6. Di Hatiku

78 5 0
                                    

Hari ini sekolah tampak ramai, tepatnya  di kelas junho yang saat ini baru saja memasuki kelasnya. Dilihatnya kerumunan murid yang melihat sesuatu. Ia melangkah mendekati kerumunan itu dan menelusup masuk ke dalamnya. Ia menemukan miyeon sedang mempromosikan sebuah makanan yang tampak lezat dan unik. Ada jaehyun di samping miyeon.

"Kalau kalian mau, aku bisa membuat dan membawakannya untuk kalian besok..ini enak kok...harganya juga tidak mahal..." ujar miyeon yang sedang mempromosikan makanannya.

"Dan lee jaehyun yang akan melayani kalian besok...dia yang akan memberikannya pada kalian..." tambah miyeon yang membuat beberapa siswi histeris senang.

"Benarkah makanan itu enak?" Tanya junho tiba-tiba. Miyeon sedikit terkejut dan salah tingkah melihat junho ada di sini.

"Wah...junho juga di sini? Tentu saja makanan ini enak, aku sendiri yang membuatnya..apakah kau ingin mencobanya?" Tanya miyeon antusias.

"Boleh juga, tapi apa ini gtatis?" Tanya junho lagi.

"Tentu saja. Sebagai promosi, aku berikan ini gratis..bagi yang ingin mencoba juga bisa...kebetulan aku membuat 3" ujar miyeon senang.

Miyeonpun memberikan sesuap makanan itu pada junho. Hal itu membuat siswi disitu histeris, miyeon menjadi gugup, sedangkan junho biasa saja, tetap cool. Sementara jaehyun hanya memasang muka datarnya seperti biasa. Ada siswi yang menyukai pasangan ini, dan ada juga yang tidak. Mereka mulai suka karena melihat junho yang pertama kali tersenyum karena miyeon, dan menurut mereka keduanya serasi, sedangkan yang tidak suka karena mereka lebih suka jika junho bisa bersama mereka sendiri tentu saja, dan mereka mengiri akan hal itu. Namun ada juga yang lebih senang melihat junho bersama ahrin karena melihat kejadian seminggu yang lalu, saat ahrin digendong junho ke ruang kesehatan. Tapi sayang karena tidak ada lagi kedekatan antara keduanya setelah itu, sedangkan jika bersama miyeon junho lebih sering terlihat tersenyum dan bersikap ramah, dan mereka sering terlihat sedang berbicara atau sekedar menyapa.

"Ini enak, ternyata kau pandai memasak" komentar junho setelah mencoba makanan itu.

"Terimakasih.." jawab miyeon malu-malu karena dipuji. Jujur semua siswi yang melihat itu juga ingin dipuji seperti itu oleh kang junho. Mereka hanya bisa iri dan kecewa dalam hati.

"Baiklah, jadi kau ingin memesan atau tidak?" Tanya jaehyun yang terlihat sinis namun tetap datar. Junho meliriknya sebentar.

"Boleh, aku akan memesan 2 bungkus" ujar junho kemudian setelah terlihat berpikir. Miyeon masih terpana karena pujian junho tadi sehingga tidak merespon.

"Baiklah, yang lain ada yang ingin memesan?" Tanya jaehyun lagi beralih menatap teman-temannya.

Mereka pun mulai ribut memesan setelah sebelumnya mencoba, miyeon kembali tersadar dan mulai mencatat nama-nama yang memesan dan berapa jumlah pesanan mereka.

Semua keramaian itu tidak berpengaruh bagi ahrin yang baru datang dan langsung duduk di bangkunya seperti biasa. Ia menggunakan kaca mata hitam untuk menutupi bengkak pada matanya karena habis menangis semalaman dan menggunakan jaket karena suhu badannya naik akibat tertidur di lantai semalaman. Ia tidak perduli dengan itu semua, baginya ayahnya lebih menyebalkan dari apapun yang ada di hadapannya sekarang.

 Ia tidak perduli dengan itu semua, baginya ayahnya lebih menyebalkan dari apapun yang ada di hadapannya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When Love Has ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang