Part 5

20.5K 1.2K 36
                                        

Lauren pov .

"Ehhmm ..."

Aku membuka mataku sedikit dan melihat kearah jendela .

Mataharinya sangat terang .

Tunggu terang !!!

Aku terlambat untuk datang ke masion pack dengan cepat aku duduk saat akan berdiri aku ditarik oleh seseorang .

"Kau ingin kemana , baru bangun tiba tiba ingin pergi "katanya dengan suara serak . Tunggu jangan bilang aku benar-benar mate seorang king ! .

"Maafkan aku " kataku . Dia menariku kedalam pelukannya. 

"Jangan pernah meminta maaf . Kau tidak salah " katanya

Aku mengangguk

"Memangnya ada apa kau tiba tiba duduk ?" Katanya

"Hanya saja aku teringat jika aku harus pergi ke masion packku untuk membersihkannya.  Jika aku telat maka aku akan dihukum "kataku .

Gggrrrrrrrrrrr

Opss aku salah bicara. Bagaimana ini ?. pasti ia marah .

"Kenapa kau disuruh membersihkan masion sialan itu ? Jangan bilang kamu sendirian ?" Tanyanya . Dengan reflek aku mengangguk .

Gggggrrrr

Bodoh kenapa aku malah mengangguk .

" Akanku hancurkan packnya"katanya dingin .

"Ja-jangan "kataku cepat

"Kenapa beri alasan yang pas.  Karena kau tau aku benar benar akan membunuh mantan alpha sialanmu itu " katanya .

"Karena itu tempatku dilahirkan dan tempat kenang kenangan aku bersama ayah .jika itu hancur aku tidak tahu lagi tempat untuk mengingat masa lalu ku "kataku pelan .

Ayah aku merindukanmu. 

"Huuufft , baiklah sekarang kau tidur lagi ini masih pagi . Kita turun saat akan sarapan saja . "Katanya dan makin menariku dan memelukku posesif.  Oh Tuhan. Aku tidak akan kabur kali.  Orang pelukannya sangat nyaman.

"Memangnya jam berapa sekarang Leo ?" Kataku .

"Masih jam 7.45 " katanya .

"Ini sudah siang Leo " kataku dan mencoba duduk namun tetap saja kekuatan lelaki lebih banyakkan .

" Aku harus membuat sarapan "rengekku .

"Tidak perlu , yg perlu kau lakukan hanyalah memerintah.  Itu saja oh iya dan ikuti kataku "katanya .

"Baiklah untuk percobaan ..."

Pertanda buruk

"Cium aku "katanya dengan seringai di bibirnya .

Tubuhku menegang , bagaimana ini . Aku mencium pipi ayahku saja sudah tidak tau kapan .

Aku menutup mataku dan

CUP.

"Hei itu curang " katanya

"Apa yang curang.  Kau beruntung Leo yg aku pernah cium hanya ayah " kataku .

"Benarkah ?" Tanyanya aku mengangguk .

"Kalau begitu ini rasa terima kasih ku "

Cup

'aaaaa dia menciumku !!!' teriak fy ( wolfy) girang

'astaga ' kataku seperti orang bodoh. 

Dia melepas ciumannya.

My Queen Luna [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang