Part 01

96 5 0
                                    

Seorang gadis mulai menggeliat,merasa tidak nyaman dengan cahaya yang mengintip dari tirai yang sedikit terbuka. Mata indah berwarna coklat gelap yang lebih terlihat hitam sekelam malam itu mulai mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya terbuka sempurna,menyesuaikan dengan cahaya yang ada disekitarnya.

Padahal baru sekitar satu setengah jam yang lalu mata lentik itu bisa menutup mata untuk mengistirahatkan tubuhnya. Tapi seakan itu waktu yang lebih dari cukup untuk membuat badannya lebih segar dari sebelumnya,ia memaksakan kedua mata indahnya untuk terjaga melihat kejamnya dunia.

Sejak kejadian beberapa tahun yang lalu, tampaknya ia tak bisa tidur dengan tenang dan nyenyak. Jangankan untuk tidur nyenyak,untuk sekedar tidur sebentar saja sangat sulit untuk dilakukan. Hanya obat tidur atau obat penenang yang bisa membantunya untuk terlelap.

Beranjak dari tempat tidur queen sizenya,gadis dengan rambut sepunggung berwarna coklat tua itu melangkah gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selang tigapuluh menit setelahnya,ia telah siap dengan penampilan casualnya jeans,t-shirt dan kemeja yang di lipat sampai siku. Walau sederhana tapi sangat memukau.

Segera ia keluar dari apertemen sederhana yang disewakan oleh orang tua angkatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segera ia keluar dari apertemen sederhana yang disewakan oleh orang tua angkatnya. Walau sempat ditolak,akhirnya dia terima juga meski dengan ancaman menerima bantuan keuangan dan apertemen itu atau tidak keluar dari mansion sama sekali. Jadi ia lebih memilih merima daripada selalu bergantung hidup degan keluarga angkatnya.

Sebenarnya bisa saja ia hidup mewah dengan tinggal di mansion keluarga angkatnya,tapi kekeras kepalaannya yang ingin mandiri dan tidak lebih merepotkan lagi itu membuatnya terdampar diapertemen sederhana yang lebih dari tiga bulan yang lalu mulai ditempatinya.

Tidak hanya itu,semua biaya hidupnya berasal dari gaji sebagai translator dan fotografer. Sedang kiriman tiap minggu yang tidak pernah absen dikirim kerekeningnya tidak pernah ia gunakan. Suatu saat ia berniat untuk mengembalikannya entah bagaimana caranya.

Sudah cukup ia dilimpahi kasih dari keluarga angkatnya,ia tidak mau lebih bergantung lagi kepada mereka. Karena kalau sudah terlena dengan apa yang sekarang didapatnya,suatu hari akan ada kekecewaan yang menantinya. Kekecewaan yang lebih menakutkan daripada apa yang sekarang diterimanya.

Keyakinannya adalah orang yang punya hubungan darah saja tega untuk menyakiti,bagaimana dengan yang tidak memiliki hubungan darah. Pasti suatu saat akan ada saatnya kekecewaan itu menggapainya. Dan ia harus mengantisipasi dari sekarang agar masih ada paling tidak kepingan terakhir yang masih tersisa dari hatinya. Karena kalau sampai kepingan terakhir itu ikut hancur maka hanya kematian yang akan menunggunya.

***

Setelah memasuki gerbang sebuah universitas swasta ternama dikotanya, ia disuguhkan dengan pemandangan yang beda dari hari biasanya.

Hari ini banyak mahasiswa yang berbondong-bondong mengerumuni area parkir kampus. Entah apa ada yang menarik perhatian sehingga mereka bagaikan sekawanan semut yang sedang mengerumuni gula.

Tak menghiraukan hiruk pikuk yang sedang terjadi gadis yang bernama Carabella Harmene atau yang sering disebut Bella itu lebih memilih melenggang menuju kekelasnya.

Sebelum benar- benar meninggalkan area parkir ia sempat melirik pada objek penyebab kegaduhan pagi hari ini. Tampak seorang mahasiswa yang akan turun dari sebuah mobil sport keluaran terbaru. Cowok yang mampu menghipnotis kaum hawa hanya dengan memandangnya.

Bagaimana tidak ia memiliki wajah bak dewa yunani dengan rahang kokoh,alis tebal,mata yang tajam tapi indah,bibir tipis yang menggoda dan badan proporsional hasil dari latihan gym. Perpaduan yang sempurna untuk melelehkan hati kaum hawa.

Tapi tidak untuk seorang Bella, baginya cowok itu adalah salah satu dari sekian banyak orang yang harus dijauhinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi tidak untuk seorang Bella, baginya cowok itu adalah salah satu dari sekian banyak orang yang harus dijauhinya. Karena ia sudah membangun benteng yang kokoh dalam dirinya agar tak seorangpun yang bisa masuk dan menghancurkannya. Tidak lagi setelah apa yang pernah dialaminya.

Can A Happy Ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang