Hari demi hari dimulai dari kisah seorang kehidupan gadis kecil yang tinggal disebuah rumah petak yang sederhana. Ia tinggal bersama keluarganya. Gadis kecil ini sangatlah lucu, imut nan cantik, mempunyai kulit putih dan bersih. Banyak para tetangga yang heran mengapa ia begitu cantik nan putih bagaikan kertas. Gadis kecil ini selalu menjadi pusat perhatian semua orang, baik dari saudaranya, tetangganya, hingga orang sekitar yang melihat gadis kecil ini.
.
.
Pada saat itu keluarga tersebut baru membangun kehidupannya. Hingga ayah dan ibunya benar-benar memulainya dari awal. Kami tinggal di kota yang besar bernama Jakarta. Banyak gedung-gedung besar disana, terdapat taman yang indah, pasar yang ramai akan penjual dan pembelinya, rumah yang megah, tapi tidak bagi gadis kecil ini ia hidup begitu pas pas an. Orang tuanya pun tidak sanggup untuk membeli minyak, ataupun garam.
.
.
Banyak cerita yang mengawali kehidupan gadis kecil ini bersama keluarganya, gaji orang tuanya pada saat itu hanya mendapatkan Rp. 80.000,-. Keluarga kecil ini begitu hidup dengan sederhana. Untuk membeli baju anaknya pun orang tuanya tak bisa. Hingga akhirnya sang ayah hanya bisa menjait baju untuk gadis kecilnya. Hasil jaitan ayah nya begitu indah sangat detail, dan rapi jaitannya, ditambahkan tiap bajunya selalu ada pasangannya, ada topi yang indah, sepatu yang lucu dari sebuah bahan yang sangat cocok untuk gadis kecilnya, dan sarung tangan bayi yang begitu mungilnya.
.
.
Tidak lama kemudian, keluarga ini pun mulai bepindah tempat tinggal memutuskan untuk tinggal disebuah kota yang terkenal dengan sebutan kota hujan. Ya.. kota ini bernama kota Bogor. Suasana disana begitu asri, seorang gadis kecil ini pada saat itu telah berusia 3 tahun. Oh iya sebelumnya perkenalkan gadis kecil yang ada dalam cerita ini biasa di panggil dengan sebutan Sasha. Sasha Al-Khumairah itulah nama panjangnya, begitu indah namanya. Memilih tinggal di kota Bogor merupakan sebuah pilihan untuk menentukan nasib keluarga Sasha. Ia menempati kontrakan yang lebih baik dari sebelum ia tinggal di Jakarta. Di dekat kontrakannya banyak rumah-rumah yang lainnya, terdapat tetangga yang ramah di sampingnya. Sasha merupakan gadis yang paling muda diantara anak-anak lain yang ada di dekat rumahnya.
.
.
Masa-masa umur 3 tahun ini, sasha hidup dengan banyak cerita. Ketika itu memang gadis kecil ini sangat susah untuk makan, namun gadis kecil ini sering bermain. Pada suatu hari, sasha seorang gadis kecil yang hanya tau bermain, ia kerap sekali dimarahi ibunya. Entah apa yang sasha pikirkan. Ia pikir ibu nya bukan ibu kandungnya. Tidak heran mental seorang gadis kecil ini begitu tangguh, sesekali ibunya memarahinya dengan merendam anaknya di bak kamar mandi, sesekali ibunya memukul dan meneriakinya. Sasha gadis kecil ini selalu menangis, menangis, dan menangis. Tak heran, tetangga nya pun menanyakan pada sang ibu. "Mengapa anak ibu menangis ??" dengan sigap ibu menjawab "Tidak apa-apa biasa anak kecil suka rewel". Sewaktu itu pernah ketika gadis kecil Sasha yang sedang dimarahi ibunya, teman Sasha datang ke rumahnya dan dia melihat kejadian tersebut. Teman Sasha ini bernama gilang. Bagi Sasha, Gilang seperti halnya ia mengganggapnya sebagai kakaknya. Gilang terkejut ketika melihat kejadian tersebut. Sang ibu akhirnya menghentikan segera amarahnya.
.
.
Sasha memiliki memori yang sangat baik, hingga tragedi tersebut selalu membayangi ia dalam bunga tidurnya. Oh iya, bagi yang bertanya dimana ayah sasha???? Ya, ayah Sasha sedang bekerja dari pagi hingga malam. Tiap malam Sasha selalu diajarkan untuk belajar giat, sang ibu mengajar anak dengan penuh giat, apabila tidak memahami pelajaran yang telah diajarkan sang ibu akan marah. Hati Sasha selalu menahan tangis, karena Sasha tidak berani menangis depan sang ibunya, karena apabila sasha menangis maka sang ibu akan memarahinya. Namun, tenanglah Sasha kesokan harinya ia akan kembali riang, entah apa yang dipikirkan anak kecil tersebut setelah melewati fase-fase itu ia selalu menampilkan keceriaannya terhadap semua orang.
.
.
Sasha sangat menyayangi orang tuanya, walaupun ibunya sering memarahinya. Sasha selalu bersedih ketika melihat ibunya menangis. Ketika Sasha tidak sengaja melihat ibunya menangis segera Sasha memeluk ibunya. Entah apa yang dipikirkan oleh gadis kecil ini. Adanya ikatan batin antara ibu dan anak memang begitu kuat.
.
.
Semenjak keluarga Sasha memilih hidup untuk tinggal di kota hujan. Kehidupannya lebih baik dari sebelumnya, dimana ayahnya telah mendapatkan gaji yang lebih baik dari sebelumnya. Dan tempat ayahnya bekerja pun tidak jauh dari tempat tinggalnya. Setiap jam 12 siang merupakan jam istirahat, pada jam itu, ayah Sasha akan pulang sejenak untuk memakan masakan yang ada dirumah. Keluarga kecil ini sederhana tapi begitu saling menyayangi satu sama lain.***
"Keluarga merupakan jantung kehidupan. Ibu dan ayah merupakan pelita kehidupan. Kasih sayang keduanya tidak dapat terbalaskan. Tidak semua kebahagian harus di dapatkan dengan materi. Apabila hati dan jiwa yang satu dapat kita beri dengan kasih sayang pada sesama. Kebahagian pun akan ada di depan mata, dan dipelukkan semua orang yang saling menyayangi satu sama lain".
~Indahnya sebuah keluarga ya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebohongan Dibalik Senyumanku
Teen FictionHidupku berasa di sebuah tekanan. Iya aku memang bodoh, anak yang menyusahkan, tidak berpikiran panjang. Silahkan bandingkan aku dengan anak-anak yang lain. Aku tak berhak untuk hidup. Apa harus semua itu diawali dengan sebuah emosional? Ya, aku hid...