Rose's Birthday

280 21 0
                                    

February, 14th 2013

Rose mulai membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang memaksa masuk kematanya. Hingga akhirnya ia melihat sepasang suami istri melihatnya dengan penuh kasih sayang. Ya, itu orangtua Rose.

“Dad? You’re here?!” Tanya Rose memastikan, sekaligus bertanya ada apa ia berada disini. “Honey, I miss you so much.” Kata papanya Rose sambil memeluk putrinya itu. Rose pun membalas pelukan yang sangat dirindukannya ini. “Baiklah, begini Rose. Papa datang kesini untuk membicarakan masalah keluarga kita ini” jelas papanya Rose tegas. Sedangkan Rose dan Mamanya diam, ingin mendengar baik-baik penjelasan lelaki satu ini. “Jadi begini, Rose. Sebenarnya wanita yang bersama papa itu bukanlah simpanan, kekasih atau apapu n itu. Dia bukan siapa siapa Papa. Dia dulu manager di perusahaan papa, tapi suaminya meminta ia untuk berhenti bekerja karena urusan rumah tangganya. Tapi, tak lama setelah dia berhenti. Suaminya itu selalu mabuk mabukkan, berjudi, menghamburkan uang. Sedangkan ia dan suaminya itu tidak punya penghasilan lagi, akhirnya iapun menjadi sasaran kekerasan suaminya itu. Papa mengetahuinya saat bertemu dengan dia di restoran malam itu, papa pun membantunya. Papa tidak pulang kerumah karena sehabis kerja papa mengunjungi apartemen yang papa sewa untuknya, berjaga agar suaminya yang gila itu tidak mengganggu ia dan anaknya. Lalu, malam itu papa pulang kerumah bermaksud untuk menjelaskan yang terjadi, tapi sayangnya mama sudah tidak mau mendengar penjelasan papa lagi.” Jelas papa Rose dengan rinci. Tentu, Rose merasa lega dengan penjelasan yang diberikan papanya. Ia juga baru teringat, beberapa waktu yang lalu ia melihat papanya berjalan dengan seorang wanita,- hingga akhirnya pingsan- ternyata itu wanita yang dibantu papanya.

“Maka dari itu, Rose. Mama sudah membatalkan perceraian dengan papamu. Dan papa tidak mengurusi wanita itu lagi karena ia kembali bekerja di perusahaan papa” ujar mamanya sambil tersenyum. Rose langsung memasang senyum yang lebar, akhirnya keluarga bahagianya kembali utuh. Tapi, ia bertanya dalam hati. Apakah ia masih bisa melihat keadaan bahagia seperti ini lagi?

 

“Happy birthday Rosalie, happy birthday Rosalie, happy birthday dear Rosalie. Happy birthday to you” tiba-tiba terdengar nyanyian ulang tahun dari luar ruangan Rose dirawat. Saat pintu terbuka, terlihat lah segerombolan sahabat Rose datang sambil membawa kue yang besar untuknya. “HAPPY BIRTHDAY ROSE!! OH MY GOD, FORGIVE ME BABE” teriak Eleanor dan Danielle sambil menangis dan langsung menhambur kepelukan Rose. Mereka bertiga sama-sama menangis, dan meminta maaf. “Ya, forgive me too guys. I’m so selfish. I supposed to not doing that to you guys. I’m sorry..” ucap Rose pelan sambil menangis. Ternyata ia masih bisa berbicara pada sahabatnya, berpelukan seperti yang dulu mereka sering lakukan. Setelah pelukan itu berakhir, Perrie pun datang dan langsung memeluk Rose erat. “Baby, I’m really sorry for what I’ve done. Please forgive me, Rose..” Perrie pun tak kuasa menahan tangis, ia mengucapkan maaf berkali-kali pada Rose sambil menangis, Rose makin menangis, merasa bersalah karena Perrie merasa bahwa ia yang bersalah disini. Padahal, semua ini berawal dari Rose sendiri. “Aku yang bersalah Perrie, kau tidak salah sama sekali. Aku yang harusnya meminta maaf pada dirimu.” Balas Rose.

Setelah melepas pelukan itupun, para the boys mulai memeluk Rose secara beramai-ramai, memang mereka dan Rose tidak selalu berbicara tiap saat, tetapi mereka adalah sahabat baik. Mereka mulai bercanda, mengocehi Niall karena dia ketahuan menculik kue ulangtahunnya Rose, Rose tertawa bahagia. Merekam baik-baik kejadian ini diotaknya, karena ia tidak tahu kapan ini akan terulang kembali.

Last Present * z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang