Chapter 20 💮

4K 323 54
                                    

   "Kak, apa kau memakai bulu mata palsu?"

"APA!!!!"

Argala berteriak kencang membuat Lexia mundur sambil memegangi dadanya karena terkejut.

Sedangkan dua orang Kakak nya yang lain sibuk menahan tawa melihat ekspresi Adiknya apalagi melihat wajah Argala yang sudah memerah menahan malu, wajah itu makin terlihat cantik dengan bulu mata dan juga bibir yang sedikit merah merona.

Argala memang menghapus riasannya tapi dia lupa untuk mencabut bulu matanya tadi, karena terlalu sibuk menghapus lipstik yang masih saja membekas di bibirnya.

"Hei Kakak Ar, mau kemana?"

Lexia berteriak melihat Argala meninggalkan nya begitu saja menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.

Braaakkk.....

Clovis dan Cavaro yang sejak tadi menahan tawanya tidak bisa lagi menahannya saat Argala memasuki kamarnya dengan membanting pintu cukup keras.

Kedua Kakak beradik tersebut tertawa begitu keras hingga terdengar hingga ke dalam kamar si kembar.

Argala melihat penampilan nya sendiri di depan kaca besar yang terletak memanjang di dinding pojok kamarnya.

"Sumpah yah, kenapa lagi aku bisa lupa ngelepas benda menjijikan ini."

Dia menggeram kesal lalu melepaskan bulu mata palsu itu dan segera membuangnya di tong sampah begitu saja. Lalu beranjak masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya serta memberikan sisa bedak dan lipstik yang masih saja menempel di wajahnya.

"Ingatkan aku untuk memberi pelajaran kepada bocah mesum itu. Jemian habislah kau!" Gumamnya sebelum masuk ke kamar mandi.

💜

 "Aaaaaaa........"

Argala terbangun karena suara teriakan Lexia yang terdengar menggema di kamarnya, tidak biasanya dia terbangun kalau bukan suara kembarannya yang membuatnya terbangun secara mendadak.

Argala bangkit lalu mengarahkan pandangannya kepada kembarannya yang sedang tidur memunggunginya.

Dapat dia lihat kembarannya itu gelisah dalam tidurnya bahkan sesekali berteriak. Memang bukan hal baru kalau Lexia itu suka menggigau di tengah tidurnya namun itu terjadi pasti ada alasannya.

Lexia akan mengigau kalau sedang tertekan, terlalu lelah dan juga kalau sedang sakit. Mengingat ketiga alasan itu membuat Argala merapatkan posisinya dengan Xia, tangannya terulur untuk menyentuh kening adiknya merasakan suhu tubuh Adik kembar nya itu.

"Hangat."

Argala bergumam saat tangannya menyentuh kulit Xia. Tanpa menunggu lama Argala bangkit dan mengambil handuk yang terletak di laci kecil sebelah kasurnya.

Dengan telaten Argala membenarkan posisi adiknya menjadi lebih nyaman dengan berbaring terlentang. Dia juga mengelap keringat yang mulai keluar melalui pori-pori di sekitaran dahi dan juga leher Xia.

Melihat keringat Xia yang berlebih hingga membuat piyama yang di gunakan basah, Argala beranjak untuk mengambil piyama baru dan menggantinya dengan hati-hati takut kalau akan mengganggu tidur Lexia.

Dengan gerakan pelan Lexia sama sekali tidak terganggu dengan kegiatan tersebut. Membuat Argala dengan leluasa mengurusnya.

Lexia merasa lebih nyaman setelah Argala mengganti bajunya, dia pun kembali berbaring dan menghadap ke arah kembarannya.

Argala masih mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum tidur, sambil memperlihatkan dada Lexia yang bergerak dengan teratur dia lalu mengucap syukur kepada Tuhan karena adiknya itu masih baik-baik saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Protective Twin ( VSuga - Taegi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang