Day 4 - Absonan

5 2 0
                                    

Impianku untuk bisa makan siang dengan tenang ternyata begitu absonan dengan kenyataan.

Berkali-kali aku menahan malu setiap Eno dan Dicky kembali membahas cerita itu.

Teman macam apa mereka, bahagia diatas penderitaan temannya?

Mungkin itu lah alasan kenapa aku lebih suka berteman dengan tumpukan novel. Maksudku, lihat lah. Tokoh-tokoh dalam novel itu benar-benar idaman. Aku jadi bingung sendiri kenapa di dunia nyata tidak ada manusia macam tokoh fiksi yang suka kubaca. Seperti salah satunya mungkin cowok ganteng yang baik hati dan jatuh cinta dengan cewek kutu buku?

Oh, aku terlalu banyak berkhayal.

Aku menggeleng tegas, berusaha membuang khayalan itu jauh-jauh dan melangkah memasuki perpustakaan. Dari pada aku harus mendengar ejekan Eno dan Dicky yang bisa membuatku naik darah, di sini akan lebih baik. Semoga saja sekolah mempunyai koleksi buku baru yang menarik.

31 Days Writing ChallegeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang