " apa kau merasa pusing " tanya dokter dimas " tidak" jawab dinda lemah 'dokter ini tampan sekali'batin  dinda " ya sudah kau istirahat " "ya dok "

Seminggu kemudian dinda sudah akan pulang " dok saya mau mencari dokter hhmmm siapa namanya...  Oh ya dokter dimas " tanya dinda " apa kamu sudah ada janji "belum" mendingan kamu temui dokter dimas. tempat prakteknya ini adalah alamatnya " ucap sang suster sambil menyodorkan kartu nama "baiklah "

*******

Dinda sedang berada di tempat praktek dokter dimas tetapi pasien yang datang sangat ramai membuat dinda bosan baterai hp dinda sampai lowbat ia buat bermain game untuk mengusir kejenuhannya "kenapa orang sakit banyak sekali " ucap dinda.

Hingga tiba giliran dinda dia masuk keruang praktek dan duduk di depan meja dokter dimas "jadi apa yang kau keluh kan "tanya dokter dimas" akhir akhir ini jantung saya sering berdetak kencang" jawab dinda " kalau begitu biar saya priksa" dokter menuju ranjang praktek di susul dengan dinda.,

setelah selesai mereka duduk kembali di kursi "apa akhir Akhir ini jantung mu sering berdebar debar? "Tanya dokter sambil menulis resep" saat ini jantungku berdebar debar dok " ucap dinda sambil tersenyum sebenarnya ini hanya alasan dinda agar bisa bertemu dokter dimas

"ini resepnya " dokter dimas menyodorkan resep ' kau hanya perlu olah raga dan istirahat yang cukup' isi resep dokter dimas " hanya ini " tanya dinda " iya hanya itu pulanglah " ucap dokter dimas baiklah

******
Hari ini banyak sekali pasien di tempat praktek dokter dimas. Dan dia telah menyelesaikan tugasnya hari ini.

Lalu ia merenggangkan ototnya"dok masih ada satu pasien lagi "ucap suster" dimas hanya menghembuskan nafas kasar " suruh dia masuk " ..dokter menatap pasien terakirnya dgn nada penuh selidik " sekarang apa yang kau keluhkan?  " tanya dokter "ini.. " ucap dinda sambil menujukkan jari telunjuknya yang tergores pisau luka itu sangat kecil bahkan darahnya sudah berhenti mengalir .

Dokter hanya menatap dinda kesal lalu ia mengambil betadine dan plester dia mengobati luka di tangan dinda "selesai.... Apa ada luka lagi kakimu,Tanganmu telingamu " tanya dokter dimas.

Mendengar itu dinda hanya terkekeh " lain kali jika hanya luka kecil kau bisa minta tolong pada ibumu kenapa repot repot ke dokter jika hanya luka kecil".

Bersambung
Lain kali biar author terusin soalnya author lagi uas terus ni otak udah bingung cari kata kata,ok see you next time

i love you dokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang