Chapter (5)

6.6K 457 28
                                    

   Lexia berlari menuju kelasnya karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi tapi sebelum anak itu sampai di kelasnya Lexia sudah jatuh duluan dengan posisi yang tidak elit.

   Salahkan saja anak itu yang tidak melihat orang yang ada di hadapannya hingga menabrak nya dan mereka berdua terjatuh.

   Lexia masih duduk mencerna kejadian beberapa saat sampai tidak menyadari kalau anak yang dia tabrak sudah mengulurkan tangannya pada Lexia yang menatapnya bingung.

   "Ayo aku bantu berdiri."
  
   Lexia menatap lama sosok yang ada di hadapannya lalu tangannya meraih ukuran tangan dari sosok tersebut.

   "Apa ada yang terluka?"

   Anak itu bertanya kepada Lexia karena dirinya yang diam saja sembari menatap mata orang yang dia tabrak tadi.

   "Tidak, maafkan aku tidak sengaja menabrak mu. eh' maaf kalau lancang  bukannya kamu orang yang kemarin menolong ku?"

   Lexia yang berdiri di hadapan anak tadi mulai membersihkan seragam nya yang kotor. Mata anak itu tidak lepas dari anak di hadapannya, merasa tidak asing saat menatap wajahnya. 

   Anak tersebut mengangguk lalu  tersenyum, tangannya lalu terulur kembali di hadapan Lexia.

   "Iya, kau masih ingat aku rupanya, kenalkan namaku Belfa. Ngomong-ngomong Aku ini Kakak kelas mu di sini."

   "Ah, ka Belfa Terima kasih telah menolongku kemarin dan maaf soal tadi, apa Kakak terluka?"

   Lexia membungkukkan badannya kepada Belfa setelah menyambut uluran tangan dari nya.

  "Aku baik-baik saja, kalau boleh tau kau adik kembar nya Argala bukan? Kebetulan Aku satu kelas dengannya."

  Mereka berdua lalu berbincang sambil berjalan menuju kelas. Kali ini lebih santai karena entah mengapa Lexia merasa begitu dekat dengan Belfa padahal mereka baru bertemu dua kali.

  "Kalau begitu bukannya kita satu tingkat?"

   Lexia bertanya dengan ekspresi wajah terkejut. Tidak menyangka kalau orang di hadapannya itu satu tingkat dengannya.

   "Tidak, aku satu tingkat di atas mu. Memangnya kau tidak tau kalau Argala itu masuk kelas akselerasi maka dari itu ia berada satu tingkat bersamaku. Ku dengar kau Amnesia? Apa keluargamu belum memberitahu soal ini?"

   Belfa memperhatikan wajah terkejut dari anak di hadapannya ketika dia menjelaskan tentang Argala. Anak itu hanya tidak menyangka selama sebulan ini dia tidak mengetahui banyak tentang kembarannya.

   "Mereka belum memberitahu ku,  Kak Belfa kelasku ada di depan aku harus segera masuk sekali lagi Terimakasih Kak Belfa."

   Lexia melambaikan tangan nya kepada Belfa lalu ia pergi meninggalkan Belfa yang masih memperhatikan Lexia hingga anak itu masuk kedalam kelas.

   'kau tidak berubah Xia selalu saja ceria seperti dulu. Biarkan aku menjagamu seperti ini, agar mereka tidak bisa menyakitimu lagi!'

  Belfa berkata dalam hati, dia lalu pergi dari sana setelah memastikan Lexia masuk kelas dengan selamat.

💜

   Lexia memasuki kelasnya dengan berlari kecil pandangan matanya langsung menuju ke arah bangku kedua baris terdepan. Di sana sahabatnya sudah duduk sambil membuka buku pelajarannya.

   Anak itu berjalan perlahan mendekat kepada sahabatnya lalu di tepuk kuat-kuat bahu sahabatnya itu hingga sahabatnya itu terlonjak kaget.

   "Xia kau ingin membuatku Jantungan Ya? kan tidak lucu kalau seorang murid tampan pagi-pagi sudah mati karena serangan jantung di sekolah dan kenapa kau masuk sekolah, Kak Ar bilang kau sakit."

Protective Twin ( VSuga - Taegi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang