Lonceng waktu pulang sekolah tiba nanti saat di waktu pulang sekolah Riski mencoba menghubungi Marten tetapi Hpnya tidak aktif sepertinya Marten lagi sakit palingan besok pagi ia sudah masuk sekolah seperti biasa. Dan keesokan harinya tepat hari kamis Riski dan Rey yang berencana ingin ke rumah Marten habis pulang sekolah nanti. Ketika bel pulang sekolah berbunyi Riski dan Rey terburu-buru keluar kelas untuk menaiki mobil jemputannya Rey menuju kerumahnya Marten. Sesampainya di pintu gerbang langsung saja mereka berdua masuk kedalam rumahnya Marten.
"kalian menanyakan Marten?. Pada hal sudah tiga nak hari Marten tidak pulang kerumah sampai-sampai ibu khawatir dengan keadaannya dan ingin melaporkan kasus ini sebagai kasus kehilangan anak kepada pihak yang berwajib untuk segera mencarinya"
"Lebih baik jangan dululah bu?. Nantinya biar saya dan Rey yang akan coba mencarinya!
"Marten, sempat pulang ke rumah untuk mengganti pakaian seragamnya dan sekaligus menaruh kue brownis di dalam kamarnya yang di berikan oleh salah seorang wanita yang pernah datang ke rumah sebelum Marten dinyatakan hilang pada waktu itu?", ujar mamanya.
"Kalau boleh tau ciri-ciri wanita itu seperti apa dan namanya siapa serta ibu bisa mengijinkan saya untuk masuk ke kamar untuk mengambil sampel brownies yang ada di dalam kamarnya Marten saat sebelum sahabat kami diberitakan hilang?", tanya Riski
"Ya sudah kalau begitu ibu ambilkan dulu di dalam yah?. Silahkan minum tehnya dulu!"
"Kamu lapar yah Riski nanti biar aku yang ngajakin kamu makan di restoran?"
"Bukannya lapar tapi kamu bayangin kalau dalam permen karet saja terdapat sabu-sabu jenis ekstasi. Bagaimana dengan makanan lainnya?. Lagi pula aku rasa bahwa hilangnya Marten ada kaitannya dengan para bandar narkoba yang mengincar anggota kita?", penjelasan Riski
"Ini kuenya dek!. Dan setahu ibu wanita yang membawakan Marten kue Brownies bernama Atika, cirri-cirinya, kulitnya putih, tinggi, dan kelihatan ramah", penjelasan ibunya
Riski dan Rey saling bertatapan lalu Rey berbisik ke telinganya Riski "Atika itukan kaka kelas dua yah?. Yang sering mengejek kita juga kan?. Kok bisa yah?"
"Iya Rey kalau begitu besok kita berdua harus mengintrogasi kaka Atika di sekolah?"
"Semoga saja kalian dapat menemukan Marten anak saya?", harapan ibunya Marten
"Itu sudah menjadi tugas kami tante sebagai sahabat dekatnya Marten!. Kalau begitu kami berdua pamit pulang dulu tante dan terima kasih atas informasinya yang tante berikan kepada kami. Kami pamit pulang dulu tante?", kata Riski sambil berdiri dari tempat duduknya
"Kalian tidak makan dulu atau minum?", tawaran dari ibunya Marten.
"Ah...tidak usah repot-repot tante lagi pula kami sudah mau pulang kok tante!"
Mereka berdua pun berpamitan pulang dengan ibunya Marten dan membawa kue Brownies ke rumahnya Riski untuk di selidiki kembali sebelum melakukan pencaharian hilangnya Marten sekaligus mengintrogasi kaka Atika di sekolah besok paginya. Setelah sampai di rumah masing-masing Riski pun memutuskan untuk memulai menyelidiki kasus ini di dalam kamarnya yang tertutup dan terkunci. Tetapi sebelum memulai menyelidiki bahan-bahan yang terkadung pada kue Brownies Riski terlebih dahulu membawa makanan laukpauknya dari dapur dan sebotol air mineral agar ia dapat bertahan di kamarnya sampai penyidikan selesai. Saat memulai penelitan terlebih dahulu Riski harus mencuci tangannya, menggunakan baju laboratorium berwarna putih, memakai sarung tangan, menggunakan Masker, dan membersihkan lat-alat laboratorium yang di simpan rapi oleh ayahnya di gudang tetapi sebelum itu Riski pernah menggunakan alat-alat laboratorium milik ayahnya untuk meneliti bahan yang terkandung pada permen karet bernarkoba. Ayahnya Riski pernah berkerja di rumah sakit sebagai OB yang kerjanya membersihkan darah dari para pasien yang berhamburan mengotori lantai, membuang sampah bekas Operasi pasien, dan sekaligus membuang alat-alat Laboratorium bekas penelitian-penelitian tentang bermacam jenis penyakit yang sudah menjadi tugasnya seorang Dokter tetapi ayahnya Riski berpikir dari pada ia membuang alatnya lebih baik ia menyimpannya di rumah, berharap agar alat-alat ini dapat berguna bagi Riski, dan mengharapkan agar Riski dapat menjadi seorang dokter di kemudian hari. Kamarnya Riski di kunci lalu ia mulai meneliti kue Brownies dengan cara mengambil potongan kecil menjadi sampel-sampel kue yang akan di masuki ke dalam tabung-tabung kaca yang telah berjajar rapi pada Rak tempat tabungnya berdiri rapi, mengukur keadaan suhu ruangan, menggambar rapi terperinci dua buah Grafik penilaian hasil penelitian, dan meneteskan bahan-bahan kimia ke dalam tabung kaca yang sudah ada sampel kuenya lalu tabungnya di jepit dengan alat khusus penjepit tabung kaca dan di bakar ujung bawahnya tabung dengan korek gas yang nyala apinya netral, menyelidiki lebih dalam lagi dengan mickroskop, dan menunggu hasil reaksi antara bahan kimia yang di campur pada sampel kuenya agar dapat diketahui kandungan apa sajakah yang terdapat di dalam kue Brownies dengan terus menelitinya dengan mickroskop, dan langkah terakhir mencatat hasil penelitian dalam Grafik kedua yang telah di gambar rapi. Kerja keras membuahkan hasil semua sample kue dinyatakan negative tidak mengandung bahan-bahan berbahaya hanya saja dari salah satu sampel positif mengandung Narkotika jenis Daun GANJA kering yang telah di haluskan dan di sangrai (di masak dalam wajan panas agar cepat kering, lunak, dan menjadi bubuk halus) lalu di campurkan ke dalam adonan kue Brownies yang juga berwarna coklat kehitam-hitam hinggi menutupi tekstur warna Daun GANJA kering yang juga berwarna coklat. Itulah dunia semakin canggih dengan teknologi canggih yang semakin berkembang mengikuti zaman sama halnya dengan kejahatan yang dulunya sederhana dan di lakukan secara manual sekarang lebih modern dan dapat menipu mata yang melihat sehingga tidak mudah di tangkap pihak kepolisian apa lagi bagi para pengedar narkotika yang licik dalam proses penyamaran. Sehabis pekerjaannya selesai dari siang hari hingga larut malam Riski pun menghubungi Rey dan para anak buahnya dari Geng kanssas untuk mempersiapakn seluruh anggota gangster untuk menyelamatkan Marten pada esok harinya tepat di hari jumat karena sudah empat hari Marten belum di temukan di duga ia di paksakan berkerja untuk menjual paket sabu-sabu dan jenis narkotika lainnya. Setelah seharian penuh bereksperimen kini sudah waktunya untuk Riski tertidur lelap dan beristirahat untuk mempersiap diri dalam menghadapi peperangan yang melelahkan di esok hari yang akan datang.
Menjelang pagi hari Riski telah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah lalu tiba-tiba saja Rey telah menjemput Riski dengan mobil pribadinya di depan halaman rumahnya Riski. Riski pun mempersiapkan peralatan sekolahnya dan berjalan ke depan untuk berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya lalu menaiki mobil mewahnya Rey untuk segera berpergian sekolah. Riski pun bertanya kepada Rey dan menyuruh Rey menelpon seluruh anggota geng kanssas.
"Rey tumben kamu mengendarai mobilmu sendiri biasanya kamu di antar jemputkan?"
"Iya kali ini aku mengendarai mobil pergi ke sekolah alasannya karena aku ingin kita semua berpencar mencari Marten?. Kalau kamu bisa kita berdua naik mobilku aja!"
"Oh iya, kalau begitu kamu tolong hubungi anak-anak yang lain?. Bilang sama mereka untuk menunggu kedatangan kita berdua di depan pagar sekolah karena ada sesuatu hal yang sangat penting!. Akan ku beritahukan kepada kalian semua sebentar di sekolah sekalian kita mencari keberadaan kaka Atika dan mengintrogasinya!"
"Siap ketua geng akan ku hubungi para anggotamu sekarang!"
"Bercanda terus kamu Rey di saat sulit pula?", tegur Riski sambil menggelengkan kepala
"Tapi.... Aku juga rasa kesepian nih tanpa adanya Marten?"
"Sudahlah gak usah sedih, kita akan menyelamatkan Marten sehabis pulang sekolah!"
Akhirnya mobil yang dikendarai mereka tiba di depan pagar sekolah dan terlihat ratusan siswa kelas satu yang telah tergabung dalam Geng Kanssas menanti kedatangan Riski dan Rey. Saat mobilnya diparkirkan di halaman sekolah ribuan anggota Geng Kanssas berlarian mengikuti arah mobil yang ingin di parkirkan. Ketika Riski dan Rey ingin membuka pintu mobil lalu di bukakan oleh para anggota yang bergrombolan menutupi setiap sisi mobil. Riski mengarahkan para anggotanya untuk segera berpencar mencari keberadaan kaka Atika di sekitar sekolah.
Mereka berdua pun berpamitan pulang dengan ibunya Marten dan membawa kue Brownies ke rumahnya Riski untuk di selidiki kembali sebelum melakukan pencaharian hilangnya Marten sekaligus mengintrogasi kaka Atika di sekolah besok paginya. Setelah sampai di rumah masing-masing Riski pun memutuskan untuk mulai menyelidiki kasus ini di dalam kamarnya yang tertutup dan terkunci. Tetapi sebelum memulai menyelidiki bahan-bahan yang terkadung pada kue Brownies Riski terlebih dahulu membawa makanan laukpauknya dari dapur dan sebotol air mineral agar ia dapat bertahan di kamarnya sampai penyidikan selesai. Saat memulai penelitan terlebih dahulu Riski harus mencuci tangannya, menggunakan baju laboratorium berwarna putih, memakai sarung tangan, menggunakan Masker, dan membersihkan alat-alat laboratorium yang di simpan rapi oleh ayahnya di gudang tetapi sebelum itu Riski pernah menggunakan alat-alat laboratorium milik ayahnya untuk meneliti bahan yang terkandung pada permen karet bernarkoba. Ayahnya Riski pernah berkerja di rumah sakit sebagai OB yang kerjanya membersihkan darah dari para pasien yang berhamburan mengotori lantai, membuang sampah bekas Operasi pasien, dan sekaligus membuang alat-alat Laboratorium bekas penelitian-penelitian tentang bermacam jenis penyakit yang sudah menjadi tugasnya seorang Dokter tetapi ayahnya Riski berpikir dari pada ia membuang alatnya lebih baik ia menyimpannya di rumah, berharap agar alat-alat ini dapat berguna bagi Riski, dan mengharapkan agar Riski dapat menjadi seorang dokter di kemudian hari. Kamarnya Riski di kunci lalu ia mulai meneliti kue Brownies dengan cara mengambil potongan kecil menjadi sampel-sampel kue yang akan di masuki ke dalam tabung-tabung kaca yang telah berjajar rapi pada Rak tempat tabungnya berdiri rapi, mengukur keadaan suhu ruangan, menggambar rapi terperinci dua buah Grafik penilaian hasil penelitian, dan meneteskan bahan-bahan kimia ke dalam tabung kaca yang sudah ada sampel kuenya lalu tabungnya di jepit dengan alat khusus penjepit tabung kaca dan di bakar ujung bawahnya tabung dengan korek gas yang nyala apinya netral, menyelidiki lebih dalam lagi dengan mickroskop, dan menunggu hasil reaksi antara bahan kimia yang di campur pada sampel kuenya agar dapat diketahui kandungan apa sajakah yang terdapat di dalam kue Brownies dengan terus menelitinya dengan mickroskop, dan langkah terakhir mencatat hasil penelitian dalam Grafik kedua yang telah di gambar rapi. Kerja keras membuahkan hasil semua sample kue dinyatakan negative tidak mengandung bahan-bahan berbahaya hanya saja dari salah satu sampel positif mengandung Narkotika jenis Daun GANJA kering yang telah di haluskan dan di sangrai (di masak dalam wajan panas agar cepat kering, lunak, dan menjadi bubuk halus) lalu di campurkan ke dalam adonan kue Brownies yang juga berwarna coklat kehitam-hitam hinggi menutupi tekstur warna Daun GANJA kering yang juga berwarna coklat. Itulah dunia semakin canggih dengan teknologi canggih yang semakin berkembang mengikuti zaman sama halnya dengan kejahatan yang dulunya sederhana dan di lakukan secara manual sekarang lebih modern dan dapat menipu mata yang melihat sehingga tidak mudah di tangkap pihak kepolisian apa lagi bagi para pengedar narkotika yang licik dalam proses penyamaran. Sehabis pekerjaannya selesai dari siang hari hingga larut malam Riski pun menghubungi Rey dan para anak buahnya dari Geng kanssas untuk mempersiapakn seluruh anggota gangster untuk menyelamatkan Marten pada esok harinya tepat di hari jumat karena sudah empat hari Marten belum di temukan di duga ia di paksakan berkerja untuk menjual paket sabu-sabu dan jenis narkotika lainnya. Setelah seharian penuh bereksperimen kini sudah waktunya untuk Riski tertidur lelap dan beristirahat untuk mempersiap diri dalam menghadapi peperangan yang melelahkan di esok hari yang akan datang.
Menjelang pagi hari Riski telah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah lalu tiba-tiba saja Rey telah menjemput Riski dengan mobil pribadinya di depan halaman rumahnya Riski. Riski pun mempersiapkan peralatan sekolahnya dan berjalan ke depan untuk berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya lalu menaiki mobil mewahnya Rey untuk segera berpergian sekolah. Riski pun bertanya kepada Rey dan menyuruh Rey menelpon seluruh anggota geng kanssas.
"Rey tumben kamu mengendarai mobilmu sendiri biasanya kamu di antar jemputkan?"
"Iya kali ini aku mengendarai mobil pergi ke sekolah alasannya karena aku ingin kita semua berpencar mencari Marten?. Kalau kamu bisa kita berdua naik mobilku aja!"
"Oh iya, kalau begitu kamu tolong hubungi anak-anak yang lain?. Bilang sama mereka untuk menunggu kedatangan kita berdua di depan pagar sekolah karena ada sesuatu hal yang sangat penting!. Akan ku beritahukan kepada kalian semua sebentar di sekolah sekalian kita mencari keberadaan kaka Atika dan mengintrogasinya!"
"Siap ketua geng akan ku hubungi para anggotamu sekarang!"
"Bercanda terus kamu Rey di saat sulit pula?", tegur Riski sambil menggelengkan kepala
"Tapi.... Aku juga rasa kesepian nih tanpa adanya Marten?"
"Sudahlah gak usah sedih, kita akan menyelamatkan Marten sehabis pulang sekolah!"
Akhirnya mobil yang dikendarai mereka tiba di depan pagar sekolah dan terlihat ratusan siswa kelas satu yang telah tergabung dalam Geng Kanssas menanti kedatangan Riski dan Rey. Saat mobilnya diparkirkan di halaman sekolah ribuan anggota Geng Kanssas berlarian mengikuti arah mobil yang ingin di parkirkan. Ketika Riski dan Rey ingin membuka pintu mobil lalu di bukakan oleh para anggotanya yang bergerombolan menutupi setiap sisi mobil. Riski mengarahkan para anggotanya untuk segera berpencar mencari keberadaan kaka Atika di sekitar sekolah. Selama pencarian akhirnya Rey menemukan keberadaan kaka Atika yang sedang duduk sambil menggosip dengan teman-temannya di dalam kelas lalu Rey pun segera menghubungi Riski untuk dating secepatnya ke tempat kaka Atika berada. Saat itu pun juga Riski melangkahkan kakinya secepat mungkin menuju kea rah kelas dua berada untuk segera mengintrogasi kaka Atika di ruang kelasnya. Setelah tiba di tempat terlihat wajah sinis dengan amarahn menggambarkan raut wajah Riski lalu Riski pun menatap wajahnya kaka Atika sambil membantingkan kedua telapak tangannya di atas mejanya kaka Atika lalu berkata:
"Sekarang aku Tanya sama kamu!. Kamu menyembunyikan Marten dimana?"
"Hhhm... saya tidak tau apa-apa soal itu?. Dan mengapa tanyanya ke saya?"
"Jangan bohong deh kamu kemarin aku sama Riski dari rumahnya Marten lalu kami berdua bertanya pada ibunya!. Kalau kamu tidak tau apa-apa kenapa waktu itu sebelum Marten dinyatakan hilang kamu sempat berikan Marten kue Brownies?"
"Sudahlah Rey dia hanya seorang wanita jangan terlalu kasar padanya!. Apa yang di katakan Rey tentang kamu itu benar lagi pula aku juga sempat meneliti kue Brownies dan terdapat bahan narkotika jenis Ganja kering yang dicampurkan dengan adonan kue?. Apa maksud dari ini semua kalau kamu tidak terlibat di dalamnya?"
"Ha..ha..ha jadi kalian semua mau apa dari saya?. Mau bunuh saya?. Atau kalian sendiri yang ingin di bunuh karena kalian semua tidak akan pernah bisa menyelamatkan Marten dan satu hal yang ingin saya sampaikan bahwa tempat itu kejam bagai neraka palingan anak-anak ingusan seperti kalian semua dapat di jadikan butiran debu karena disana itu persenjataan kuat, pengawalannya ketat, dan tidak sembarangan orang dapat masuk!"
"Jangan banyak bicara kamu!. Katakan dimana tempatnya?", geretak Riski untuk Atika
"Oke oke saya akan beritahu pada kalian!. Tempatnya itu di tengah-tengah rawa ada sebuah gedung bekas pabrik tahu terbesar di daerah itu!", ujar Atika yang ketakutan
"Oh iya aku tahu dimana tempatnya Riski sudahlah lebih baik sekarang kita menuju kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran. Nanti di saat pulang sekolah barulah kita menyusun strateginya. Heh lagi pula gak penting ngobrol dengan wanita gila ini!"
"Untungnya kamu ini seorang wanita kalau tidak....", geretak Riski sambil berjalan pergi
Sehabis itu Riski dengan pasukan geng Kanssas berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut.
Sambil berjalan Riski berkata: "Sebentar saat istirahat makan siang aku harap semunya berkumpul di Aula sekolah untuk membentuk strategi kita selanjutnya dalam rencana penyelamatan Marten di tempat persembunyian para pengedar narkoba!. Kalian siap?"
"Siap ketua....", jawab seluruh anggota yang sedang berjalan di belakang Riski
Riski yang memimpin barisan dan mulai terlihat satu persatu anggotanya masuk kearah kelas masing-masing hingga terus berkurang jumlah para anggota yang sedang berjalan di belakangnya Riski. Sehabis pelajaran pertama baru saja selesai bel istirahat pun berbunyi lalu semua yang tergabung dalam geng Kanssas serantak berjalan menuju ruang Aula sekolah. Sebelum itu terlebih dahulu Riski meminta izin pada seniornya yang berasal dari geng Bandit School dan Royal XI agar dapat memakai ruang Aula sekolah untuk melakukan rapat mendadak tentang masalah komunitas. Saat semua anggota geng Kanssas telah berkumpul di dalam Aula akhirnya Riski dan Rey memasuki Aula lalu mereka berdualah yang memimpin rapatnya.
"Okey semunya harap tenang!", teriakkan Riski di dalam ruangan.
Setelah suasana tenang Riski pun berkata "Alasan saya mengumpulkan kalian disini untuk menyampaikan strategi saya dalam proses penyelamatan Marten di tempat para Bandar narkoba tersebut!. Dan yang saya inginkan kita semua kompak dalam satu tim karena Marten adalah salah satu dari anggota kita yang berada dalam keluarga gangster dan sudah jadi tugas kita untuk mencarinya!. Apa ada yang tidak setuju dengan ide dari saya sebelum saya menjelaskan rencana saya selanjutnya?".
"Kami setuju ketua!", dengan serentak mereka menjawab pertanyaannya Riski Setelah Riski menyampaikan strateginya dan memberikan tugas kepada masing-masing anggota geng Kanssas. Akhirnya mereka membubarkan seluruh anggota agar kembali mengikuti proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di sekolah. Hanya tetapi salah seorang anggota bertanya pada Riski.

KAMU SEDANG MEMBACA
KANKER QU GANGSTER
FantasyTentang kisah persahabatan, percintaan, dan perselisihan antara komunitas gangster di kalangan remaja. Ada lima sahabat yang membentuk Gang's KANSSAS ( Kami anak nakal suatu saat akan sukses) adalah sebuah komunitas yang di bentuk oleh lima sahabat...