3. Bukan Urusanmu

109 7 0
                                    

#Kang Junho#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Kang Junho#

Malam hari di sebuah rumah mewah yang elegan dan glamour bernuansa abu-abu. Di dalamnya, tepatnya di ruang makan terdapat dua orang pria sedang duduk berhadapan, yaitu Kang Yong Gun dan Kang Jun Ho. Kedua ayah dan anak itu tampak duduk dengan kaku. Sementara beberapa pelayan tengah menyiapkan makan malam untuk mereka.

"Caaa.....makan malam sudah siap...ayo cepat kita makan.." ujar seorang wanita yang baru saja keluar dari dapur sambil membawa semangkuk sup. Wanita itu tampak bahagia dan senyum pun tak terlepas dari bibirnya.

"Sebenarnya ada apa ini? Kenapa eomma tampak bahagia sekali dari tadi?" Ujar junho pada wanita itu yang ternyata ibunya. Ibunya bernama Kim Yeo Jin atau Kang Yeo Jin.

"Tentu saja ada hal yang sangat menyenangkan untuk dibicarakan sayang..." jawab ibunya yang kini tengah duduk mengambilkan makanan untuk ayahnya.

"Apa hyung akan datang?" Tanya junho ragu.

"Kenapa kau bertanya seperti itu nak? Tentu saja kakakmu sedang sibuk kuliah di sana" ujar ibunya masih tersenyum senang.

"Bukankah hal itu yang akan membuat eomma menjadi senang seperti ini" ujar junho heran.

"Kita bicarakan ini nanti, sekarang makanlah dulu" ujar ayahnya agak keras.

Junho dan ibunya tak melanjutkan lagi pembicaraan mereka dan mulai makan dengan tenang. Namun ibunya benar-benar terlihat senang dan bahagia dari caranya yang memberikan banyak lauk pada junho dan memanjakannya. Junho heran, tak biasanya ibunya seperti ini, namun ia tahan sampai makan malam selesai.

"Jadi hal apa yang membuat eomma berubah mengerikan seperti ini?" Tanya junho to the point.

"Mwoya? Kau ini..eomma sedang senang dan kau bilang mengerikan..dasar anak dan ayah sama saja. Kaku" kesal ibunya. Junho tidak memperdulikannya.

"Tapi kami punya sesuatu yang bagus untukmu, dan ini sangat membahagiakan eomma.." ujar ibunya yang sudah kembali tersenyum senang. Junho tampak bingung dan menatap ayahnya karena ibunya hanya tersenyum-senyum tidak jelas. Bagus katanya?.

"Kami sudah memutuskan" ujar ayahnya mengangkat kepalanya dan menegakkan badannya. Ibunya semakin tersenyum.

"Memutuskan apa?" Tanya junho penasaran.

"Kau akan segera bertunangan" ujar ayahnya bijak dengan raut wajah kakunya.

"Apa? Maksud kalian aku? Tapi kenapa?, kenapa aku harus bertunangan?, lagipula aku masih SMA?" Tanya junho yang syok.

"Ini adalah sebuah perjanjian lama dengan sahabat ayah. Dan kupikir ini bagus untukmu, lagipula kalian hanya bertunangan, masalah pernikahan akan dibicarakan setelah kalian lulus kuliah nanti" ujar ayahnya sambil memakan sebuah apel yang dipotong oleh ibunya.

"Tapi kenapa bukan kakak saja? Dia lebih dewasa dan lebih siap dariku" ujar junho yang masih tidak habis pikir dengan keputusan ayahnya.

"Kakakmu sedang belajar dan berusaha keras untuk membangun dan memajukan perusahaan kita nantinya. Semua itu butuh keseriusan dan proses yang lama, jadi aku tidak ingin mengganggu konsentrasinya untuk pertinangan ini" jawab ayahnya.

When Love Has ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang