Part 02

58 4 0
                                    

Langkah kaki Bella terhenti saat dirasanya ada yang memperhatikannya. Saat dia menoleh kebelakang atau sekelilingnya tampak tidak ada yang mencurigakan.

Mungkin hanya perasaanku saja batin Bella menenangkan dirinya sendiri.
Karena moodnya kurang bagus,Bella memutuskan untuk mencari angin dulu dirooftops yang satu bangunan dengan kelas yang nanti akan diikutinya.

Rooftops itu adalah tempat Bella untuk menyendiri. Selain keadaan yang sepi dan menenangkan,jarang ada mahasiswa yang ke tempat itu.

Segera ia mendudukkan diri diatas rumput yang ada diatap itu. Menumpukan tangannya diantara lututnya yang ditekuk. Pandangannya kosong kedepan,entah apa yang dipikirkannya.

Mungkin ia sedang memikirkan nasibnya yang kurang seberuntung orang lain. Ia merasa hanya sendirian didunia ini,tidak ada yang bisa memahami dan menemani hari-harinya. Kesepian dan deritalah yang selalu setia mendampingi kehidupannya.

"Ternyata ada orang disini,kukira yang kulihat tadi adalah hantu." suara maskulin seorang pria mau tidak mau membuyarkan lamunan Bella. Namun ia tak memperdulikannya,seolah tidak ada orang yang berbicara padanya dan hanya menganggap angin lalu saja. Pandangannya tetap kedepan seolah dihadapannya memang ada sesuatu yang lebih menarik.

Merasa diabaikan si pria malah berjalan mendekat dan ikut mendudukkan diri disamping Bella,mencoba melihat hal menarik apa yang dilihat gadis itu sehingga tidak menggubris ucapannya.

Disaat semua gadis berlomba-lomba untuk bisa menyapa,bicara atau bahkan mendekatinya,gadis disampingnya ini malah bersikap cuek dan dingin padanya.

"Apa ada sesuatu yang menarik untuk dilihat,sehingga kamu mengabaikanku?" lagi-lagi si pria harus menelan pil pahit,karena pertanyaaannya selalu saja tidak ditanggapi.

Akhirnya si pria mengikuti arah pandang gadis itu,untuk menghilangkan rasa penasarannya.

Sejauh matanya memandang kedepan,tidak ada sesuatu yang bisa dibilang menarik perhatiannya. Dengan menautkan kedua alis,si pria menengokkan kepalanya kesamping menghadap gadis itu.

Dilihatnya dengan seksama wajah gadis itu dari samping. Wajah yang sangat cantik,dengan mata yang sendu,hidung mancung,bibir tipis yang merekah,kulit putih bersih. Untuk sesaat pria yang tak lain adalah Varo terpana pada pandangan pertama dengan gadis yang ada disampingnya ini.

Semilir angin berhembus menerpa dua sejoli yang tengah duduk beralaskan rerumputan hijau yang ada dirooftops itu. Membuat rambut Bella beterbangan,dan hal itu tak luput dari penglihatan Varo. Pria itu semakin terhipnotis dengan apa yang barusan disaksikannya.

Saat tangan Varo terulur hendak mengambil beberapa helai rambut yang menutupi wajah Bella,tiba-tiba saja Bella berdiri dan melangkah meninggalkan rooftops beserta Varo yang masih mematung ditempatnya duduk tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat tangan Varo terulur hendak mengambil beberapa helai rambut yang menutupi wajah Bella,tiba-tiba saja Bella berdiri dan melangkah meninggalkan rooftops beserta Varo yang masih mematung ditempatnya duduk tadi.

Can A Happy Ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang