"ZEFAN!" teriak Ira nyaring nan melengking, ketika kedua bola matanya itu menangkap sosok cowok yang sedang berdiri disebelah tembok pembatas. Pandangannya lurus ke depan menatap udara kosong. Dan tentunya dengan sebelah tangan yang mengapit sebatang rokok.
Cowok itu mengalihkan pandangannya, menatap orang yang baru saja meneriakan namanya.
Setelah beberapa menit pandangan mereka bertemu, si cowok mengalihkannya lagi seakan tak peduli. Ia kembali menyesap rokoknya dalam-dalam."Zefan! Balik ke kelas lo!" perintah Ira yang tidak ditanggapi sama sekali sehingga Ira berjalan mendekati Zefan
"Zefan! Ish dengerin!"
"Hm."
"Zefan balik ke kelas lo!" perintah Ira sekali lagi, menatap Zefan yang mulutnya terus menghembuskan asap benda berbahaya dan membuat Ira sesekali terbatuk karenanya.
"Apa peduli lo?" jawab Zefan dengan ekspresi datarnya.
"Ya gue peduli lah, gue kan Ketos! Udah buruan buang rokoknya!" Ira berusaha mengambil rokok itu dari tangan Zefan. Setelah rokok itu didapatnya, rokok itu ia jatuhkan lalu di injak-injak sampai padam.
Tiba-tiba, dengan gerakan secepat kilat, Ira menggenggam pergelangan tangan Zefan. Menariknya turun dari rooftop. Zefan yang menyadari genggaman itu hanya diam menerima, tidak ada pemberontakan.
"Bukannya sekarang kelas lo ada pelajaran Bu Julia?"
"Kenapa lo mabal sih? Emang lo kagak takut sama doi?"
"Gue nggak paham lagi deh, kenapa sih lo suka banget ngerokok? Udah dibilangin juga, jangan ngerokok disekolah, kalo ketauan guru gimana? Masih untung gue bukan mulut ember, yang bisa aja ngasih tau masalah ini sama guru."
"Kalo gue ngasih tau Bu Julia tentang ini, mampus lu!"
Begitulah kiranya cerocosan Ira sepanjang perjalanan. Yang hanya dibalas keheningan oleh lelaki dibelakangnya. Ya maklumlah ya, orang si Zefan kan Ice Prince, jadi ya ngomongnya irit. Dia cuma bakalan ngomong kalau hal itu benar-benar penting.
Ira sengaja mengantar Zefan ke kelasnya, untuk memastikan lelaki itu benar-benar masuk kelas dan tidak keluyuran lagi.
Ketika mereka telah sampai di depan kelas, Ira baru tersadar jika selama perjalanan tadi ia memegang lengan cowok itu. Muka Ira memanas, memerah semerah tomat.
"Udah masuk sana!" ucap Ira seraya mengibaskan tangannya, mengusir Zefan masuk. Terus, karena merasa kalau tugasnya udah selesai, Ira berbalik, berniat untuk kembali ke kelasnya.
Kesalah tingkahan benar-benar menguasainya. Yang niatnya Ira mau jalan biasa aja, tanpa sadar Ira malah berlari dengan tangan yang menangkup kedua pipinya, meninggalkan Zefan yang masih berdiri melihat semua kejadian itu.
Dan satu hal yang tidak Ira ketahui. Kesalah tingkahannya berhasil membuat seulas senyum seseorang merekah. Senyuman yang benar-benar jarang diperlihatkan. Senyuman manis namun tipis. Senyuman yang manisnya ngelebihin manis gula biang. Manis banget. Dan satu kata yang digumamkannya saat itu,
'Lucu.'
***
"Aww, sakit Dave, pelan-pelan ih!" ringisan demi ringisan terus terdengar dari dalam UKS sejak tadi. Saat ini, di dalam UKS hanya ada dua orang yang berlawanan jenis, membuat petugas UKS yang baru saja diusir keluar oleh David, mendengarkan dengan perasaan khawatir. Takut terjadi sesuatu diluar nalar yang tidak diinginkan.
"Iya, ini udah paling pelan, astaga."
"Ya, lebih pelan lagi, sakit tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Girl's
Teen FictionKisah persahabatan tentang 4 orang cewek dengan otak.. Gila Gesrek Mesum Goblok Tolol Dan yang jelas Gak Tau Malu! Gimana kalau mereka lagi ngumpul? Dunia hancur kah? Perang dunia ke tiga dimulai? Kita lihat nanti..