rêver 9

43 3 1
                                    

Ada banyak hal yang masih menjadi misteri mengenai mimpi, termasuk mengenai mimpi di pagi hari. Ada yang bilang mimpi di pagi hari hanya hasutan dan bisikan setan, ada yang bilang bahwa itu ada tanda dari sang pencipta yang paling nyata.

Dititik inilah, aku benar-benar memasrahkan semua takdir kepada Tuhan, sekaligus mengutuk kemampuanku. Tapi seperti yang aku ucapkan tadi, kalau Ian diambil, tolong aku juga sekalian.

Gedoran kencang pintu berhasil membuatku menciut, kami semua membeku, tegang dan menjadi waspada. Apalagi gedoran itu makin lama makin kencang tanda tak sabaran disusul saut-sautan suara ibu-ibu yang berteriak seperti demo untuk dibukakan pintu.

Kami bertiga langsung saling bertukar pandang. Raut wajah Jo yang tadi tegang mendadak rileks dan menahan tawa, sedangkan Ian masih tegang dan terlihat sedikit bungungvmenerka siapa yang diluar sana. Lalu aku akhirnya dapat menghembuskan nafas yang dari tadi tertahan.

"Mas Ian, Mas Jo!!, buka pintunya. Kami dari Pengurus RT! Buka mas, atau akan saya dobrak" teriak orang dibalik pintu.

Tanpa babibu, Ian maju mutar kunci ke kanan, namun disaat bersamaan orang diluar menerobos masuk dan berhasil menghantap ian sampai Pingsan.

**************************

Ian Sedang mengompres kepalanya dengan es ketika aku sudah selesai memasak, hari ini mbok Darmi izin tidak masuk karena anaknya sedang sakit. Tapi aku curiga bahwa mbok Darmi sudah mendengar penggerebegkan pagi ini, dan dia terlalu malu untuk datang ke lokasi penuh dosa ini. Mengngat kejadian pagi tadi, Akupun benar-benar dibuat malu, apalagi mengingat-ingat pengurus RT juga sudah mewanti-wanti aku dan bela untuk keluar dari rumah ini dengan tuduhan zinah dan mencemari lingkungan, anjir!!!. Dari dulu aku menginap dan tidak pernah di komplain, lalu kenapa harus sekarang sih!!!. Masa yang terdiri dari Pak RT dan ibu-ibu kompleks makin mendesak dan membara saat bela muncul dengan Tank top dan celana pendek yang membuat lemak bergelambir ibu-ibu itu berteriak iri dan malu.

Jo yang biasanya menggerebek orang dan sekrang di grebek masih syok depan warga yang berkumpul. Beruntung mbak Mae dan Mas Beni muncul menerobos grombolan ibu-ibu dan menenangkan masa. Dengan penjelasan penuh wibawa warga mengeti bahwa aku dan bela adalah korban yang sedang dalam perlinudngan polisi. Hah, yang benar saja, mau aku koreksi tapi hal ini yang menyelamatkan liburanku sekarang.

Ketika warga bubar, kami sekali lagi dikejutkan dengan tawa Jo yang dari tadi diam saja karena syok. Mungkin gilanya kambuh.

"anjir, baru sekarang aku mengerti kenapa rata-rata orang yang aku tangkap semua diam membisu" ujar Jo dan dilanjutkan dengan gelengan kepala dan tawa miris.

"Ngerti gitu, aku sikat juga nih si fara" lirih Jo.

Deg...
Aku terkejut mendengarnya.
Gemuruh debaran jantungku membuat ku gugup dan pusing. Suara jo mungkin tak terdengar oleh Ian yang duduk di seberang jauh, namun masih tertangkap jelas ditelingaku. Aku hanya bisa menatap Jo penuh dengan kabut kebingungan. Tatapan bertanya mengenai maksud di balik perkataan Jo, apakah mungkin hanya sebuah candaan kosong? Tapi kenapa rasanya penih rasa frustasi dan ketidakberdayaan?

Jo yang menyadari tatapanku menatapku balik, matanya balas menatap mataku intens, seolah ada perasaan tertahan yang membuatnya berapi-api ditelan begitu banyak emosi.

"Fara, sepertinya aku harus lanjut istirahat di kamar deh." Celetuk Ian, yang berhasil mengembalikan dan mengusir kabit emosi yang terjadi antara aku dan Jo.

Tanpa menunggu jawabnku, Ian berjalan ke Kamarnya dengan lunglai dan tangan masih memegang kompres di kepalanya. Khawatir dengan keadaan Ian, aku pun segera menyusul.

Ian sudah berbaring saat aku masuk ke kamarnya, dengan lembut dia memintaku untuk jangan khawatir.

"Hei, aku tak akan mati cuma karena digrebek warga" kata Ian dengan ringisannya, antara kesakitan karena benjol di dahinya atau entah untuk menenangkanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

rêverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang