11.

49 0 0
                                    

"ayo kita mengumumkannya,... Pertunangan kita, di sekolah" ujar junho serius menatap langsung mata ahrin.

Ahrin membelalakan matanya, terkejut dan syok dengan apa yang baru saja didengarnya. 'apa laki-laki ini sudah gila? ' pikir ahrin. Segala syaraf dan fungsi tubuhnya seakan berhenti saat itu juga.

"ap apa yang..." ahrin tidak melanjutkan lagi perkataannya.

"tidak ada yang salah dengan itu, kau memang tunanganku kan" ujar junho. Ahrin masih menatapnya tidak percaya.

"kau gila" gumam ahrin.

"katakanlah aku gila, memang benar adanya, suatu saat nanti juga pasti semua orang akan tau, jadi apa bedanya mau diumumkan sekarang atau nanti" ujar junho lagi.

"iya tapi itu tidak masuk akal, bagaimana bisa kau bilang begitu dengan mudahnya, kita bahkan masih sekolah.. " tolak ahrin masih syok.

"kalau begitu ayo kita berpacaran" ujar junho lagi. Ahrin menganga.

"kau benar-benar gila" ujar ahrin lalu pergi ke kamarnya.

Junho hanya melihatnya dengan perasaan kecewa karena penolakan ahrin. Dia lalu duduk di sofa ruangan itu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

*
*
*

Pagi yang mendung dihiasi dengan hujan rintik-rintik yang mengguyur kota. Para murid terlihat memasuki area sekolah dengan mantel atau jas hujan mereka. Suasananya sangat mendukung untuk minum coklat panas dan menonton drama favorit di kamar dengan selimut yang tebal.

Jaehyun berjalan menuju kelasnya sambil mendengarkan musik lewat earphonenya sampai ada kerumunan mahasiswi yang menggerombol menghalangi jalannya. Dia hendak mengabaikan kerumunan itu dan melewatinya jika telinganya tidak menangkap sesuatu yang membuatnya panas.

"kau tau siswi yang bernama Shin Miyeon? Dia itu sudahlah miskin, sok cari muka di depan guru, bahkan dia berani-beraninya mendekati junho kitaa.. " ujar salah satu siswi.

"benar sekali, bahkan aku pernah melihatnya diantar pulang oleh junho oppa, sungguh menyebalkan sekali anak itu, sebaiknya kita beri pelajaran saja dia, bagaimana? " tawar siswi lainnya.

"kalau kita yang turun langsung pasti akan kena masalah, kudengar junho sangat melindunginya, aku tau dari temanku yang sekelas dengannya.. Waktu itu queen ahrin sedang membullynya, dan junho yang melindunginya.. Kita bakalan susah" ujar gadis lain.

"kalau begitu minta bantuan saja sama ahrin, pasti kita bisa, kudengar ahrin sangat membencinya" ujar gadis yg pertama.

"tapi aku takut, kalau ahrin tidak menyukai kita bagaimana? Kalau malah kita yang dikeluarkan bagaimana? " balas siswi ketakutan.

"ekhem..!!! " jaehyun berdehem.

Siswi itu serempak menoleh ke arah jaehyun, dan mereka terdiam.

"hai jaehyun-ah.. Apa kau ingin menemuiku? " tanya salah seorang siswi dengan penuh harapnya dan tidak tau malunya.

"tidak mungkin, pasti ingin menemuiku kan..? " sela siswi lainnya. Jaehyun menatapnya datar.

"iya.. Aku ingin menemui kalian agar kalian berhenti bergosip dan merencanakan yang tidak tidak" jawab jaehyun kemudian.

Para siswi itu hanya menganga kikuk. Jaehyun melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda ke kelasnya. Kemudian setelah sampai di kelas dia melihat ahrin yang tengah melamun dengan cantiknya. Terbesit keinginan untuk menjahilinya. Jaehyun mendekati ahrin. Dia berjalan kedepan gadis itu dan benar saja karena siswi tercantik itu tidak menyadari kedatangannya yang jelas-jelas ada di depannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When Love Has ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang