Chapter 8

151 10 1
                                    

Dimas heran dengan kelakuan dinda yang semakin hari tidak jelas "dinda kenapa kamu itu selalu membuat saya pusing?"ujar dr.dimas bukan sadar dengan kelakuannya itu dinda berbuat aneh lagi "apa dokter sakit "ucap dinda segera memeriksa kepala dr.dimas "dindaa kamu ini ,saya tidak sakit "jelas dimas menyingkirkan tangan dinda yang menempel di jidat Dimas.

"Tadi dokter katanya pusing ,gimana sih dok ?"ucap dinda . Dimas benar benar sudah jengkel dengan tingkah dinda ia meninggalkan dinda tapi dinda terus saja membuntuti dimas dibelakang ,dimas samapai di depan pintu masuk toilet pria ,dimas tiba tiba behenti menyebabkan dinda menabrak punggung dimas "auuu "dinda meringis kesakitan badannya menabrak dimas ."apa kau mau ikut masuk kedalam juga ?"ucap dimas ,dinda masih tercengang dengan kata kata dimas ,setelah beberapa menit berlalu dinda baru sadar kalau dia berada didepan toilet pria "kenapa aku disini ,terus dr.dimas dimana ?" Dinda mencari dimas disekelilingnya "ya ampun dinda ,kau benar benar sudah gak waras kenapa kau mengikutinya sampai ditoilet pria ,ahhh dinda "keluh dinda.

Setelah beberapa menit Dimas keluar dari dalam toilet matanya terus menelusuri sekeliling mencari keberadaan dinda "pergi juga dia" batin dimas berjalan dengan tenang tanpa ada yang mengikuti . Senyum kebahagian tanpa ada orang yang mengganggu, ia harus bekerja dengan tenang tanpa pengganggu ,dimas membuka pelan pintu ruang praktiknya ."dokter sudah selesai ?"dimas terkejut melihat dinda masih ada disana "anak ini benar benar. . . " keluh dimas .

***

Pekerjaan yang melelahkan kali ini untuk dimas padahal sudah lama ia tekuni selamana ini , ada seseorang yang selalu mengganggunya ,dimas meregangkan otot tubuh yang begitu pegal ia begitu letih hari ini ,membaringkan tubuhnya diatas kasur mencoba memejamkan mata untuk menghilangkan rasa lelah tapi nyatanya ia tak bisa memejamkan mata,dimas berjalan menuju dapur membuka kulkas yang tidak berisi makanan atau bahan masakan sama sekali ,dimas mengeluh kesal "astaga makanan satupun enggak ada ,ini gara gara banyak pekerjaan sampai aku lupa untuk belanja makanan" dimas pergi meninggalkan dapur mengambil kunci mobil dan pergi keluar.

sampai didepan minimarket dengan langakah cool dimas berjalan masuk mengabil troli untuk belanja. Dimas memilih barang yang akan dibeli ,dari arah depan seseorang wanita tak sengaja jatuh tertabrak troli dimas "auuu " wanita itu tersungkur dilantai "maaf maaf . .mbakk gak sengaja "dimas menghampiri wanita itu membantunya untuk berdiri "sini saya bantu berdiri "ucap dimas membantu wanita itu berdiri ,dimas panik kemudian menawari wanita itu untuk diobati ke klinik miliknya "tidak perlu saya baik baik saja" dimas terkejut setelah wanita itu mentap kearahnya "dinda !" Teriak dimas melepaskan dinda hingga terjatuh kelantai lagi "dokter ...sakit tau "ringis dinda . Dimas membantu dinda untuk berdiri kembali "saya heran dengan kamu dimana mana selalu ada "heran dimas "mungkin jodoh "lirih dinda . "Apa ?" Tanya dimas "enggak jadi. . .hehehe".

mereka akhirnya belanja bersama "seperti pasangan ya romantis belanja seperti ini "oceh dinda ,hanya tatapan tajam yang dimas lakukan."becanda doang natapnya gak usah gitu juga kali " .dimas kembali mendorong troli melanjutkan belanja.

Setelah selesai belanja dimas mengantar dinda pulang kerumah ,tiba disana dimas bertemu dengan ibu dinda "sore tante "sapa dimas berjabat tangan dengan ibu dinda "sore ,enggak usah panggil tante panggil saja ibu " dimas tersenyum mengangguk ,dinda terlihat senang karena ibunya akrab dengan pria yang ia sukai."saya pamit dulu tan ehh bu "pamit dimas "iya hati hati dijalan "jawab ibu dinda. Dimas pergi meninggalkan rumah dinda.

"Kenapa kamu din senyam senyum gak jelas " ucap ibu dinda "enggak cuma senang aja "dinda berjalan masuk meninggal ibunya ."anak itu "batin ibu dinda.

||

Senyam senyum gak jelas menghadap kearah komputer didepannya ia menulis sebuah kalimat tentang pertemuan seseorang di laman blog miliknya,terus sambil memikirkan dimas ia meneruskan kalimat demi kalimat sampai ia merasa ngantuk dan mematikan kompeter,berbalik menuju tempat tidur .

"Senang banget hari ini ,semoga seperti tadi lagi "ucap dinda kembali memejamkan matanya.

||

Seneng banget nih gue bisa update chapter ini .
Udah lama gak update
guys jangan lupa untuk votementnya.
BYE😊

||

i love you dokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang