Chapter 4

193 11 0
                                    

Langkah kaki dinda semakin cepat samapai sampai dinda menabarak tiang listrik di depannya karena terlalu terburu buru hingga tidak memperhatiakan jalan "aduhh ini siapa sih naruh tiang dijalan ,kan jadi sakit " ucap dinda sambil memegangi jidat ,seorang anak kecil disampingnya tertawa hingga dinda bingung "kenapa kamu dek" dinda bingung dengan tingkah anak kecil itu "dasar aneh ,masak tiang listrik disalahin ya gak bakal kelar urusannya " anak itu terus mengejek dinda hingga ia kesal dan meninggalkannya pergi. "Anak kecil sekarang emang keterlaluan sama yang udah tua! Ehh kok aku tua, ihh akukan masih muda? " setiba di sekolah dinda segera masuk kedalam kelas ,disana sudah terdapat dokter dimas , dinda langsung nyelonong masuk tanpa permisi, sebelum dinda duduk dokter dimas menegurnya "eghmmm dinda sini "ucap dimas "aduhh dinda kena deh lo! Iya dok, tadi itu di.. "Belum sempat dinda menjelaskan dimas segera menyuruhnya kedepan.

"Uhmm maaf dr. dimas sebenarnya tadi ada sedikit masalah jadi saya telat sampai disini, maafkan saya dr. Dimas "dinda terus saja memelas agar bebas dari hukuman "saya tau itu,tapi kamu sudah terlanjur telat jadi kamu harus dihukum"tegas dokter dimas. "Memangnya dr. Dimas gak kasihan sama saya kan kemarin saya sudah menolong dokter, ya maafin ya " pinta dinda lirih , tapi dimas tetap menghukumnya dengan menuliskan semua materi yang di sampaikan dimas. Dinda terus saja mengeluh "aduh tanganku rasanya benar benar akan patah kali ini"keluh dinda yang lansung di jawab sama teman sekelasnya "biasa aja kali din kan kamu baru aja nulis belum juga dapat satu kalimat"semua murid tertawa keras mendengar ejekan itu, "sudah jangan berinsik kalian menulis saja jangan bergurau saja "gertak dr. Dimas alhasil semua diam namun itu hanya sebentar.

Bel istirahat yang ditunggu dinda akhirnya selesai, dimana dinda menghembuskan napas dengan lega, "oke ,anak anak bukunya sekarang dikumpulkan "ucap dr. Dimas yang langsung membuat kaget dinda "terus gimana dok ,sayakan menulis didepan gimana caranya saya ngumpulinnya" Kamu tulis sekarang, nanti sebelum pulang kumpulkan ke saya " ucap dr. Dimas kemudian meninggalkkan dengan akhir ucapan salam kemudian langsung dijawab semua murid. Semua teman dinda termasuk santi juga sudah pergi meninggalkannya sendiri didalam kelas yang sepi ,dinda terus saja mengeluh tiba tiba sebotol minuman membuatnya mendongakkan kepala keatas. "Santi kirain siapa, makasih minumnya kamu tau aja kalau aku lagi haus"dinda mengucapkan terimakasih ke santi "etttss jangan senang dulu ,mana uangnya gak gratis tau din "santi menagih uang untuk sebotol minuman itu "ihh elo san kirain ini gratis ,emang ya kamu gak penah perhatian sama teman yang lagi kesusahan" keluh dinda sambil menyodorkan beberapa uang ke santi.

Pelajaran terakhir mulai dinda masih sibuk sendiri dengan tugas dari dr. Dimas kemudian seorang guru masuk dan memulai mepel yang di ajarkan. Guru itu terus memandangi dinda yang tengah sibuk sendiri, kemudian guru itu menghampiri dinda "kamu mengerjakan apa ,kamu tau ini sudah ganti mapel jadi perhatikan penjelasan saya"guru itu menasehati dinda ."maaf pak tadi waktu pelajaran dr. Dimas saya disuruh menulis didepan terus bukunya harus dikumpulka jadi saya harus menyelesaikan sebelum pulang sekolah "jelas dinda "sudah biarkan saja dulu sekarang kamu perhatikan pelajaran saya "kemudian guru itu kembali melanjutkan materinya.

"Kamu sih din, telat mulu kan jadi ribet urusannya "omel santi "terus aku harus gimana san "dinda mengeluh, santi hanya mengangkat kedua bahu tanda tak tau harus bagaimana. Pelajaran telah selesai dan semua murid bisa pulang sekarang juga dinda tak seperti biasanya ketika pulang ia langsung gembira tapi kali ini dinda begitu murung. "Din aku balik duluan ya, ini udah dijemput "pamit santi "jadi sendirian ni aku! Yaudah deh ati ati dijalan"jawab dinda sembil melambaikan tangan kanannya ke santi.

Keringat dinda terus mengalir ia sangat lelah dengan tugas dari dr. Dimas, terdengar langkah kaki yang menuju kelas itu "kenapa san kok kamu balik lagi"
Ucap dinda ketika seseorang itu masuk, tapi tak ada suhutan dari seseorang itu kemudian dinda memutuskan untuk melihatnya "kamu...? "Dinda tercengang ketika ia tau siapa yang sebenarnya datang kekelas saat itu. "Gimana sudah selesai tugas dari saya "ucap dr. Dimas berjalan mendekat ke bangku dinda dengan kedua tangannya diatas meja. "Bagaimana bisa langsung selesai dok, tadi itu saya kena marah sama guru karena mengerjakan tugas ini "keluh dinda.

Huhh. 😌 Akhirnya selesai juga, sorry kalau ceritanya makin GAJE, emang susah kalau lama gak buat lajutannya. 😊 but author senang karena kali ini author bisa nyelesain chapternya lebih cepat dari sebelumnya.

Thank you ,next time, see you again.

#VOTMENNYA OK. 👌

i love you dokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang