Chapter 4

1.8K 246 79
                                    

AUTHOR POV

Seokmin tengah dirundung kebosanan. Kini ia tengah berada di salah satu ballroom hotel untuk melakukan rapat dengan investor. Pertama kali dalam hidupnya Seokmin merasa bosan dan ingin pergi dari ruang rapat. Sesekali ia akan memeriksa ponselnya dan melihat adakah yang menghubunginya. Dan lagi-lagi Seokmin harus menelan pahitnya kecewa karena tak ada yang menghubunginya sejauh ini.

Seokmin bahkan tak berkonsentrasi dengan jalannya rapat. Pikirannya hanya tertuju pada satu orang. Orang yang sudah beberapa hari ini tak bisa ia temui. Seokmin tak mampu lagi membohongi hatinya bahwa ia sangat merindukan sosok pria manis itu.

"...saya akhiri presentasi untuk kesempatan kali ini. Semoga Presdir berkenan, terima kasih."

Seokmin mengalihkan sedikit pandangannya ke podium untuk menjawab salam dari salah seorang pegawainya yang baru saja mengakhiri presentasinya. Namun setelah itu dia terdiam dan kembali berkutat dengan lamumannya.

Seungkwan mengerutkan alisnya melihat pimpinannya itu seperti kehilangan konsentrasinya. Beberapa peserta rapat saling pandang satu sama lain dan merasakan hal yang aneh dari Presdirnya. Seharusnya sebagai pimpinan rapat ia akan memberikan pendapatnya tentang presentasi yang baru saja disampaikan oleh salah seorang pegawainya.

"Ehm, Presdir Lee." Panggil Seungkwan lirih.

"Ya?" Jawab Seokmin tidak fokus.

Seungkwan hanya mengarahkan alisnya pada layar LCD di depan yang masih menampilkan bagan yang berisi prospek proyek pembangunan pabriknya di Hongkong.

"Apa?" Tanyanya lirih.

Seungkwan mendesah pelan melihat Seokmin yang berubah menjadi bodoh disaat yang tidak tepat.

"Anda harus memberi tanggapan atas presentasi tadi, Presdir." Seungkwan mengatakan itu dengan pelan namun penuh penekanan.

Butuh beberapa detik untuknya bisa sadar dan menyadari dirinya masih berada di ruang rapat. Dan semua orang sedang menunggu keputusan darinya. Jujur saja, bahkan tak ada satupun materi rapat yang singgah di kepalanya. Karena otaknya kini hanya dipenuhi satu hal, Kwon Soonyoung.

"Ah presentasi yang bagus, terima kasih untuk..." Seokmin juga membutuhkan beberapa detik untuk bisa mengingat siapa yang beberapa menit lalu baru saja presentasi di hadapannya.

"...Manajer Ahn. Terima kasih."

Tentu saja ini sangat memalukan mengingat Seokmin adalah orang yang dikenal begitu fokus. Dan sekarang ia benar-benar kehilangan arah hanya karena merindukan sosok seorang Kwon Soonyoung. Namun ia tak boleh kehilangan wibawanya di hadapan belasan bawahannya kini.

"Maafkan aku jika aku kurang begitu fokus pada rapat ini. Aku merasa sangat lelah akhir-akhir ini. Staminaku juga tidak begitu bagus. Mungkin efek dari kecelakaan itu belumlah sepenuhnya hilang." Kilahnya.

"Apa Presdir baik-baik saja?" Tanya salah seorang peserta rapat.

"Ya, aku baik-baik saja."

"Tolong jangan paksakan untuk bekerja jika Presdir sedang sakit."

"Tak apa." Seokmin tersenyum ramah.

"Sekretaris Boo, kau sudah mencatat semua hasil presentasi bukan?"

"Sudah, Presdir."

"Baiklah, dan tolong berikan aku salinan berkas presentasi hari ini. Aku akan memeriksanya kembali saat aku sampai di rumah." Lanjutnya.

"Baik, Presdir."

"Kalau begitu rapat hari ini selesai. Aku akan memberikan hasil akhirnya setelah aku selesai memeriksa ulang berkasnya. Terima kasih sudah bekerja keras hari ini." Seokmin berdiri dari tempatnya dan sedikit membungkukkan badannya.

LOVE ME LIKE YOU DO (Seokmin X Soonyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang