Part 04

43 2 1
                                    

"BELLA...!!"teriak Varo ,membuat dia dan si empunya nama menjadi pusat perhatian banyak orang. Sedang Bella dengan tenangnya malah melengos masuk kedalam kelas tanpa mau repot-repot menunggu sipengganggu hidupnya yang tengah memanggil-manggil dirinya sedari tadi.

"Aish,dari tadi dipanggil juga gak nyaut-nyaut. Bukannya udah bilang mau nurutin permintaanku ya,kok tetap aja cuek sama aku."dengus Varo karena merasa diacuhkan untuk yang kesekian kalinya.

Sumpah demi apapun ini bukan gaya Varo banget,karena ia sampai mempermalukan dirinya sendiri dengan teriak-teriak gak jelas hanya untuk seorang Bella. Padahal biasanya ia selalu stay cool,tapi didekat Bella semua image yang melekat pada Varo seolah tak berarti.

"Apa maumu?"jawab Bella acuh tak acuh. Alih-alih memperhatikan Varo, Bella malah mulai sibuk dengan buku tebal yang menurutnya lebih menarik dibandingkan dengan cowok yang kini tengah menahan kekesalannya itu.

Menghembuskan nafas panjang Varo mencoba menahan amarah akibat perlakuan seorang gadis misterius yang sayangnya begitu menarik perhatian untuk segera ditaklukkan oleh si cassanova kampus.

"Aku mau weekend besok kita kencan, dan tidak ada PENOLAKAN" dengan menekankan kata penolakan Varo dengan gaya bossynya hanya membuat jengah Bella. Seolah itu adalah perintah atasan kepada bawahan yang tidak boleh dibantah atau kau akan terkena masalah.

"Hmm,"masih menampilkan wajah tanpa ekspresinya, Bella hanya bergumam untuk menjawab perkataan Varo. Meski hanya dengan gumaman tapi telinga Varo cukup peka untuk mendengarkan jawaban Bella dan hal itu sontak membuat sudut bibir pria pujaan hati banyak wanita itu tertarik keatas menampilkan seringaian kemenangan. Seolah kekesalan yang barusan dirasakannya menguap entah kemana. Dalam hati Varo begitu ingin membuktikan bahwa pesonanya begitu kuat bahkan terhadap Bella sekalipun.

***

Weekend yang ditunggu-tunggu Varo akhirnya tiba, sudah dari sejam yang lalu Varo sibuk membongkar isi lemarinya hanya untuk menemukan baju yang cocok untuk dipakainya kencan dengan Bella. Dan pada akhirnya ia memutuskan pilihan pertamanya tadi t shirt abu-abu dan jaket hitam.

"Huh, ujung-ujungnya pake ni baju.  Tau gitu kenapa ni lemari musti dibongkar segala."gerutu Varo begitu keluar dari kamar,meninggalkannya dalam keadaan yang sudah hampir mirip kapal pecah.

Sambil mendengarkan musik bertempo up-beat, Varo menyetir dengan santainya. Pikirannya sudah dipenuhi dengan seribu rencana untuk memikat hati gadisnya. Ya, belum apa-apa saja Varo sudah mengklaim Bella sebagai gadisnya.

Setibanya diapartemen Bella, Varo dibuat terkejut dengan gaya berpakaian Bella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya diapartemen Bella, Varo dibuat terkejut dengan gaya berpakaian Bella. Disaat para gadis yang biasanya heboh ketika akan diajak berkencan terutama dengan cowok pujaan kaum hawa seperti Varo, Bella tampak biasa saja bahkan terkesan tak berminat sama sekali untuk pergi. Terbukti jika gadis lain suka memakai dress dan make up untuk menunjang penampilannya, Bella malah memilih jeans sobek-sobek dan t shirt serta jaket kulit untuk acara kencannya.

Can A Happy Ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang