'Siapkan diri kalian untuk acara camping nanti!! Wajib untuk seluruh siswa kelas 11 dan OSIS'
Hampir seluruh siswa siswi SMA Neo sibuk membahas pengumuman yang terpampang jelas di mading sekolah. Termasuk mereka. Mereka berenam atau mungkin bertujuh --plus Zaidan, min Ira-- mulai ribut membahasnya. Yang ribut cuma ceweknya sih, sedangkan para cowok cuma mendengarkan mereka.
"Lo mau ikut Ta?" tanya Lily sambil menyenggol lengan Okta."Hah?" jawabnya reflek. "Eh, bukannya dimading katanya wajib ya?" lanjutnya.
"Gue lihat dari tadi lo ngelamun mulu." kata Lea sambil memakan kentang gorengnya. "Ngelamunin apaan sih lu?" tanya gadis dengan rambut dark brown itu.
"Emm.. itu gue.. lagi.. itu.. anu.."
"Kenapa sih? Anu, anu, apaan?" Lily penasaran.
"Itu, tamu bulanan gue lagi datang." ucap Okta sedikit berbisik.
"Ohh, terus masalahnya apa?" tanya Lily yang masih bingung.
"Ya gue bingung, kalo camping nanti, kalo gue mau ganti itunya dimana. Terus nanti buang bekasnya dimana." Okta menghela nafasnya sebentar, "Terus gue takut itu, emm, mitos itu loh, mitos yang serem itu." jelas Okta yang kebingungan.
"Oh, mitos yang bilang kalo lo buang bekas itu kesembarang tempat bakal ada yang ngeituin itu nya?" kata Lea, yang malah membuat teman-teman yang lain tidak mengerti apa yang dimaksud dengan 'itu' dan 'itu'.
"Iya, gimana dong? Atau gue nggak usah ikut camping aja ya?" tanya Okta sambil menggigiti bibir bawahnya dan memainkan jari-jemarinya diatas meja kantin.
"Lah kok gitu sih. Ikut dong! Kalau lo nggak ikut nggak seru tau! Nanti gue bully siapa? Kalo lo lagi datang bulan, itu masalah nanti aja." ucap Lily dengan memasang muka sememelas mungkin.
"Sadis lo Ly, jadiin si Okta bahan bullyan," ucap Lea dengan mata yang kini menatap wajah Lily.
"Lah emang lo kagak?" tanya Lily dengan sebelah alis terangkat.
"Kagak. Kagak salah lagi, buahahaha.." tawa Lea seketika meledak. Namun yang lain malah memandanginya dengan tatapan aneh. Seakan mereka merasa tak ada hal lucu yang bisa ditertawakan.
"Kalian ngomongin apaan sih?" tanya Vano penasaran.
"Kepo lu!" jawab Lily dengan juteknya.
"Gue yang lagi come moon, kok lo yang jutek sih Ly?" kata Okta dengan wajah datar.
"Hah? Come moon?" potong Zaidan. "Come moon apaan sih?" sambungnya, dahinya mengernyit tidak tahu.
"Pasti nilai bahasa inggris lo jelek ya? Masa come moon doang lo kagak tau?" tanya Lily balik yang hanya dibalas gelengan dari Zaidan.
"Au ah, mending gue balik ke kelas. Bhay." ucap Lily yang langsung beranjak dari kursinya dan berniat pergi meninggalkan teman-temannya.
"Lah Ly, kok lo ninggalin gue sih?! Lily tungguin woy!" David berteriak. Lelaki itu ikut beranjak dari kursinya, berlari mengejar gadisnya.
Mereka yang lain, Zefan, Lea, Okta, Zaidan, dan Vano, hanya memandangi kepergian mereka dengan wajah datar. Dan keheningan menghinggapi mereka setelah sepasang pasangan pergi.
Karena tidak suka keadaan seperti ini, Vano berdeham. "Em, Le, lo ikut camping?"
"Ikut lah," balas Lea namun sekarang dengan nada biasa, tidak ada kejutekan yang menyertai. Mungkin moodnya sedang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Girl's
Teen FictionKisah persahabatan tentang 4 orang cewek dengan otak.. Gila Gesrek Mesum Goblok Tolol Dan yang jelas Gak Tau Malu! Gimana kalau mereka lagi ngumpul? Dunia hancur kah? Perang dunia ke tiga dimulai? Kita lihat nanti..